-----------------------------------------------------------------
"Senja, kapan nih kita bisa ngedate?"
"Senja, minta nomornya dong.."
"Senja sayang!"
Namanya Senja Eunoora Nirmala, siswi pindahan di salah satu sekolah favorit di daerah ibu kota Jak...
Hari ini adalah hari sibuk bagi keluarga Archelio karena hari ini adalah hari si sulung Archelio akan melangsungkan pernikahannya.
Bintang akan melangsungkan janji suci nya di Gereja yang tak jauh dari komplek rumah mereka, ia sudah rapi dengan setelan jas putih juga tuxedo dan celana berwarna senada menunggu sang mempelai wanita berjalan kearahnya di atas altar. Setelah mempelai wanita sudah berada di hadapannya, pastor akhirnya memulai acara janji suci itu.
Pengucapan janji suci selesai tanpa hambatan, Bintang di persilahkan untuk mencium wanita dihadapannya yang sekarang berstatus istrinya. Ia pun mencium singkat kening istrinya.
Setelah acara pengucapan janji suci selesai, di lanjutkan dengan sesi foto kedua pasutri itu, karena Gereja ini memang menyimpan foto pasangan yang menikah di sini.
"Apa kalian ingin mengcopy foto ini?"
Saat wanita disebelah Bintang ingin menolak, Bintang lebih dulu mengangguk sebagai jawaban.
"Kak?"
"Kenapa?" Bintang menunduk untuk menatap langsung manik istrinya
"Eum.. buat apa?" Tanyanya ragu
Bukan jawaban yang wanita itu dapat, ia malah melihat Bintang yang kebingungan mencari seseorang.
"BUN!"
Mentari yang sedang terburu-buru langsung menoleh kala anaknya memanggilnya, walaupun terlihat buru-buru ia masih menyempatkan diri untuk menghampiri anak sulungnya.
Mentari tersenyum menyapa menantunya sedangkan yang di sapa hanya tersenyum canggung.
"Kenapa Abang?"
"Abang agak telat sedikit ya Bun, ada yang mau Abang bicarain sama Arin, gapapa ya?" Senyum Mentari kembali terbit
"Okey, take your time sayang.. tapi sebelum sore udah harus di rumah buat dandan resepsi. Bunda duluan ya, masih ada yang harus diurus." Sebelum pergi Mentari sempatkan untuk mengusap kepala menantunya dan menepuk pelan bahu kokoh anaknya
Bintang tersenyum kecil dan mengacungkan jempolnya kearah sang bunda yang sudah tak terlihat membuat wanita dihadapannya mengalihkan pandangannya, sedikit salting melihat senyuman itu.
Atensi Bintang kembali sepenuhnya kepada wanita di depannya yang masih mencoba mengalihkan pandangannya, Bintang perlahan menggenggam hangat kedua tangan wanitanya membuat sang empu menatapnya bingung "Arin.. sebelumnya saya minta maaf kalau saya lancang, tapi biarkan saya selesaikan ucapan yang mau saya sampaikan kepada kamu dan tolong jangan di potong, ya? Arin.. saya tau kita sama-sama ga menginginkan perjodohan ini, tapi biarkan saya mencoba menerima status kita yang sudah suami istri, biarkan saya berusaha membangun perlahan rumah tangga kita, biarkan saya mencoba menjadi suami juga ayah yang baik agar bisa membimbing kamu dan anak kita kelak. Saya akan mengingatkan kamu kala kamu salah mengambil jalan dan kamu sebaliknya. Saya akan mencoba membuka hati saya sepenuhnya untuk kamu. Kita mulai bangun semuanya dari awal, ya?"
Arin terdiam menatap haru Bintang, ia kira Bintang tak akan mau menerimanya atau mencoba membuka hatinya. Ia tak menyangka Bintang akan berbicara panjang lebar seperti itu.
Dengan mata yang sedikit berkaca, Arin mengangguk membuat Bintang yang senang bukan main memeluk erat istrinya dan dibalas tak kalah erat oleh sang empu.
Baiklah, biarkan pasutri baru ini memulai perjalanan cinta kasih mereka.
Selamat datang di keluarga Archelio, Rastika Arlin Pradiga.
•••
Tanpa mereka sadari, dari pintu Gereja yang jauh dari altar terlihat Senja menatap keduanya dengan pandangan sendu.
"Senja?" Ia menoleh mendapati Langit yang menatapnya khawatir
Senja terlihat sangat cantik dengan balutan dress Nude selutut juga heels senada, make up tipis yang terlihat natural, jangan lupakan tas selempang kecil yang berwarna sama dengan dress nya, ditambah jepitan bunga dusty di sisi kiri rambutnya menambah kesan manis pada wajahnya, tapi berbeda jauh dengan kondisi hatinya yang kacau.
"Langit.."
Senja langsung memeluk Langit kala laki-laki itu merentangkan kedua tangannya menyambut pelukannya, menangis menyalurkan rasa sakitnya sambil memeluknya erat. Setidaknya biarkan kali ini ia menangis sebelum benar-benar melepas semua kenangan.
•••
TBC
26/06/2023 - faykapacarhaechan
Shuhua as • Rastika Arlin Pradiga •
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haii!!!!
Gimana menurut kalian part ini?
Semoga feel nya dapet ya:(
Jujur aja aku lagi di fase insecure sama tulisan sendiri hehe tapi semoga kalian suka!
Jangan lupa tinggalin jejak berupa vote dan komennn
