LDKS-10

37 5 11
                                    

- HAPPY READING -


"MAMI SYA!"

"Berisik tolol!" Kesal Ale sesudah menoyor kepala Senja

"Eh adek ga boleh seperti itu!" Tegur Resya, mami dari Ale dan Lio yang berada di tangga, hendak turun.

Senja yang mendapat pembelaan menjulurkan lidahnya ke arah Ale bermaksud meledek membuat Ale merotasikan bola matanya, sedangkan Resya hanya menggelengkan kepala menanggapi keduanya.

"Loh kapan pulang kesini nya, sayang?"

"Halo mami!" Senja dengan cepat menubruk tubuh Resya

"Hai sayang, lama ga ketemu. Gimana kabar kamu sama mama?" Sapa Resya

"Hehe baik mami, mama juga puji Tuhan baikkk! Aku udah hampir sebulan di Indo, sekarang aku netap di sini lagi!" Jawabnya riang gembira

"Wow, bagus kalau begitu. Kapan-kapan ajak mama kesini ya, sayang?" Senja mengangguk antusias

"Pasti mami!" Jawabnya sambil mengacungkan dua jempolnya ke arah Resya

"Hadeh umur doang gede tapi masih kaya bocah tuh." Ejek Ale yang sebenarnya gemas dengan kelakuan sahabatnya

Senja mendengus sedangkan Resya lagi-lagi hanya tertawa, ia rindu pertengkaran kedua anak gadisnya.

"Udah-udah, mumpung anak gadis mami dua-duanya lagi di sini, mending bantuin mama buat puding sama kue yuk? Temen-temen Abang Lio siang ini katanya mau main di sini" ajaknya pada kedua remaja di hadapannya

Keduanya mengangguk antusias, Senja dan Ale memang suka sekali dengan puding dan kue kering buatan Resya, bahkan dulu sebelum Senja pindah ia dan Ale sering kali membujuk Resya agar membuatkan keduanya puding dan kue kering hanya untuk mereka berdua saja.

"Emang temen Abang beneran mau kesini mi?" Resya mengangguk

Seperti kata Resya, siang ini Lio dan ketiga temannya sudah mulai berdatangan, ruang tamu siang ini menjadi ramai karena kedatangan mereka. Karena hari ini adalah weekend mereka berempat baru saja pulang sehabis menengok panti asuhan yang sering mereka kunjungi sebulan sekali.

"Halo tante!" Sapa ketiga teman Lio saat Resya baru saja muncul dari arah dapur dengan nampan berisi 4 cangkir teh, sedangkan Lio sudah lebih dulu mencium pipi maminya.

"Halo, siang anak-anak Tante" jawabnya dengan ramahnya sambil menaruh nampannya di atas meja ruang tamu

"Adek! Jara! tolong bawain kue sama pudingnya ya, nak!" Intrupsi Resya

Ale dan Senja muncul dari arah dapur dengan kedua tangan masing-masing memegang nampang berisi puding dan kue kering yang tadi mereka buat bersama.

"Uhukk"

Melihat Langit yang tersedak secara tiba-tiba membuat atensi semua orang menatap kearahnya, bahkan Rendi yang berada di sebelahnya sudah menepuk pelan punggung Langit. Sedangkan Farhan dengan cepat berusaha membuka segel botol air mineral yang diberikan Lio dari kardus kolong meja ruang tamunya

Setelah keadaan kembali normal, Rendi yang kesabarannya setipis tisu menggeplak kepala Langit hingga sang empu meringis.

"Duh sakit! Apa-apaan sih lu?!" Sengitnya

"Lu yang apa-apaan! Minum teh doang sampe keselek kaya orang ga pernah di kasih minum!" Omel Rendi kemudian mulai memakan puding yang tadi di bawa Ale

"Ya maaf sih.. gue juga mana tau bakal keselek.." bela Langit

Langit  Di Kala SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang