"Eh seblak si Beatrix tadi udah di bawa?, Btw tu seblak udh dingin gak sih" tanya yin.
"Tenang aja gan, udah gw bawa seblak nya nanti sampai sana ni seblak bisa di panas in biar anget lagi, hahaha" ucap Natan sambil ketawa jahat. TUTORIAL MERACUNI SPPU 🗿.
Mereka pun berangkat menuju rumah Benedetta, di jalan mereka 3juga berbincang-bincang.
Skip sampai di rumah Benedetta...
Natan memberanikan diri untuk mengetuk pintu rumah Benedetta itu, rumah yang berbentuk seperti jepang, berbentuk minimalis tapi modern.
Tok. Tok. Tok.
"Permisi" ucap Natan.
Beatrix yang mendengar suara yang familiar itu pun langsung berlari ke depan untuk membukakan pintu "hehe, akhirnya sampai juga, kak Bent boleh gak mereka semua masuk rumah" tanya Beatrix.
Benedetta hanya menjawab 'hmm', mereka semua masuk ke dalam rumah, duduk di lantai dengan meja yang minimalis dan bersih "oh ya Beatrix, nih seblak buat lu, btw panasin dulu soalnya udah dingin" Natan memberikan kantong plastik itu ke Beatrix.
Beatrix menerimanya, lalu ke belakang untuk menghangatkan makanannya "makasih mas bro" ucap Beatrix.
Senyap, tidak ada kata-kata keluar dari mulut mereka, mungkin karena takut sama Benedetta setelah menghangatkan makanannya Beatrix kembali dan duduk di sebelah Benedetta "kalian diem Mulu dah kek patung, kenapa?" Tanyanya.
"Gapapa kok asli gw mah santai" ucap Natan.
"Beatrix? Beatrix?" Panggil yin.
Beatrix menoleh ke arah yin "apaan?" Yin cengengesan "di sekitar sini ada toko gak sih?, Gw mau beli sesuatu soalnya" Beatrix berpikir sejenak.
"Ada gak kak Benedetta?, Toko di sekitar sini" Beatrix bertanya.
"Ada tapi agak jauh dari sini, ya itu kalau temen mu mau aja, dari sini belok ke kiri btw" ucapnya.
"Gimana yin lu mau?" Yin mengangguk, ia pun keluar dari rumah belum sempat sampai ke pintu Granger memanggilnya.
"Nitip dong yin..(≧▽≦)" ucap Granger dengan wajah sok imutnya.
"Jir, beli sendiri lah lu kan punya kaki" yin membalasnya dengan sindiran, lalu pergi begitu saja. #sindiran_untuk_ tmn_yg_suka_nitip.(•‿•)
"Ihh, gw kan cuma mau nitip? Si yin PM's? Kok marah-marah."
Di luar, yin mencari-cari di mana warung yang di katakan Benedetta tadi "hmm, di mana sih kok kagak ada?" Yin terus mencari, dan akhirnya ketemu juga.
Di warung itu juga terlihat ramai sekali orng yang sedang nongkrong "huh, rame banget jadi takut gw, takutnya ugly-ugly gimana gitu kan" yin memberanikan dirinya untuk ke warung itu.
"Permisi?, Saya mau beli" ucap yin.
Si penjual mematikan rokoknya lalu bertanya kepada yin "mau beli apa!!" Ucap sang penjual dengan tegas, yin kaget tapi ia tak mempedulikannya dan mengatakan apa yang ia ingin beli.
Sesaat setelah selesai membeli apa yang yin inginkan, tiba-tiba tangannya di tarik oleh segerombolan pria yang sedang nongkrong dan berpesta mabuk-mabukan "dek, lu cantik banget mau gak jadi pacar Abang eak!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Vampir In Love [MLBB, yaoi]
Vampiregimana jadinya kalau ada vampir, yang sekolah? mungkin itu mustahil, tapi bagi Natan, Ling, Granger, dan Yin, vampir itu ada, dan gimana juga kalau vampir bisa berubah bentuk menjadi hewan saat menghisap darah manusia?. ...... hi ges 🗿 bek sama Wat...