chapter 30

275 18 4
                                    

Story of Yin.. tanggal 15 Agustus...

Seorang anak laki-laki kecil menangis di hadapan ibunya setelah pulang sekolah, ibunya memeluk dirinya yang sedang menangis..

"Kenapa nangis?"

Ia mengusap air matanya dan berkata tersedu-sedu, "bunda?.. Yin itu bukan anak kandung.. bunda ya?" Ibunya memeluk dirinya dan mengelus halus rambutnya.

"Mau apapun yang mereka katakan kamu tetap anak bunda.. walaupun kamu bukan darah daging dari bunda sama ayah, kami akan terus ada buat kamu jadi jagoan bunda jangan sedih lagi ya?"

Yin menghapus air matanya dan mulai tersenyum kembali..

***

Yin terbangun dengan keadaan kaget, seperti seorang yang bangun karena mimpi terjatuh, "mimpi itu lagi?" Yin memegangi kepalanya pusing jika terus mengingat-ingat apa yang terjadi pada mimpinya itu.

Yin melihat jam, sudah pukul enam lewat lima belas ia bangun dan mulai membuka jendela balkon kamarnya..

Ia berdiri di sana sambil memandangi langit dan melihat matahari mulai terbit, angin pagi itu menerpa wajah Yin dan rambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia berdiri di sana sambil memandangi langit dan melihat matahari mulai terbit, angin pagi itu menerpa wajah Yin dan rambutnya.. dingin tapi menenangkan.

Helaan nafasnya mulai memunculkan sebuah senyuman tipis untuk dirinya, "tenang dikit-dikit!" Setelah itu Yin kembali, ia mulai berjalan keluar kamar.

"Yin?!! Kamu udah bangun nak?" Ucap bundanya yang berteriak keras dari dapur hingga terdengar oleh Yin yang masih menuruni tangga.

"Aduh bunda!! Kalo mau manggil seseorang ya langsung ke sana aja dong!" Ayahnya yang sedang duduk di meja makan sambil membaca artikel pada handphone terganggu oleh suara istrinya sendiri.

"Aduh kata ayah bener tuh Bun.. lagian bunda teriaknya kenceng banget udah kaya mau demo aja, nanti kalo ada tetangga yang dengerin gimana?" Bundanya hanya bisa menghela nafas dengan kelakuan anak dan suaminya itu.

"Heh? Gak apa dong biar sekalian tetangga pada bangun!, udah udah kamu cepetan mandi abis itu gosok gigi dan makan..!"

"Eh? Bunda gak nungguin Yin? Yin kalo mandi lama loh Bun! Kan maunya makan bareng-bareng!"

Bunda sudah kehabisan topik untuk berbicara lagi dengan Yin, "ya udah cuci muka abis itu gosok gigi!" Yin tersenyum gembira.

Yin berjalan menuju kamar mandi, sambil berjalan ia juga berbicara, "seharusnya kalau hari libur itu emang gak usah mandi sih :v" ucap Yin sambil berjalan.

"KAU CEPETAN CUCI MUKA SAMA GOSOK GIGI, ATAU.. KAMU MAU BUNDA MANDIIN PAKAI MINYAK GORENG?!! HM??" Bundanya mengangkat satu minta goreng yang belum di buka.

"Ehh?.. em, iya iya ini Yin ke kamar mandi..!!" Yin pun berlari menuju kamar mandi.

"Udahlah Bun namanya juga anak muda..!" Bunda memegangi pundak sang suami, yah ayah itu tipe suami yang setia tapi juga takut istri sendiri.

My Vampir In Love [MLBB, yaoi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang