Di sebuah salon yang besar dan rapi banyak pengunjung yang sedang merapikan rambut mencucinya dan lain-lain, yin duduk di kursi salon sedangkan Xavier duduk di kursi tunggu yang sudah di sediakan.
"Ini mau di rapi in? Tau mau di potong kak rambutnya" ucap pegawai wanita itu, yin tersenyum senang.
"Di rapi in aja, jangan di potong!, Ini rambut dari cina" pegawai itu tertawa kecil, dan mulai merapikan rambut-rambut yin dengan perlahan.
"Emm, mas boleh gak saya ajak ngobrol santai gitu, soalnya saya keseringan ngobrol sama pelanggan gitu biar asik" yin tidak masalah yang penting pertanyaannya yang masuk akal.
"Iya gpp"
Pegawai itu tersenyum dan mulai bertanya-tanya, "masnya gak pernah ke salon ya? Keliatannya seneng banget waktu masuk ke salon ini tadi!" Ucap sang pegawai itu.
Yin tersenyum bahagia, "ya saya baru pertama kalinya ke salon soalnya setiap mau potong rambut, pasti mama saya yang motong in!!" Balasnya.
"Oo, terus masnya ke sini sama sapa?" Tanya pegawai itu lagi.
Kali ini Yin mulai risih dengan pertanyaan yang berhubungan dengannya 'kenapa sih kepo amat!' batinnya.
"Ekk, ya emangnya kenapa ya?"
"Ya gak papa sih mas, siapa tau temen mas itu jodoh saya, hehe!!"
Yin menyeringai kecil, "ada ada aja! Itu kakak kelas saya, baru kenal 1 Minggu sih! Mau Sama dia mbak?"
"Iya mau sih, ganteng banget soalnya tapi.. saya udh gak mau jatuh cinta lagi" ucap wanita itu.
Yin memandang wajah pekerja wanita itu dari cermin dan menatap bingung, "kenapa?" Tanyanya, sang pegawai itu menggeleng dan tak menjawab pertanyaan yin.
Setelah beberapa menit kemudian..
"Ok mas udh selesai nih, rambutnya kelihatan rapi dan bersih.. lain kali rambutnya jangan di rusak in yah!!" Ucapnya, yin tersenyum senang karena rambutnya sudah rapi. ia pun mengucapkan terima kasih.
"Yang bayar dia mbak, hehe!!" Yin menunjuk ke arah Xavier. Xavier yang merasa dirinya di tunjuk pun langsung menghampiri yin pegawai itu menunjukkan kasirnya dan membayar di situ.
"Berapa totalnya?" Tanya Xavier pada sang kasir.
"Totalnya jadi 120rb ya kak! Mau di bayar cash atau kredit?" Tanya sang kasir.
"Wow! Kamu bisa habis 120rb dalam satu hari?" Ucap Xavier, sambil mengeluarkan uang dari dompetnya, yin hanya tersenyum cengengesan bisa-bisanya dia habis 120rb cuma buat nyalon.
Mereka berdua pun keluar dari salon itu, "iih, mereka berdua lucu yah aku juga MW 😋"."gila lu"
***
"Maaf ya udh habis banyak, uangnya mau di ganti kah? Tapi.. di cicil dulu hehe! Soalnya uang ku gak ada banyak-banyak" Xavier menggeleng.
"Anggap saja itu rasa terima kasih saya karena kamu mau jaga Gusion baut saya dan juga permintaan maaf dari saya dan Gusion" mereka pun pulang kerumah, di perjalanan tak banyak yang mereka bicarakan juga.
Jadi skip di rumah..
"Permisi gan:D saya udh pulang dari tempat salon" ucap yin sembari membuka pintu rumah.
"Lah yang lain mana?" Tanya yin bingung karena kakak kelasnya yang lain sudah tidak ada di rumahnya ini, Natan pun memberitahukan kalau yang lain sudh pulang karena terlalu lama menunggu Xavier datang.
"Katanya, kak Xavier suruh naik taksi aja soalnya tadi lama banget sih" ucap Natan, yin memandang wajah Xavier sejenak lalu langsung berlari menuju kamarnya untuk mengambil sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Vampir In Love [MLBB, yaoi]
Vampirosgimana jadinya kalau ada vampir, yang sekolah? mungkin itu mustahil, tapi bagi Natan, Ling, Granger, dan Yin, vampir itu ada, dan gimana juga kalau vampir bisa berubah bentuk menjadi hewan saat menghisap darah manusia?. ...... hi ges 🗿 bek sama Wat...