6 : denial

26 6 7
                                    

Tak!

Srett!

Tak!

Tak!

"Gilee, main lo makin jago aja gue liat-liat" puji albi pada razka yang sedang fokus pada permainan billiar nya

"Harus gasi, kan dia yang ngajak buat club ini ye ga" balas marvel dan menyenggol bahu siregar

"Yoi bro~" balas siregar dengan nada sedikit tinggi

Tak!

"Lo pada bisa diem kaga? Ga fokus jadinya" protes razka dengan ekspresi nya yang kesal

Ya, mereka memang membuat club khusus untuk bermain biliar

Hanya beranggotakan 4 orang saja dan pelopor dari club ini adalah razka

Pada hari tertentu setiap malamnya mereka akan berkumpul untuk bermain biliar

"Cuy, mau taruhan ga?" Ajak siregar sembari merangkul albi dan marvel

"Taruhan apa dulu" tanya albi yang sedikit tertarik

"Yang bisa dapetin talasya dapet duit dari yang kalah. Nominal nya tinggal sebut aja bro, lewat transfer ya"

Tak!

Mendengar itu, membuat razka terkejut dan tidak fokus dalam permainannya

Bahkan bola putih yang ia dorong terjatuh dari meja

"Asik tuh, gue pasang 18 juta di albi. Lo harus dapet ya bro, demi balik modal nih gue" celetuk marvel sembari menepuk bahu albi

Brak!
Razka memukul keras meja biliar bersamaan dengan tongkatnya

Sontak ketiga temannya terkejut dan serentak melihat razka

"Kenapa lo?" Heran albi dengan memasang ekspresi yang masih terkejut

"Gausah jadiin talasya bahan taruhan" ucap razka dengan nada yang ketus dan berjalan mengambil bola

"Lah emang kenapa?" Lagi-lagi albi yang bertanya

"Kek Gaada hal lain aja, kenapa harus cewe. Gajelas lo pada"

"Minggu kemaren juga bahan taruhan nya cewe tuh. Dan lo gapeduli, kenapa sekarang lo marah?"

"Gue ga marah"

"Tunggu tunggu, jangan bilang lo ngincer talasya?" Kini Siregar yang bersuara

"Kalo gua ngincer, udah gua deketin dari awal" ucap razka dan kembali memegang tongkat biliar nya

"Iya sih, terus kenapa? Tapi gue liat-liat lo keknya suka sama tu cewe"

"Berisik, kesimpulan lo ga guna"

"Waduh, ini sih bener lo suka hahaha"

Marvel dan albi pun ikut tertawa melihat razka yang menatap mereka sinis

"Oke bro oke kita faham. Kita mundur, nah sekarang langkah lo gimana?" Tanya siregar yang sangat tertarik dengan kisah cinta temannya

"Langkah apaan, makin gajelas lo gar"

"Pfftt, padahal lo jujur aja lah bro ke kita. Siapatau kita bisa bantu"

Razka tidak menjawab ucapan temannya dan langsung mengambil jaketnya

"Lo pada lanjut aja, gue cabut" pamit razka dan berjalan keluar ruangan

"Mau kemana lo!" Teriak marvel dengan nadanya yang masih seperti menggoda razka

Who Exactly Are You?? [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang