10 : kita masih temenan?

22 4 4
                                    

Jam menunjukan pukul 17.00, dan kini razka bersama talasya sedang duduk di taman sekolah

Tujuannya agar tidak ada orang yang melihat mereka setelah selesai acara

Hening.

Itulah yang mereka rasakan saat ini

Mereka berdua sama-sama sedang bergelut dengan pikirannya

Apa yang harus mereka katakan? Apa yang harus mereka ungkapkan? Semuanya sudah terungkap

Betapa bodohnya mereka karena bercerita sosok yang mereka suka ke orang nya langsung secara tidak sadar

Beruntung tidak pernah memberitahu nama dan fotonya

"Talasya" panggil razka dengan suaranya yang pelan

"Iya kak" saut talasya yang tegang dan gugup

"Sekarang kita udah sama-sama tau kan? Apalagi kita tau keseharian dan hobi masing-masing secara tidak langsung"

"I-iya..."

"Apa kita masih bisa temenan? Gue gamau Canggung"

"Sorry? Tala ga salah denger?"

"Engga"

"Emm, tentu aku mau kak. Pas aku ke kelas kakak nanti, kakak jangan lupa sapa aku. Mau samperin ke bangku nya kak vanya juga boleh"

"Hmm, oke mulai dari situ ya"

Mereka pun saling bertatapan dan kemudian tertawa bersama

"Pfft, hahahaha"

"Hahaha"

"Dipikir-pikir konyol juga pertemuan kita malah kaya gini sya"

"Iya banget hahaha, niatnya mau meet sama arkan eh satu sekolah"

"Takdir bercanda banget ya"

"Setuju"

Mereka pun tersenyum dan menatap langit bersamaan

"Udah sore, langitnya indah banget" celetuk talasya dan mengangkat tangannya menutupi cahaya matahari yang mengenai matanya

"Iya ya, warna nya cantik"

Mereka pun menatap langit selama beberapa menit

"Eh aku lupa! Aku kan mau baca manhwa" celetuk talasya sembari membuka ponselnya

"Manhwa yang mana?" Tanya razka yang penasaran

"Itu lohh, yang terperangkap di dalam novel. Yang pemeran utama laki-laki nya tuh rambut silver, aduh aku lupa judulnya"

"Oohh yang putra mahkota?"

"Iyaa ituu"

"Gue juga baca sih, konflik politik nya emang ga main-main"

"Yakan, apalagi pas scene putra mahkota jatuh dari tebing"

Mereka pun menjadi akrab seketika dan banyak bercerita tentang komik dan anime

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 19.30

"Sya udah jam segini, mending pulang. Takutnya nanti makin kemaleman"

"Loh udah jam setengah delapan? Ga kerasa ya" talasya pun berdiri dan merapikan rok nya dan diikuti oleh razka

"Bawa kendaraan sya?" Tanya razka sembari berjalan di koridor

"Aku bawa mobil kok kak"

"Oh yaudah, hati-hati ya"

"Iyaa kak, makasih ya tadi cerita-cerita nya seru"

Who Exactly Are You?? [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang