"gue gamau pindah lagi" ucap razka dengan tegas sembari menatap mata satya
"Gue juga sama raz, gue udah muak hidup sembunyi. Tapi sekarang bokap kejebak lagi, komplotan mereka masih ngincer kita" jelas satya sembari menunduk menopang dahinya
Hening.
Itulah situasi di dalam ruangan yang hanya berisi satya dan razka
Keduanya sibuk berperang dengan batinnya sekaligus memikirkan cara agar keluar dari masalah ini
"Kita pindah, tapi tunggu sampai gue lulus" putus razka sembari menatap yakin sang kakak
Walaupun ia tidak ingin pergi, tapi ia tidak bisa egois. Jika ia bertindak egois sekarang, keluarganya lah yang akan bahaya
"Sorry ya, gue ga becus jaga keluarga"
"Apasih bang, ini bukan masalah yang bisa lo atasin sendiri. Dan ini juga bukan salah lo"
". . ."
"Btw, gimana kontrak lo yang di Singapore?"
"Dapet"
"Bagus dah"
"Lo gaada niatan nyaingin gue? Atau mau bunuh gue juga?"
"Dih ngapain? Males"
"Hahahaha"
"Gue cabut dulu"
"Kemana?"
"Ngapelin pacar"
"Buset, kenalin dong sini"
"Ntar, setelah ni rumah rapih"
". . ."
"Canda, ntar aja kalo mood"
"Hmm"
_________
"Gue udah share location kan ya ke kak albi" gumam talasya sedikit ragu, ia pun membuka roomchat nya bersama albi untuk memastikannya
"Oh udah" lanjutnya dan kembali berbaring di ranjang nya
Tak lama syanette mengirim pesan, ia pun segera membalasnya
Ia pun terkekeh lalu mematikan ponselnya
Ia senang karena adik kelasnya ini sangat menggemaskan, tidak seperti perempuan yang ia temui selewat ketika ia berjalan di koridor sekolah hari kamis kemarin
"Eh lo tau kan razka kelas MIPA 3?"
"Iya gue tau, dia di deketin meryska kan? Gile banget"
"Tapi emang lumayan cakep sih, apa gue embat aja ya hahaha"
"Gila lo, dia kan udah punya cewe"
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Exactly Are You?? [Ongoing]
Fanfiction"jadi..... arkan itu adalah kak razka? hah!? tunggu, ini bohong kan?" lelaki yang ia suka ternyata orang yang paling akrab dengan dirinya di media sosial kejadian itu menimpa gadis cantik bernama talasya susah-susah menjaga image di depannya namun...