17 : maaf

30 0 0
                                    

"make a wish dulu dong" ucap vanya yang sudah pegal memegang kue

Setelah melalui bujukan yang begitu panjang dan memakan waktu, akhirnya razka keluar dari kamar mandi

Ia pun memejamkan matanya seraya membuat permintaan lalu meniup lilinya

Albi mendorong pelan talasya ke hadapan razka

Talasya tentu terkejut dan menatap heran albi, namun albi hanya mengangguk sembari tersenyum seolah berkata "sekarang waktunya"

Talasya pun menelan ludah susah payah dan berusaha mengumpulkan keberaniannya

"H-happy birthday kak.... Ini buat kakak" ucap talasya sembari menyodorkan bento cake dan paper bag ukuran sedang berwarna coklat

"Hm?" Razka menoleh dan matanya melihat barang yang dibawa talasya

"Kakak gasuka?" Talasya sungguh tidak nyaman dengan tatapan razka

"Suka kok, tapi kayaknya ada hadiah yang paling gue tunggu-tunggu"

"Eh? Apa kak? Barang seperti apa?"

Razka tersenyum dan menepuk sofa dipinggir nya mengajak talasya untuk duduk disampingnya

Talasya menurut karena penasaran, ia pun duduk di samping razka

Razka mendekatkan kepalanya pada telinga talasya "jawaban kamu"

Hembusan nafas razka yang dekat dan panas membuat talasya terkejut dan memegang telinganya

"I-itu..." Ucap talasya dengan telinganya yang memerah

"Anak orang lu usil in raz" sewot siregar yang sibuk membawa piring kecil dan pisau

"Aku emang niatnya mau jawab sekarang kok!" Celetuk Talasya tidak mau kalah

Suasana pun menjadi hening, semuanya terlihat menantikan jawaban apa yang akan dilontarkan talasya

......

...

.......

......

"Jawaban apa si" Marvel membubar kan keheningan diruangan itu dengan ekspresi polosnya

"Lo ganggu aja" sewot siregar dan mengetuk kepala marvel

"Tau tuh" timbrung vanya yang menyenggol marvel

"Udah denger aja vel" lanjut albi dan memelototi marvel

"Aelah, kok gue mulu yang paling ketinggalan si" keluh Marvel yang kesal namun tidak dipedulikan oleh mereka semua

"Jadi gimana?" Razka sungguh menantikan jawabam talasya

"Duh gimana ya.... Maaf kak...." Ucap talasya yang ragu dan menunduk

"Ditolak?" Celetuk albi memotong ucapan talasya

"belum selesai!" Teriak talasya dan menatap tajam albi

"Oke sorry, lanjut" balas albi dan meraih minuman disampingnya

Mendengar kata maaf saja membuat razka pesimis. Ia sudah menebak endjng dari ucapan talasya

"Maaf.... aku telat banget ngasi jawaban. Emm, kayaknya kita ga cocok deh kak...."

"Udah gue duga. Tapi... Harus banget pas ultah gue? Iya sih gue yang minta" batin razka yang sudah bercampur dengan perasaannya

"Oh, kalo itu keputusan kamu.... ya gapap-" balas razka yang masih tetap tersenyum

"Maksudnya!.... kita ga ga cocok kalo jadian nya hari ini. Masa tanggal jadian sama kaya tanggal ultah kakak, curang dong" talasya langsung memotong ucapan razka seolah tau apa yang akan ia katakan

Who Exactly Are You?? [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang