20 : percaya

10 0 0
                                    

"oke gue ngerti, jadi... Kak arkan itu orang yang ngajarin isar ngelukis?" Tanya talasya memastikan setelah diceritakan oleh langit

Razka dan langit mengangguk bersamaan

"Dunia itu sempit ya" celetuk talasya dan bersandar di sofa

"Jadi... Cowo gila yang jadian sama teh aca tuh lo?" Celetuk langit yang masih tidak percaya

"Enak aja, cowo gue waras!" Talasya tidak terima dan mencubit langit

"Kalo tau a raz pacarnya teh aca bakak gue ajak ke rumah setelah lukis anjir" teriak langit sembari melahap cake dan mengabaikan talasya

"Tau lo adiknya aca juga gue gausah ribet-ribet beli informasi ke pasangan sialan itu" balas razka yang merasa kesal

"Pasangan sialan?" Tanya talasya penasaran

"Vanya dan reza" singkat razka

"Kok beli informasi sih, buang-buang uang tau ga!"

"Gapapa, uang mah tinggal kerja"

"Dikira gampang apa"

"Hahaha"

"Mumpung a raz disini, mending gue tunjukin kamar gue. Disana banyak koleksi gue" ajak langit yang senang

"Boleh" balas razka yang ikut senang melihat langit yang sangat bahagia seperti menemukan teman baru

"Nanti dulu, isar lo dateng-dateng main rampok cowo gue aja" sewot talasya tidak terima

"Ngomong-ngomong nama lengkap langit apa?" Tanya razka yang penasaran

"Langit Sagara Rahulipto" balas langit dengan bangga

"Gaada unsur isar nya tuh, lah napa dipanggil isar"

"Gatau tuh nenek manggil gue isar"

"Nih aku jelasin, isar tuh dari kata kaisar. Nenek seneng banget ketika langit lahir, apalagi nenek pengen banget cucu cowo. Jadi deh panggilan sayang nya kaisar. Eh satu keluarga manggil dia isar" jelas talasya sembari menyuapi cake pada razka

"Ohh, harapan yang cukup berat bagi langit ya" balas razka dan melahap cake yang disuapi talasya

"Yapp"

"Berarti selama ini kamu di anter jemput sama langit?"

"Iyaa"

"Anak SMP yang jadi gosip hangat itu langit?"

"Iyaa, emang kakak pikir siapa?"

". . ."

"Kak?"

"Lupain aja ca"

"Eh sumpah deh gue masih kaget, kok bisa sih lo pacaran sama teteh gue" lagi-lagi langit memotong obrolan mereka

"Ya emang gabisa?" Balas razka dengan santai

"Maksudnya tuh elo kan keren ya a, udah cakep, jago lukis, atitude bagus, kalem, serba bisa, apalagi cara ngasi tau lo mudah difahamー"

"Oke stop cukup! Gue tau cowo gue keren, lo gausah muji berlebih. Gue gasuka" talasya menutup mulut langit dengan tangannya

"Apasih kok cemburu ke adek sendiri. Mending kalo adeknya cewe, lah gue?"

"Tetep aja!"

"Cemburu lo aneh, ampe lintas gender"

"Bodoamat"

"Pffttt, hahaha~ lucu banget. Tenang aja, mau dipuji sebanyak apapun aku gaakan belok kok" kini razka bersuara sembari merangkul dan mengelus rambut talasya

Who Exactly Are You?? [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang