22 : mak comblang

11 0 0
                                    

"duh ini harta dunia kenapa bisa lebam lagi sih" omel talasya sembari mengoleskan salep pada kening vanya yang membiru

"Maksud amat bahasanya harta dunia" sewot albi yang sendari tadi memperhatikan talasya dan vanya

"Gue setuju sih sama tala. Dunia ini berputar pada fisik dan uang" timbrung marvel yang sedang duduk memperhatikan talasya mengoles salep

"Si vanya napa si, sering banget luka, ni gue liat-liat" tanya siregar bersamaan dengan gerutu nya

"Nih ya, contoh orang ter ceroboh di dunia, itu kak pio. Dikit-dikit kesandung, kepeleset, kepelintir, kejedot, ampe barang bawaan bisa aja jatuh terus kena kaki nya" jelas talasya sembari menatap siregar dan teman-teman nya

"Gausah di bongkar semua dong, jadi malu" celetuk vanya sembari cengengesan memamerkan deretan giginya

Siregar dan yang lain hanya mengangguk faham

"Dah jam pulang nih, gas main" ajak albi sembari menepuk bahu razka

"Baru juga jam 4 sore, mana seru main jam segini. Ntar aja lah jam 8 atau 9 an" tawar razka yang sudah nyaman dengan posisi duduknya

"Setuju, gue juga mau anter derika ke toko kue disuruh mama nya" timbrung marvel sembari mengacungkan tangannya

"Derika 11 MIPA 1??" Tanya talasya yang penasaran

"Yoi"

"Hah!? Sejak kapan lo jadian sama dia"

"Baru-baru sih, ada kali seminggu an"

"Ohh, keren juga mental lo jadian sama dia"

"Emang kenapa si"

"Ada deh, semua anggota OSIS pada tau sifat nya. Lo tanya mereka aja"

"Lah, elo kan anggota OSIS juga"

"Pengecualian gue"

"Kampret"

"Ntar aja lah al, jam lapan malem. Gue mau bantuin dulu si tica, dia disuruh kencan buta lagi sama bokapnya" ucap siregar sembari mematikan ponselnya

"Dih gaasik lo pada, alasan nya semua karena cewe" protes albi yang kesal

"Lagian lo cakep tapi ga jago cari cewe. Heran gue" celetuk vanya sembari menangkup pipi albi

"Gimana mau dapetin cewe, orang kerjaan nya ngekor si razka doang. Kalo ga di kelas ya kantin" tambah siregar mengompori ucapan vanya

"Bacot" singkat albi yang mulai kesal

"Eh btw, kalian mau main apa sih" tanya talasya yang sendari tadi penasaran

"Billiar" ucap mereka berempat secara bersamaan

"B-buset kompak" balas talasya yang sedikit terkejut, bahkan ia sempat mundur karena terkejut

"Aturan lo pada diem aja, biar gue yang jawab. Cewe gue jadi kaget kan" protes razka sembari mengerutkan dahi nya

"Bulol lo goblok" sewot albi yang tidak terima

"Ntar aja jam lapan. Gue anter dulu aca pulー"

"Ikut!" Satu kata dari talasya sukses membuat keempat lelaki itu diam

Terutama razka yang tadinya hendak berdiri sekarang menatap wajah talasya dengan ekspresi yang tidak percaya

"Aku ikut!" Teriak talasya sekali lagi, bersamaan dengan itu ia sedang membayangkan razka yang bermain billiar. Pasti sangat keren menurutnya

"T-tunggu... Kamu serius mau ikut?" Tanya razka yang masih menatapnya tidak percaya

"Iya, jam 8 kan? Bentar aku izin dulu ke bunda" balas talasya dan menyalakan ponselnya

Who Exactly Are You?? [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang