18 : cepu

16 0 0
                                    

"arghh cape banget habis rapat" keluh talasya keluar dari ruang OSIS sembari meregangkan otot-otot nya

Ia pun berjalan menuju gerbang diluar sekolah

Namun ditengah perjalanan, ia menghentikan langkahnya

"Lah, gue lupa telpon si isar. Gue kan ga bawa mobil" gumam nya yang melupakan sesuatu

"Aca!" Panggil razka dari belakang, namun talasya tidak menoleh

Karena tidak ada yang memanggilnya seperti itu, ia merasa bahwa panggilan aca bukan untuknya

"Parah banget ga di denger, lupa kah sama suara pacarnya" lanjut razka dan berada di samping talasya

"Eh!? Kakak? Kirain tadi bukan ke aku" Talasya terkejut ketika razka sudah berada di sampingnya

"Jarang yang manggil kamu aca?"

"Iya, cuman keluarga aku aja yang manggil gitu"

"Hmm, kalo gitu aku juga panggil kamu aca"

"Kenapa aca?"

"Ya karena aku juga keluarga kamu"

"Masih pacar"

"Hahaha, bercanda. Berawal dari nama itu kita bisa akrab kan?"

"I-iya sih.. kalo gitu, aku juga panggil kakak arkan!"

"Haha boleh"

"Asikk, ngomong-ngomong kakak ngapain jam segini masih disekolah?"

"Nungguin kamu"

"Aku?"

"Kamu ga bawa mobil kan? Mobil kamu masih diperbaiki?"

"Sebenernya udah bener sih, cuman tadi males bawa mobil aja. Jujur ga ya ke dia" batin talasya yang ingin menjahili pacarnya

"Daripada di jemput sama cowo lain mending aku anterin kamu pulang"

"Loh gapapa? Ga ngerepotin? Rumah kita kan berlawanan arah kak"

"Sebenernya ngerepotin"

"Yaudah gausah"

"Pfft, tapi.... Direpotin kamu sekarang jadi hobi aku"

"Kakak punya hobi aneh ya~"

"Iya nih, udah yuk pulang"

"Ayo!"

Razka pun menggenggam tangan talasya dan berjalan menuju parkiran sekolah

"Sorry ya kalo motor aku ga sebagus yang lain" ucap razka dan memakai helm nya

"Apasih kak, motor aja dipikirin. Yang penting nyampe rumah aja udah sukur" jawab talasya dan menepuk pelan pahu razka

Talasya sebenarnya sedikit kesal karena razka menunjukkan rasa tidak percaya diri

Razka hanya tersenyum ketika mendengar ucapan talasya

"Loh? Kak razka? Talasya?" Celetuk derika yang berjalan menuju motornya. Derika adalah teman satu OSIS talasya

Merasa terpanggil merekapun menoleh ke arah derika sembari tersenyum kikuk

"Ngapain kalian berdua?" Tanya derika yang malah menghampiri mereka

"I-itu...." Razka sedang berfikir alasan apa yang harus ia lontarkan

"Aku sama kak razka diajak kumpul di rumah kak vanya, YA! KAK VANYA! Karena tadi papasan jadi sekalian deh" potong talasya dengan meninggikan suaranya

"Oohh iya gue lupa kalo lo deket sama circle nya kak vanya. Gue kira kalian pacaran" balas derika dan tersenyum

Mereka tersentak ketika mendengar kata pacaran keluar dari mulut derika

Who Exactly Are You?? [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang