Waktu terus berjalan. Peristiwa demi peristiwa telah dilewati. Tidak disangka Flo dan siswa kelas 12 lainnya sudah memasuki tahap akhir dimana mereka akan menjalani ujian kelulusan untuk menentukan apakah mereka layak mendapatkan ijazah sekolah atau malah mengulang di tahun berikutnya.
Saat Flo sedang fokus mengerjakan ujiannya, sebuah pesan di ponselnya. Sayangnya Flo menyalakan mode silent sehingga suara notif tidak berbunyi.
Setelah menyelesaikan ujian terakhirnya, Flo baru membuka ponselnya dan mendapati beberapa pesan yang dikirim oleh sang Papa.
Saat membaca pesan itu, tiba-tiba Flo terlonjak dari duduknya. Bahkan teman-temannya yang duduk di dekatnya bahkan sampai terkejut.
"Omaygat. Mama gue udah lahiran. Iiiiiii ucul bangetttt..." Flo heboh sendiri sembari mengangkat ponselnya tinggi-tinggi.
"Hahh? Seriusan lo, Flo?" tanya Vika.
"Iyaaa... gue seneng banget. Apalagi adik gue tuh cewek. Akhirnya ada juga temen gue gibah nanti. Hahaha..."
"Dih! Belum juga gede udah ngajakin gibah. Dosanya mengalir deres ke elo ya, Flo." sahut Agnes.
"Gakpapa sumpah gakpapa." raut wajah Flo tidak pernah berbohong jika saat ini dirinya tengah bahagia. Bahkan bola matanya sampai berkaca-kaca setiap kali melihat layar ponselnya.
"Nih kalo kalian mau liat."
Flo memberikan ponselnya kepada Vika dan teman-temannya langsung saling rebutan untuk melihat foto adik Flo.
"Ihhh. Gemoy banget, Flo. Ini keknya copy-an wajah lo deh. Soalnya sama semua." Agnes sampai tidak percaya saat melihat foto adik Flo. Wajahnya hampir 100 persen sama seperti Flo.
"Iya dong. Gue yang bikin dia hadir di dunia ini, dan gue juga yang rawat dia semenjak di dalam kandungan Mama gue." seru Flo merasa bangga.
"Wahh... salut banget gue, Flo. Btw selamat ya udah menjadi kakak. Keknya lo ada saingan deh."
"Jadi saingan gue juga gakpapa kok. Asal bukan saingan jodoh gue." celetuk Flo.
"Gak jadi nih keknya kita mau nongkrong. Padahal ini hari terakhir kita ujian. Pasti kangen sih dengan suasana sekolah. Kangen ke kantin bareng-bareng, apalagi kalo jam olahraga."
"Aduhh, Vika. Kita tuh bukan mau pisah ke planet berbeda. Kita semua masih bisa kok komunikasi dan sesekali ketemuan atau reunian bareng yang lain." ucap Flo.
"Huhuhuuu pelukannnn..." Vika, Agnes, dan Dea langsung merangkul Flo dan memeluknya.
"Aduhh gaess! Malu-maluin bapak bupati aja. Dikira nih kita syuting pilem apa."
Perkataan Flo berhasil membuat suasana yang awalnya haru kini berubah kacau. Gara-gara Flo, teman-temannya langsung melepaskan pelukan satu sama lain.
____________
Setelah dari rumah dan berganti pakaian, Flo langsung meluncur menuju rumah sakit dimana tempat sang mama melahirkan. Rasanya gadis itu sudah sangat amat tidak sabar untuk melihat adiknya secara langsung.
Begitu tiba di rumah sakit, Flo dijemput oleh Papanya di lobby rumah sakit. Keduanya pun langsung menuju ruang rawat mamanya.
Saat telah sampai di depan sebuah ruangan, Flo langsung nyelenong masuk dan meninggalkan Papanya di luar. Begitu masuk, Flo melihat suasana ruangan begitu ramai karena kedatangan Kakek Neneknya dari kedua belah pihak orang tuanya.
Flo cukup terharu, ia langsung berlarian memeluk Kakek Neneknya bergantian. Sudah lama dirinya tidak bertemu dengan Kakek Neneknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bismillah, Ku Nikahi Bapakmu! || TERBIT
HumorSudah terbit di 𝐓𝐞𝐨𝐫𝐢 𝐊𝐚𝐭𝐚 𝐏𝐮𝐛𝐥𝐢𝐬𝐡𝐢𝐧𝐠 𝗦𝗲𝗯𝗮𝗴𝗶𝗮𝗻 𝗯𝗮𝗯 𝘀𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗱𝗶𝗵𝗮𝗽𝘂𝘀. 𝗛𝗮𝗿𝗮𝗽 𝗺𝗮𝗸𝗹𝘂𝗺! ***** Florence Arunika, gadis belia berusia 17 tahun yang tiba-tiba kedatangan murid baru di kelasnya. Pertama kali...