Tidak pernah lupa

28.9K 3.2K 46
                                    

"Abiiiiii, gimana cara keluarnya ini??!!"

Flo berteriak saat masih berada di dalam toilet. Gadis itu terjebak sendiri di dalam sana karena pintunya tiba-tiba macet.

"ABIIIIIII!!!" teriak Flo kencang.

"Gimana caranya gue keluar? Masa iya nembus dinding, gentayangan dong." celetuk Flo seketika langsung melirik sekitarnya.

"Rumah baru sih. Rumah baru dilihat." ujar Flo memberikan penilaian tentang kondisi rumah baru milik Abizar.

"Abi mana sih?" monolog Flo sambil menatap langit-langit ruangan toilet.

"ABIIIIIIIII!!!" tanpa memikirkan siapa yang akan mendengar teriakannya, Flo memekik keras menggunakan seluruh tenaganya.

Tidak lama setelahnya tiba-tiba pintu terbuka dari luar dengan mudahya. Melihat itu, Flo langsung menodong banyak sekali omelan. Ia pikir yang membukakan pintu adalah Abizar.

"Rumah lo jelek banget sih, Bi! Nyesel gue numpang pipis di sini. Mending pipis di dalam botol aqua aja!"

Sejenak suasana hening saat Flo selesai mengoceh. Gadis itu mengerutkan keningnya saat melihat seseorang di hadapannya saat ini yang ternyata bukanlah Abizar.

"Emmmm... bentar..." Flo menatap lamat-lamat seseorang di hadapannya. Mulai dari ujung kaki sampai ke kepala tidak luput dari tatapan intens Flo.

Flo berhenti saat menatap wajah itu dan mengamatinya. Sepertinya Flo pernah bertemu dengan seseorang itu.

"Rumah siapa yang jelek?"

Flo langsung tertegun begitu mendengar suara berat dari laki-laki di hadapannya saat ini.

"Rumah ini. Masa iya pintu toiletnya gak bisa dibuka. Ntar kalo kebelet berak gimana?" jawab Flo tanpa beban.

Sesaat kemudian Flo memberanikan dirinya untuk menatap netra mata laki-laki tersebut. Dan begitu melihatnya, Flo malah ternganga lebar.

"O-om?" cicit Flo sedikit ketakutan.

Ya, di hadapannya saat ini Flo melihat laki-laki yang 2 kali ini ia temui. Pertama saat Flo tidak sengaja menabrak mobilnya. Dan yang keduanya saat di bengkel.

Namun, ketakutan Flo hanya sekedar takut karena dirinya mengatakan kalau rumah itu sangat jelek.

Sisanya Flo malah menatap dengan bola mata berbinar terang. Seolah-olah dirinya baru saja mendapatkan hadiah.

Sosok laki-laki di hadapannya saat ini malah menatapnya menyeringai. Bak singa yang terbangun dari tidurnya karena merasa lapar. Ditatapnya Flo intens dengan mata elangnya.

Perlahan tapi pasti laki-laki itu melangkah maju membuat Flo refleks mundur ke belakang dan berakhir mentok di dinding luar toilet.

"Masih ingat?" cetus laki-laki itu dingin.

Flo mengeratkan pegangannya di ujung rok span abu-abunya karena jarak mereka lumayan dekat.

"Om juga masih inget sama saya?" balas gadis itu.

"Saya tidak pernah lupa dengan orang yang sudah membuat saya rugi."

Seulas senyum Flo terbit saat mendengar itu. Kepalanya mendongak, tatapan mereka bertaut. Flo yang menatap berbinar dan laki-laki itu menatap Flo dingin dan tajam.

"Kalau gitu saya sering-sering deh bikin Om rugi biar Om gak lupa sama saya."

"Berani kamu sama saya?! Kamu itu siapa dan bagaimana bisa ada di rumah saya? Kamu mau mencuri barang-barang di sini?" tuduhnya sembarangan.

Bismillah, Ku Nikahi Bapakmu! || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang