Menemukan keberadaanmu

28K 2.8K 199
                                    

"Tuan."

"Ya?"

"Saya punya kabar bagus."

Arnold yang sedang memeriksa berkas di meja kerjanya langsung mendongakkan kepalanya. Ia menatap seorang laki-laki yang usianya sebaya dengannya tengah berdiri di depan mejanya.

"Katakan!"

"Tuan Bagas sudah kembali ke kediaman orang tuanya. Dan beliau juga membawa 2 anaknya untuk ikut tinggal bersama mereka."

"Bagas?" kening Arnold mengerut. Ia menatap asisten pribadinya bingung.

Asisten pribadi? Sedikit penjelasan, Arnold sudah memecat sekretarisnya itu dan kini ia merekrut orang baru untuk menjadi sekretaris sekaligus asisten pribadinya. Arnold sengaja memilih asisten berjenis kelamin laki-laki dari pada perempuan. Karena ia tidak mau kejadian waktu lalu terulang lagi. Dan kebetulan, asistennya yang sekarang ia rekrut dari perusahaan orang tuanya. Jelas asistennya itu tau dengan seluk beluk kehidupannya karena dulu mereka dikatakan cukup dekat dan menjalin hubungan teman.

"Iya, Tuan. Bagas Fernando. Anak dari Nyonya Tari dan Tuan Rama." jelas Damian, sekretaris sekaligus asisten pribadinya.

Mendengar kedua nama itu, Arnold mengangguk mengerti. Namun, ada satu hal yang belum ia pahami. "Hubungannya dengan Bagas apa? Saya meminta kamu untuk mencari keberadaan Flo, bukan malah memberikan info tentang Bagas."

"Jelas ini ada hubungannya. Florence Arunika itu adalah anak pertama dari Tuan Bagas dan Nyonya Clara. Dan beberapa bulan ini Nyonya Clara baru saja melahirkan anak kedua mereka yang berjenis kelamin perempuan."

"Apa!!!!"

Kedua bola mata Arnold terbelalak kaget. Spontan ia berdiri dari kursinya.

"Kamu tidak bercanda kan, Dam?" tanya Arnold seakan tuli telinganya.

"Tidak, Tuan. Sebenarnya saya tau berita ini dari orang tua anda."

Arnold bergegas mendekati Damian dan langsung menarik kerah kemeja laki-laki itu dan mengguncang tubuhnya. "Kenapa tidak kamu kasih tau dari awal, Damian? Tau begini saya tidak perlu repot-repot menyewa anak buah!"

Damian yang diguncang tubuhnya hanya pasrah saja sambil menunggu guncangan dari Arnold berhenti. Setelah berhenti baru Damian berbicara.

"Tuan tidak memberitahu saya tentang Nona Florence. Tuan hanya menunjukkan fotonya saja, ya mana saya tau." balas Damian membela dirinya. Ia mengangkat kedua bahunya ke atas.

"Ck!" Arnold berdecak kemudian melepaskan kerah jas Damian dan sedikit mendorong tubuh laki-laki itu.

"Lagi pula kenapa anda seperti begitu tertarik dengan Nona Florence. Apakah dia pacar Abizar?"

"BUKANNN!!!" jawab Arnold langsung berteriak.

Damian refleks menutup kedua telinganya saat mendengar suara teriakan Arnold yang menggema. Telinganya terasa berdengung.

"Saya hanya bertanya, Tuan." sahut Damian.

"Sekali lagi kamu bicara begitu, akan saya lakban mulutmu!" ancam Arnold mengamuk.

Seusai menyemprot Damian, Arnold kembali duduk di kursi kebesarannya sambil tertawa bangga. Ada-ada saja laki-laki itu. "Flo Flo. Sudah saya bilang, dalam waktu 6 bulan ini saya pasti menemukan kamu. Bahkan baru 2 bulan saja saya sudah menemukan keberadaanmu. Mau kabur kemana kamu, gadis kecil?" gumam Arnold sambil menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.

"Jadi, selama ini Bagas tinggal di sini?" tanya Arnold kemudian menyilangkan sebelah kakinya.

"Iya, Tuan."

Bismillah, Ku Nikahi Bapakmu! || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang