Flo hanya berjalan mengikuti Arnold dari belakang saat laki-laki tersebut berjalan menuju toko pakaian yang berada di gedung mall di lantai 3. Gadis itu terlalu fokus dengan dunianya sendiri sampai-sampai ia tidak sadar Arnold yang berhenti mendadak tepat di depannya sehingga membuat flo menabrak punggung belakang laki-laki itu.
"Om." protes Flo lantaran terkejut. Keningnya terantuk di punggung belakang Arnold, ya memang sih tidak terlalu sakit, tapi, Flo sedikit terkejut dibuatnya.
Arnold memutar tubuhnya menghadap Flo. Ditatapnya wajah Flo yang seperti candu baginya, lalu, tatapannya turun ke bawah. Tiba-tiba saja Arnold mengulurkan tangannya dan langsung menggenggam telapak tangan Flo dengan erat.
"Nanti kamu diculik." ujar Arnold terdengar posesif.
Flo mematung sejenak, kemudian ia mendongakkan wajahnya menatap wajah Arnold. "Emangnya Om mau saya diculik beneran?? Gak apa-apa sih kalau yang nyulik itu ganteng dan kaya."
Begitu mendengar perkataan Flo, Arnold langsung melepaskan genggaman tangannya dan langsung merengkuh bahu Flo.
"Jangan macam-macam, Flo. Sekarang, kamu sudah menjadi milik saya!" tekan Arnold berbisik pelan di hadapan Flo.
Flo mengerjapkan kelopak matanya berulang kali menatap Arnold polos. "Oke. Kalau gitu, Om juga milik saya!" balas Flo membuat Arnold menarik sebelah ujung sudut bibirnya ke atas.
"Ayo!" ajak Arnold menuntun Flo memasuki sebuah toko pakaian khusus laki-laki.
Begitu masuk ke dalam toko pakaian khusus laki-laki, Flo langsung menjadi pusat perhatian lantaran dirinya yang terlalu mencolok. Iya, dari segi pakaian dan wajah, Flo berhasil mencuri perhatian para pengunjung. Diantaranya didominasi oleh kaum laki-laki.
Melihat semua tatapan tertuju pada Flo membuat Arnold langsung melepaskan jas yang ia kenakan dan langsung memakaikannya ke tubuh Flo.
"Nunduk, Flo. Jangan sekali-kali kamu angkat wajahmu!" titah Arnold walaupun tidak mendapat respon dari Flo karena gadis itu sama sekali tidak mengerti.
"Flo!" Arnold menggeram kesal.
"Apa, Om?" jawab Flo tanpa rasa bersalah.
"Tundukkan kepalamu sekarang juga!"
Mendengar itu Flo hanya menurut saja dan langsung menundukkan kepalanya. Ia hanya bisa melihat kakinya dan juga kaki Arnold. Selebihnya hanya mendengar suara bisik-bisik dari para pengunjung.
Arnold berjalan sambil memegang bahu Flo menuju tempat yang paling sudut dan tidak terlalu dilihat oleh banyak orang.
Flo masih senantiasa menundukkan kepalanya, sedangkan Arnold mulai memilih pakaian untuknya. Laki-laki itu mengambil beberapa pasang pakaian yaitu kemeja dan jasnya.
Setelah mengambil beberapa helai pakaian, Arnold langsung menghampiri Flo.
"Flo." panggil Arnold.
"Iya, Om?" jawab Flo masih menundukkan kepalanya.
Arnold terkekeh geli melihat tingkah gadis itu. "Kamu sudah bisa mengangkat kepalamu, Flo. Saya takut nanti kamu nunduk terus."
Sontak Flo langsung mengangkat kepalanya dan menatap Arnold polos. Tangannya langsung memegang tengkuknya yang terasa sedikit pegal karena terlalu lama menunduk.
"Kenapa? Pegal ya?" tanya Arnold dibalas anggukan kepala oleh Flo.
"Nanti saya pijitin. Sekarang, temani saya ke ruang ganti."
Tanpa aba Arnold langsung menarik pergelangan tangan Flo dan membawanya ke ruang ganti yang berada tidak jauh dari tempat mereka tadi. Arnold menyibak gorden besar sebagai penutupnya dan langsung memasukkan Flo disusul dengan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bismillah, Ku Nikahi Bapakmu! || TERBIT
ComédieSudah terbit di 𝐓𝐞𝐨𝐫𝐢 𝐊𝐚𝐭𝐚 𝐏𝐮𝐛𝐥𝐢𝐬𝐡𝐢𝐧𝐠 𝗦𝗲𝗯𝗮𝗴𝗶𝗮𝗻 𝗯𝗮𝗯 𝘀𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗱𝗶𝗵𝗮𝗽𝘂𝘀. 𝗛𝗮𝗿𝗮𝗽 𝗺𝗮𝗸𝗹𝘂𝗺! ***** Florence Arunika, gadis belia berusia 17 tahun yang tiba-tiba kedatangan murid baru di kelasnya. Pertama kali...