Naikin ke bibir gimana?

41.2K 3.8K 224
                                    

Vote dulu baru baca💋

__________

Kemana Flo akan pergi? Dirinya tak mempunyai tempat untuk membuatnya merasa lebih tenang. Sahabat? Flo hanya tidak ingin menambah beban pikiran sahabatnya. Karena biar bagaimana pun juga nasib para sahabatnya tidak kalah sama dengan dirinya.

Dea? Ayahnya menikah lagi tanpa menceraikan istri yaitu ibu Dea. Jadi bisa dikatakan ibunya dimadu.

Agnes? Sang ayah yang suka mabuk-mabukan dan tega berbuat kasar kepada anak dan istrinya.

Vika, hampir sama sepertinya saat ini. Namun, kini orang tuanya sudah resmi berpisah.

Kalut, sedih, kecewa, semua rasa yang terpendam kini mulai diperlihatkan. Entah sadar atau tidak, Flo malah membelokkan motornya menuju rumah Abizar.

Flo tidak tau kenapa dirinya bisa mempunyai insting untuk pergi ke kediaman Abizar. Entah untuk mencari Abizar atau Arnold. Intinya sekarang Flo butuh teman, sekedar untuk bercanda ataukah membuat kesabaran orang menipis untuk menghilangkan rasa sedihnya.

Begitu tiba di kediaman Abizar, Flo sedikit beruntung karena melihat sebuah mobil hitam terparkir di halaman rumah Abizar.

Tanpa mengulur waktu lagi, Flo langsung berjalan menuju pintu yang seperti biasanya selalu tertutup. Kedatangan Flo sama sekali tidak diketahui oleh Abizar karena gadis itu sama sekali tidak mengirim pesan kalau dirinya ingin pergi ke rumah Abizar.

Flo menekan bel rumah Abizar. Tidak lama pintunya terbuka.

"Lahhh?? Kok lo ke sini?" tanya Abizar heran.

Flo menarik nafasnya dalam dan tersenyum ke arah pemuda itu.

"Papa lo ada?" todong Flo langsung ke intinya.

"Udah gue duga. Ayo masuk!" ajak Abizar membuka pintunya lebar. Setelah memastikan Flo sudah masuk, ia kembali menutup pintunya.

"Lo gak nge-chat gue kalo mau ke sini."

"Lupa. Gue ke sini mendadak." tanpa disuruh oleh Abizar, Flo langsung duduk di sofa ruang tamu.

"Lo mau minum apa?"

"Gue mau Papa lo aja deh." ceplos Flo membuat Abizar menghela nafas panjang.

"Kalo gitu lo tunggu di sini bentar. Gue panggilan Papa gue dulu."

"Jangan lama!" pekik Flo karena Abizar sudah berjalan menjauh.

Tidak lama kemudian Abizar datang bersama sang Papa yang tampak berjalan malas dengan raut wajah kusut. Sepertinya laki-laki itu baru saja bangun tidur.

Flo jadi tersenyum geli karena secara tidak langsung ia sudah membangunkan laki-laki itu dari tidurnya.

"Kenapa kamu suka sekali menganggu kenyamanan saya?!" sentak laki-laki itu.

Bukannya menjawab, Flo malah meneliti penampilan Arnold. Baju kaos oblong berwarna hitam dan celana training panjang. Lalu, netra mata Flo semakin naik ke atas dan melihat rambut laki-laki itu berantakan serta netra matanya yang tampak sayu. Seperti memang benar baru bangun dari tidurnya.

"Om kebo ya?" celetuk Flo melihat Arnold yang berdiri tidak jauh darinya.

"Enggak! Saya capek habis dari luar kota."

"Om juga gak bilang kalo udah pulang. Kan bisa tuh saya sambut di depan pintu."

"Ada apa kamu ke sini nyari saya?" tanya Arnold tanpa basa-basi.

"Gak ada apa-apa kok." Flo berdiri dari duduknya dan kemudian mendekati laki-laki itu.

Di samping Arnold ada Abizar yang sepertinya akan menjadi nyamuk.

Bismillah, Ku Nikahi Bapakmu! || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang