uri cheonsa

1K 44 6
                                    












Kedua mata itu masih setia terpejam meski sudah lama dia tak membuka kedua mata bintangnya itu. Apakah tidurnya begitu nyenyak dan mimpinya begitu indah?

" Apa kau akan terus menghukum kami seperti ini? Bangun dan hukum kami dengan benar,, kau boleh memarahi kami kau boleh memaki kami kau bleh memukul kami tapi kumohon bangun dan bukalah matamu kami mohon,,, kami merindukanmu uri cheonsa" Pemuda itu menggenggam tangan mungil yang terbebas dari selang infus dia beberapa kali mengecup punggung tangan mungil itu. Pemuda itu menatap pemuda yang masih setia menutup matanya tampak begitu enggan membukanya barang sedetik saja.

" Hyung kembalilah ke dorm bersihkan dirimu dan istirahat lah biar aku dan jaemin yang bergantian menjaga renjun " Jeno

" Aku tak bisa meninggalkan bayiku Jeno ya bagaiamana jika nanti dia bangun dan mencariku? " Ucap pemuda itu tanpa mau melepas tautan tangannya pada si mungil

" Mark hyung kami tau perasaanmu tapi kau juga tak boleh mengabaikan kesehatan mu aku yakin renjun akan sedih jika kau sakit apalagi karnanya,, tolong jangan buat pengorbanan renjun sia sia" Jaemin menyentuh pundak mark untuk meyakinkannya bahwa apa yang dia katakan itu untuk kebaikannya juga.

" Aku tau kau merasa bersalah kami juga begitu tapi dengan kau menyiksa dirimu seperti ini itu tak akan mengubah apapun,, kumohon pulanglah dan istirahat lah sebentar kau pasti lelah menjaga renjun " Jeno mencoba memberi pengertian pada mark .

" Hufftt baiklah,,, jaga renjun ie ya aku akan kembali ke dorm aku akan segera kembali kesini lagi " Mark

" Nikmati waktu istirahat mu Hyung jangan terburu buru " Jeno

" Renjun ie aegi nya Hyung cepat bangun dan buka matamu arrachi aku harap saat aku kembali kemari kau sudah membuka kedua matamu itu hum" Mark mengecup dahi si mungil kemudian berpamitan pada Jeno dan juga jaemin.

" Hati hati dijalan ya Hyung,, istirahat lah dengan baik" Jaemin

" Tentu,, jaga renjunie ya jika ada apa apa segera hubungi aku" Mark

" Tentu saja jangan khawatir kami akan menghubungimu jika terjadi sesuatu " Jeno

Mark melangkah dengan gontai untuk kembali ke dorm untuk mengistirahatkan tubuhnya. Sementara nomin menatap punggung Hyung tertua mereka yang kian menjauh dan menghilang dibalik pintu. Keduanya menghela nafas pelan. Sakit sekali melihat leader mereka yang biasanya tegar begitu putus asa seperti tadi rasanya hati mereka ikut berdenyut nyeri.

" Renjunie aku tau kau mendengar ku meski kau tak membuka matamu,, bangunlah renjunie lihatlah mark hyung begitu putus asa atas keadaanmu saat ini begitupun juga aku kumohon bangunlah ,,, kau boleh memarahiku atau mengomeliku sepanjang hari kau juga boleh memukulku aku janji tak akan marah padamu lagi aku juga berjanji jika aku tak akan memukulmu lagi hanya karna kau membuat kamarku berantakan hiks bangun injunie hiks bangun aku minta maaf padamu" Jeno menggenggam tangan renjun dan menangis sungguh hatinya begitu sakit melihat malaikat nya terbaring lemah seperti ini. Hatinya seolah terkoyak melihatnya. Lebih sakit lagi karna dia salah satu alasan malaikat nya terbaring lemah disini. Dia bersalah ini salahnya.

Flashback

𝙅𝙚𝙣𝙤 𝙢𝙚𝙡𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙝 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙝 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙤𝙣𝙩𝙖𝙞 𝙨𝙖𝙖𝙩 𝙠𝙚𝙢𝙗𝙖𝙡𝙞 𝙠𝙚 𝙙𝙤𝙧𝙢 𝙙𝙞𝙖 𝙗𝙚𝙣𝙖𝙧 𝙗𝙚𝙣𝙖𝙧 𝙡𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙡𝙞 𝙝𝙖𝙧𝙞 𝙞𝙣𝙞, 𝙗𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠 𝙝𝙖𝙡 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙙𝙞𝙖 𝙡𝙖𝙠𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙪𝙖𝙩𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙤𝙡𝙖𝙝 𝙠𝙚𝙝𝙞𝙡𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 90% 𝙩𝙚𝙣𝙖𝙜𝙖𝙣𝙮𝙖. 𝙅𝙚𝙣𝙤 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙨𝙚𝙜𝙚𝙧𝙖 𝙢𝙖𝙨𝙪𝙠 𝙠𝙚 𝙠𝙖𝙢𝙖𝙧𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙞𝙨𝙩𝙞𝙧𝙖𝙝𝙖𝙩.

one-shot huang Renjun x nctTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang