GWS aegi🌸

591 44 1
                                    














" Ren" jaemin menepuk bahu renjun membuatnya terlonjak kaget kemudian cepat cepat menyembunyikan ponselnya .

" Apa yang coba kau sembunyi kan ren?" Jaemin menatap renjun tajam membuat renjun menelan ludah gugup .

" A..aku...tidak menyembunyikan apapun iya aku tidak begitu" renjun berusaha tersenyum meski rasanya sulit baginya.

" Ren kau tak bisa menutupi apapun dariku" jaemin memegang bahu renjun kemudian memeluknya .

" Aku baik baik saja ...aku baik baik saja na ..hiks aku baik baik saja hiks" renjun mencengkeram baju jaemin dengan kencang sebagai pelampiasan rasa sakitnya .

" Menangis lah ren menangislah keluarkan semuanya keluarkan" jaemin menepuk nepuk punggung si mungil yang ada di pelukannya mencoba menyalurkan rasa nyaman agar si mungil merasa lebih baik.

" Nana ...hiks ...Nana hiks " renjun

" Nana disini njun jangan takut" jaemin

" Takut hiks njun takut hiks sangat takut hiks" renjun bersungguh sungguh saat mengatakan bahwa dirinya ketakutan bohong jika dia tak memikirkan apa pun yang sudah terjadi semuanya terlalu berat untuk renjun hadapi semuanya terlalu bertubi tubi renjun rasa bahu kecilnya tak sanggup menahannya lagi .

" Hei...hei ...lihat aku ..lihat aku ceritakan padaku semua nya dan jangan tutupi apapun dariku kau mengerti hum" jaemin mencoba mengambil kepercayaan renjun agar anak itu perlahan mau terbuka padanya.

" Jaemin" renjun

" Nana njun Nana bukan jaemin"jaemin tidak suka saat orang yang dia sayang memanggil nya dengan nama aslinya dia lebih suka dipanggil Nana karna dengan begitu mereka tidak terlihat Canggung dan merasa lebih nyaman kan?

" Nana ada yang mengirim pesan padaku" renjun memberikan ponselnya pada jaemin yang diterima oleh sang empu .

Jaemin meremat kuat ponsel renjun dia bahkan hampir membanting ponsel itu jika renjun tidak mencegahnya .

" Nana jangan !" Renjun memegang tangan jaemin dan mengambil kembali ponselnya bukan renjun takut kehilangan ponselnya dia bisa dengan mudah membeli ponsel baru hanya saja kenangan dan memori seta data data penting dalam ponsel itu membuat renjun sangat menyayangi ponselnya itu .

" Berikan ponsel mu!" Jaemin

" Tidak!! Nana tidak boleh membantingnya!" Renjun menyembunyikan ponselnya dibelakang punggungnya .

" Ren berikan ponselnya ...huftt ...aku tidak akan membantingnya aku janji" jaemin

" Janji ya jangan dibanting! Ponsel ini banyak kenangan nya njun tidak mau kehilangan ponsel ini" renjun memberikan ponsel itu pada jaemin

" Kita duduk saja ya" jaemin membawa renjun untuk duduk disofa yang ada diruangan itu.

" Nana mau apa dengan ponsel njun?" Renjun

" Melakukan hal kecil" jaemin menyeringai membuat renjun sedikit bergidik ngeri entah apa yang akan si pemuda na itu lakukan .

Setelah mengetikkan sesuatu diponsel renjun jaemin meletakkan ponsel renjun dinakas kemudian memeluk renjun lagi!

" Ren jangan dipikirkan ya kau tau kan apa yang dia katakan itu hanya omong kosong itu tidak benar ! Renjunie ku ah ralat renjunie kita adalah orang yang pekerja keras dan hebat jadi jangan dengarkan kata kata busuk orang itu ya " jaemin

" Nana"renjun tampak bimbang hendak mengatakan nya atau tidak tapi setelah berpikir selama beberapa detik dia menggeleng kan kepalanya kemudian mendongak menatap jaemin.

one-shot huang Renjun x nctTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang