⚠️Warning! Disarankan tidak baca 2x karena bisa menyebabkan kesedihan traumatis⚠️
❤️HAPPY ENDING❤️
Sinopsis:
Beberapa bulan terakhir Lee Jeno selalu dihantui perasaan gundah setiap berjauhan dengan kekasihnya, Na Jaemin. Berbagai hal sudah dilakukan...
HAPPY BIRTHDAY LEE HAECHAN ANAK GANTENG, ANAK BAIK, ANAK PINTER, ANAK LUCU!!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jika kalian suka cerita ini, jangan lupa tinggalkan komen dan like~!^^
Selamat membaca!♥
[•••••• OUR PAST LIFE ••••••] Story of Nomin -CheonsAegi-
♫ Play: Lim Hyungjoo - I Hope To Be Happy♫
Setelah hari pemberontakan, seluruh kegiatan kampus diliburkan selama 1 semester. Banyak mahasiswa kembali ke rumah, contohnya kedua teman sekamar mereka, Daejung dan Wonshik. Diketahui, ternyata mereka ikut berdemo kemarin dan setelahnya memutuskan untuk pulang ke rumah karena takut ditangkap dan dibunuh. Walau banyak yang pulang ke rumah, namun banyak juga yang masih menetap di asrama karena pulang pun tidak menjamin keselamatan mereka. Justru bisa menjadi boomerang untuk keluarganya.
Mengenai Kim Jungtae, senior Jaemin yang datang ke asrama untuk mengajak Jaemin ikut aksi demo, ia dikabarkan meninggal setelah dipukuli aparat militer. Sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong. Jaemin yang tahu hal itu terjatuh lemas sambil menangis.
"Kau pembohong! Aku janji mentraktirmu makan tapi kenapa kau kembali seperti ini, huh? Bagaimana aku mengajakmu makan dengan keadaan yang seperti ini, Hyung? hikss.. kenapa harus begini? hikss.. kenapa.." ucap Jaemin sambil menangis di depan peti mati seniornya.
Beberapa teman mencoba untuk menenangkan Jaemin. Tidak ada Jeno di rumah duka karena statusnya yang seorang anggota militer sedang sangat sensitif bagi sebagian besar mahasiswa. Jadi, ia memilih untuk tetap di asrama sedangkan Jaemin pergi melayat ke rumah duka.
"Tentang janjiku, aku akan ingat untuk selalu menjaga dan melindungi adik-adikku. Terima kasih sudah menjadi teman, senior dan kakak yang baik untukku. Maafkan aku yang tidak bisa mendampingimu, maafkan temanmu yang pengecut ini.. hikss.. maafkan aku.." Jaemin membungkuk dalam dan memberi penghormatan terakhir sebelum pulang.
Sebelum benar-benar pergi, Jaemin berhenti untuk menatap foto seniornya yang tengah tersenyum cerah. 'Tidurlah dengan tenang. Aku akan selalu menghormatimu, Hyung. Terima kasih.'
----------
Sepulang dari rumah duka, Jaemin masuk ke dalam kamar asrama yang sepi. Ia cukup bingung karena tidak mendapati Jeno di dalam kamar tersebut.
"Jeno?" panggilnya yang sudah ke empat kali sambil mencari keberadaan pemuda itu.
