5. Permintaan Maaf

2.2K 321 14
                                    

Jika kalian suka cerita ini, jangan lupa tinggalkan komen dan like~!^^

Selamat membaca!♥

Selamat membaca!♥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[•••••• OUR PAST LIFE ••••••]
Story of Nomin
-CheonsAegi-


Saat pergi meninggalkan Jaemin, perasaan Jeno sudah gundah. Bayangan wajah Jaemin yang menatapnya dengan perasaan terluka terus berputar di kepalanya. Langkah demi langkah Jeno jajaki dan selama itu pula ia berpikir bahwa ucapan serta perlakuannya pada Jaemin sudah sangat keterlaluan. Bagaimana bisa dia dengan enteng mengungkit desa tempat Jaemin lahir dan melontarkan kata-kata jahat untuknya?

"Argh!! Bodoh!" geram Jeno.

Pemuda itu benar-benar merasa bersalah sekarang hingga memutar kembali langkahnya untuk menemui Jaemin. Jeno berlari dan mengumpati dirinya sendiri. Bahkan ia terus terbayang tatapan luka yang Jaemin tunjukkan sebelum Jeno pergi.

"Jaemin maafkan aku." bisik Jeno penuh penyesalan dan terus ia ulang berkali-kali.

Saat sampai di tempat sebelumnya, Jaemin sudah tidak ada di sana. Jeno mulai mencari Jaemin ke seluruh Fakultas Seni Liberal dan tempat-tempat biasa mereka menghabiskan waktu bersama. Namun sayang, hasilnya nihil.

Langit sore semakin gelap dan Jeno belum juga menemukan Jaemin padahal dia sudah tanya ke semua teman Jaemin di fakultas tersebut, termasuk Kim Jungtae senior Jaemin yang juga tergabung dalam Club Membaca. Karena tidak ada hasilnya, Jeno memilih untuk kembali ke asrama, ia berpikir mungkin Jaemin sudah pulang.

Sesampainya di asrama, ternyata pria bermarga Roh itu tidak ada juga. Di kamar hanya ada Daejung dan Wonshik yang sedang beristirahat.

"Jaemin belum kembali?" tanya Jeno terlihat khawatir, ia bahkan masih berdiri di depan pintu. Kedua temannya saling tatap bingung lalu menjawab.

"Belum. Sejak tadi dia belum kembali, aku pikir Jaemin denganmu." jawab Daejung.

"Argh! Sial!" Jeno langsung mengumpat dan kembali keluar asrama untuk terus mencari sahabatnya tersebut. Ia tidak mau sampai terjadi hal buruk pada Jaemin, apalagi ini pertama kalinya Jaemin ada di Seoul. Jadi, sebisa mungkin Jeno harus menemukan Jaemin hari ini juga.

"Hong Jeno! Kau mau ke mana? Tiga jam lagi seluruh gerbang asrama akan dikunci!" ucap Daejung di depan pintu kamar, sedangkan Jeno sudah berjalan di lorong asrama menuju pintu keluar.

"Cari Jaemin sampai ketemu." hanya itu yang Jeno ucapkan sebelum ia hilang dari balik dinding. Wajah Jeno terlihat sangat khawatir dan penuh rasa bersalah.

"Jaemin kau di mana?" gumam Jeno. "Tolong kembali, maafkan aku." sambungnya lagi.

Setelah menelusuri wilayah kampus untuk mencari Jaemin, kini Jeno pergi ke luar. Jeno yakin Jaemin tidak akan jauh dari daerah mereka tinggal karena ia tahu persis orang seperti apa Jaemin itu. Jaemin tidak akan berani pergi jauh-jauh dari wilayah kampus karena masih asing dengan Seoul.

OUR PAST LIFE √NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang