13. Rasa Dalam Sunyi

1.6K 258 15
                                    

Note: mulai chapter ini akan lebih banyak menceritakan point of view dari Hong Jeno karena yang sedang di terapi itu Lee Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note: mulai chapter ini akan lebih banyak menceritakan point of view dari Hong Jeno karena yang sedang di terapi itu Lee Jeno. Jadi Lee Jeno akan lebih fokus ke feeling dan perjalanan dirinya di masa lalu sebagai Hong yang mencintai sahabatnya dalam diam. Beberapa bagian Roh Jaemin akan jarang diceritakan kalau posisinya Jeno ga lagi bareng Jaemin. Contohnya pas Jaemin pergi sendiri, Jeno ga tau sama sekali apa aja yang Jaemin lalui dan Jaemin rasakan.

Jika kalian suka cerita ini, jangan lupa tinggalkan komen dan like~!^^

Selamat membaca!♥


[•••••• OUR PAST LIFE ••••••]
Story of Nomin
-CheonsAegi-


♫ Play: Davichi - Taste Of Tears (맛 있어서 눈물이나)♫

Paginya saat langit masih sangat gelap, kedua pemuda itu menyelinap keluar asrama. Tas carrier yang cukup besar milik Jaemin dibawa oleh Jeno, sedangkan Jaemin hanya membawa tas selempang kecil berisi obat dan P3K. Mereka berniat keluar dengan memanjat dinding belakang asrama, dinding yang biasa mereka gunakan untuk keluar malam. Namun, kali ini dinding tersebut sudah diberi kawat berduri yang tidak mungin bisa mereka lewati.

"Kita lewat pintu barat saja." ajak Jeno.

"Tapi di sana ada penjaganya."

"Tenang saja, semua beres." ucap Jeno lalu segera menuju pintu barat asrama.

Sesampai di sana Jaemin sedikit terkejut mendapati dua orang penjaga sudah tak sadarkan diri dengan beberapa botol alkohol dan makanan.

"Apa yang kau lakukan, Jeno?" tanya Jaemin khawatir, sedangkan Jeno tersenyum jahil.

"Hanya membuat mereka tidur lebih cepat dari biasanya." kemudian pemuda Hong mengambil kunci pintu dari ikat pinggang penjaga untuk keluar.

Sesampai di luar kampus, Jeno menoleh kanan-kiri mencari seseorang.

"Tuan Muda!" panggil orang itu.

"Jen, Paman itu siapa?" tanya Jaemin.

"Itu sopir keluargaku. Tenang saja, dia bisa dipercaya."

"Bagaimana kalau dia bilang ke orang tuamu?"

"Tidak akan, aku sudah mengenalnya sejak kecil. Bahkan aku lebih dekat dengannya daripada ayahku sendiri. Ayo masuk mobil."

Jeno menghubungi sopir keluarganya menggunakan telepon asrama yang sebenarnya tidak semua mahasiswa boleh menggunakan. Khusus untuk Hong Jeno, sepertinya tidak perlu dijelaskan lagi mengapa ia bisa mendapat pengecualian tersebut.

Jeno memilih menggunakan mobil keluarganya dari pada taksi karena jalan yang akan mereka lalui dijaga oleh militer. Jika menggunakan mobil biasa, mereka sudah pasti akan diberhentikan dan diintrogasi. Namun, jika menggunakan mobil keluarga yang memiliki plat nomor khusus, para militer itu akan memberikan akses tanpa perlu bertanya lebih lanjut.

OUR PAST LIFE √NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang