18. Surat Kematian

1.7K 270 21
                                    

Lagi cari-cari foto nomin buat mengenang memori Hong Jeno tentang Jaemin, ketemu foto ini. Baru inget dulu nct dream pernah ada pemotretan buat Summer Vacation Kit 2019. 

Foto ini kaya mengenang mereka pas masih bareng tahun 62-63an yang aman, damai, tenteram.

Pagi-pagi ngobrol dibalkon asrama, sambil nunggu jam kuliah, lagi musim panas, minum jus yang dibuatin Jaemin, trus sambil nyapa mahasiswa lain yang lewat. Kasual banget, sederhana tapi kena dihati.

Jika kalian suka cerita ini, jangan lupa tinggalkan komen dan like~!^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika kalian suka cerita ini, jangan lupa tinggalkan komen dan like~!^^

Selamat membaca!♥


[•••••• OUR PAST LIFE ••••••]
Story of Nomin
-CheonsAegi-


♫ Play: Davichi - Days Without You♫

Setelah kepulangan staf administrasi, akhirnya Jeno mulai mengemasi barang-barang Jaemin seperti pakaian, buku, dan beberapa barang lain yang sering Jaemin gunakan di dalam asrama. Bahkan ia juga menemukan kumpulan surat dari Jeno ketika mereka tidak saling bertemu karena liburan semester. Artinya Jaemin selalu menyimpan setiap surat yang Jeno kirim padanya dan tidak membuang semua itu dengan percuma.

Selama tiga hari Jeno tidak menangis, kini tangisnya kembali pecah. Setiap barang yang Jeno sentuh memiliki kenangan tersendiri. Semua memori masa lalu terus terulang, membuatnya semakin merindukan Jaemin.

"Kenapa kau melakukan ini padaku?" lirih Jeno begitu saja. Sejak malam itu, hari-hari Jeno penuh luka sayat hingga terus menyakiti hatinya tanpa henti.

Jeno mengemas dengan air mata yang terus jatuh. Perasaan sedih, menyesal dan bersalah terus mencabik hati dan pikirannya.

Tangannya terasa berat menyusun barang demi barang milik Jaemin lalu dimasukkan ke dalam kotak kardus. Sebagian baju sudah Jaemin bawa saat dia melarikan diri hingga di dalam lemari hanya tersisa sedikit. Sebagian buku baca yang biasa mereka diskusikan bersama juga ikut dimasukkan sebagai barang simbolis yang akan diberikan kepada keluarga. Sedangkan sisanya dan barang-barang berat lain Jeno pisahkan.

Sudah menjadi budaya bagi masyarakat Korea untuk menyerahkan barang favorit orang yang sudah meninggal kepada keluarganya sebagai bentuk simbolis bahwa orang tersebut sudah dikembalikan kepada keluarga. Itulah yang sedang Jeno lakukan sekarang.

Ditengah kegiatannya, Jeno melihat buku harian Jaemin yang ternyata tidak dibawa saat ia melakukan pelarian.

Jeno duduk di lantai sambil membaca lembar demi lembar yang berisi tentang curahan hati Jaemin. Pemuda itu juga menulis perasaannya tentang Jeno. Tanpa Jeno ketahui, Jaemin begitu mengagumi dirinya dalam diam.

OUR PAST LIFE √NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang