Chapter 5

57 12 2
                                    

Masih tahun 2021

"Jangan!"

"Jangan membenciku!"

"Mianhae, jangan pergi!"

"Jagiya, wae geurae? ireona." Baekhyun menepuk-nepuk pipi kekasihnya yang bergerak dengan gelisah dalam tidurnya.

"Kau bermimpi buruk?" Baekhyun bertanya ketika kekasihnya yang bangun dari tidur lalu duduk bersandar pada bahunya.

"Eum. Aku bermimpi buruk. Jam berapa sekarang?"

"Masih pukul enam pagi. Kau ingin berbagi cerita denganku?"

Taeyeon menggeleng. "Aku hanya bermimpi bertemu dengan hantu."

Baekhyun menghela napas, ia tahu Taeyeon sedang berbohong padanya, dilihat dari caranya menjawab pertanyaan darinya tanpa melihat sedikit pun padanya. Kekasihnya benar-benar pembohong yang payah, bagaimana bisa didalam mimpi dia meminta hantu untuk tidak pergi padahal dia takut terhadap hantu. Bukankah hantu itu harus diusir?

"Arasseo. Aku akan menyiapkan sarapan." Baekhyun meranjak dari tempat tidur.

Taeyeon mengangguk, ia menatap punggung Baekhyun dengan perasaan bersalah. Sudah seminggu sejak kematian Hakyung, Taeyeon sering bermimpi buruk. Di dalam mimpinya, Taeyeon melihat Hakyung menyatakan kebencian padanya lalu melompat dari pagar tanpa sempat Taeyeon mencegahnya. Mimpi itu terus berulang-ulang dan membuat dirinya mengalami kesulitan tidur.

Di dapur, Baekhyun menata meja makannya. Dua porsi sandwich isi telur mata sapi sudah tersaji di atas meja. Taeyeon datang dan duduk berhadapan dengan Baekhyun.

"Jagiya." Taeyeon bersuara setelah mengunyah sandwich.

"Ada apa?"

"Sudah beberapa hari kau berada disini. Apa kau tidak sibuk?"

Baekhyun menggeleng. "Aniya. Filming drama terbaruku akan dimulai pada awal tahun nanti. Sebelum waktunya tiba, aku ingin menghabiskan waktu bersamamu, Jagiya."

"Aku tau, tapi aku tidak ingin kau terpaku padaku. Aku dengar, kau mendapat undangan untuk tampil di variety show, tapi kau menolaknya karena kau ingin menemaniku."

Baekhyun meletakkan sisa sandwich-nya diatas piring. "Bagaimana kau tau?"

"Managermu. Apa kau lupa dia juga datang menjengukku di rumah sakit?"

"Aish!" Baekhyun mengumpat pelan. Managernya benar-benar tidak menjaga rahasia.

Saat mendengar kabar dari Soo Hyun bahwa Taeyeon dilarikan kerumah sakit, Baekhyun langsung bergegas di rumah sakit bersama managernya. Ia baru mengetahui kabar itu saat menjelang malam. Ia menyesal mematikan ponselnya karena harus fokus menjalani pembacaan naskah dramanya.

"Baekhyun-ah, aku tidak ingin menjadi penghalang karirmu."

"Aniya, kau tidak menghalangi karirku sama sekali. Aku hanya ingin menemanimu."

"Tapi karena aku, kau jadi menolak kesempatan. Aku harap ini hari terakhir kau berada di apartementku." Taeyeon bangkit dari kursi meninggalkan meja makan setelah mengatakan hal itu.

Baekhyun bangkit dari kursinya. "Jagiya, aku tau kau sedang tidak baik-baik saja."

Langkah Taeyeon berhenti sejenak. Dengan membelakangi Baekhyun, Taeyeon menjawab, "Aku baik-baik saja."

"Berhenti membohongiku, bagaimana bisa kau baik-baik saja saat idola yang mengisi separuh hidupmu sudah tidak ada, terlebih kau yang-" Baekhyun menggeleng, ia tidak bisa melanjutkan kata-kata karena menjaga perasaan kekasihnya.

Your Voice Like My Springtime [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang