Tujuh bulan berlalu. Musim telah berganti, udara semakin dingin. Taeyeon melepas headphone, hari-harinya kini bisa mengisi ruang rekaman dengan suara indahnya. Suara tepuk tangan terdengar dari ruang seberang yang hanya dibatasi oleh kaca besar, sang pengarah vokal-lah yang melakukannya.
"Kau memang selalu yang terbaik, Taeyeon-ssi," puji sang pengarah vokal itu.
Rekaman lagu berakhir lebih cepat dari yang diperkirakan. Taeyeon memakai kembali jaketnya lalu keluar untuk berterimakasih kepada pada staff yang telah berpartisipasi pada album baru kali ini. Setelahnya ia pamit untuk mencari managernya yang akan mengantarnya pulang.
"Taeyeon-ssi, kau akan pulang?"
Taeyeon berpapasan dengan Jaehyun yang melemparkan senyum padanya. Pria berlesung pipi itu telah banyak membantunya dalam tiga bulan terakhir. Mulai dari merencanakan konsep hingga terlibat dalam pemilihan lagu untuk album terbarunya.
"Ya. Apa kau melihat manager Oppa?"
"Tidak. Tapi kita bisa mencarinya bersama."
"Aku akan merepotkan mu, Jaehyun-ssi."
"Tak apa. Aku juga akan ke bawah."
"Baiklah."
Taeyeon menjawab sekenanya, bukannya ia tidak menyukai Jaehyun. Hanya saja Taeyeon sedang dalam suasana yang buruk walaupun aktivitas hari ini berjalan lancar tanpa hambatan. Terlebih lagi dua hari lagi natal akan datang, Taeyeon tidak bisa membayangkan akan melewati hari natal tanpanya selama dua tahun berturut-turut.
Tidak ada percakapan lagi. Mereka berjalan memasuki lift, Jaehyun menekan tombol menuju parkiran bawah tanah karena ia pikir sang manager sudah menunggu di sana. Ia melirik Taeyeon yang terlihat murung, Jaehyun bisa menebak penyebabnya.
"Apa kalian saling berkomunikasi?" tanya Jaehyun.
Taeyeon sangat mengerti siapa yang dimaksud Jaehyun. "Kami saling berbalas email."
Baekhyun akan menoreh pesan lewat email saat dirinya senggang lalu menjadwalkan pengiriman menjadi jam tujuh pagi. Sementara Taeyeon akan membaca dan membalas email itu sambil menikmati secangkir kopi di pagi hari. Dengan cara ini, ia dapat mengetahui bahwa kekasihnya baik-baik saja. Meski tak dapat dipungkiri bahwa itu tak sepenuhnya mengobati rasa rindunya.
Lift terbuka, parkiran terlihat lenggang dan hanya segelintir mobil yang terparkir. Taeyeon melangkah di depan. Baru beberapa langkah, Taeyeon berhenti. Dari arah berlawanan, seseorang yang dikenalnya berjalan ke arahnya dengan senyum lebar.
"Apa kau merindukanku?" orang itu memberikan buket bunga mawar merah kepada Taeyeon.
Taeyeon tersenyum menerima buket, matanya berkaca-kaca lalu memeluk orang itu. "Aku sangat merindukanmu, Baekhyun."
"Aku juga." Baekhyun mendekap kekasihnya, lalu mengelus surainya yang sudah berubah berwarna cokelat. Pasti itu untuk kebutuhan comeback.
Sementara itu, Jaehyun mematung melihat mereka berpelukan. Suatu fakta yang menyakitkan bagi Jaehyun bahwa dirinya tak bisa mengisi hari-hari yang dilalui Taeyeon setelah Baekhyun pergi selama tujuh bulan terakhir ini. Jaehyun berbalik dan berjalan menjauhi mereka berdua.
Taeyeon melepas pelukan. Menatap lekat Baekhyun yang telah dirindukannya. Ia baru menyadari ada rambut tipis yang tumbuh di bawah hidung dan dagu kekasihnya. Dengan iseng, Taeyeon menggelitik dagu Baekhyun.
"Kau kenapa?" Baekhyun kebingungan dengan tingkah kekasihnya.
"Kau menumbuhkan kumis dan jenggot?"
Baekhyun tertawa kecil. "Akhir-akhir ini aku terlalu malas mencukurnya. Tolong lakukan untukku."

KAMU SEDANG MEMBACA
Your Voice Like My Springtime [END]
Storie d'amore15+ Debut sejak 10 tahun yang lalu, Kim Taeyeon (27) adalah seorang penyanyi solo sukses yang memiliki suara yang indah sehingga sangat dicintai oleh penggemarnya dan rakyat Korea Selatan. Karena kejadian 2 tahun yang lalu, ia tidak bisa menyanyi. H...