Chapter 17

86 8 2
                                    

Keesokan paginya, Taeyeon melewati Chanyeol yang masih tertidur pulas di sofa dengan mengendap-endap, khawatir akan ketahuan. Baekhyun mengikuti di belakang, ingin mengantar kekasihnya hingga basement.

"Nanti aku akan menghubungimu," ucap Taeyeon kepada Baekhyun setelah menutup pintu mobilnya.

"Geurae."

"Baekhyun-ah." kepala Taeyeon menyembul keluar dari jendela mobil.

"Wae?" sahut Baekhyun.

Taeyeon menarik kerah piyama yang dikenakan Baekhyun agar pria itu mendekat. Baekhyun menurut, walaupun dirinya merasa bingung apa akan dilakukan oleh kekasihnya.

Begitu jarak dekat, Taeyeon menghapus jarak dengan menempelkan bibirnya di bibir Baekhyun. Mata Baekhyun membulat karena tindakan tak terduga dari kekasihnya. Satu, dua, tiga hingga lima detik berlalu, Taeyeon kemudian menjauhkan kepalanya.

"Morning kiss dariku," ucapnya.

Setelah mengatakan itu, Taeyeon langsung menancapkan gas. Ia merasa malu, padahal dirinya yang memulai. Mobil Taeyeon kemudian menghilang, meninggalkan Baekhyun yang masih cengo.

Baekhyun kemudian kembali ke dalam sambil memegangi bibirnya dengan senyuman. Ia sepertinya sudah tidak peduli jika dianggap gila oleh orang-orang yang akan berpapasan dengannya nanti.

"Kau darimana saja?"

Baekhyun terlonjak kaget membuka pintu, sahabatnya ternyata sudah bangun. Ia berusaha mencari jawaban lain karena ia tidak mungkin mengatakan habis mengantar Taeyeon.

"Eh...Aku habis membuang sampah."

"Geurae?" Chanyeol terlihat percaya-percaya saja. "Tapi kenapa kau senyam-senyum?"

Baekhyun berkelit. "Mana mungkin. Untuk apa aku senyam-senyum sendiri? Kau pikir aku gila?"

"Aku jelas-jelas melihatnya."

"Kau pasti salah liat. Mana mungkin aku tersenyum sendirian." Baekhyun tetap mengelak. Ia mendorong bahu sahabatnya. "Ini pasti karena efek mabuk belum hilang. Di meja makan sudah ada sup pereda pengar, kau makanlah."

Baekhyun merasa lega, ia berhasil mengalihkan perhatian Chanyeol dan membujuknya ke dapur. Sebelum pulang, Taeyeon memang menyempatkan diri membuatkan sup toge sebagai pereda pengar untuk Chanyeol.

"Ini asin sekali." Chanyeol meminum air putihnya.

Sudah menduga hal ini akan terjadi, Baekhyun tertawa. Kekasihnya memang kurang pandai memasak, selalu keasinan. Itu sebabnya ia tidak memperbolehkan Taeyeon berada di dapur.

"Kau mengerjaiku?!"

Baekhyun hanya mengangkat bahu, memasang wajah polos.

Karena tidak ingin menghabiskan supnya, Chanyeol memutuskan untuk menumpang mandi sekalian keramas.

"Tidak! tidak! tidak boleh!" Baekhyun mencegah Chanyeol yang hendak ke kamar mandi, mendorong tubuh jangkung itu hingga keluar dari apartemennya. Ia tidak mungkin membiarkan Chanyeol memasuki kamar mandi karena di dalamnya bukan hanya ada peralatan mandi miliknya melainkan ada milik Taeyeon juga.

"Kenapa tidak boleh? tidak biasanya kau begini." Chanyeol menatap sahabatnya dengan curiga, seolah-olah dia menyembunyikan sesuatu.

Chanyeol menatap sekeliling, pandangannya jatuh kepada rak sepatu yang tak jauh dari pintu masuk. Dua pasang sandal selop berwarna putih berbeda ukuran telah menarik perhatiannya dan menimbulkan tanda tanya besar.

"Itu sandal milik siapa?"

"Oh, itu milikku semua," balas Baekhyun dengan dusta, ia tidak mungkin mengatakan sandal mungil itu milik Taeyeon.

Your Voice Like My Springtime [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang