kebablasan

5.2K 189 7
                                    

                        *Warning typo

°
°
°
°

"Aku berangkat dulu ya, kalo butuh sesuatu telefon aja. Jagoan, daddy kerja dulu jangan nakal." Mile mengusap lembut perut Apo lalu kembali mencium keningnya.

" Hati hati, jangan lupa makan bekalnya "

" Iya cintaku, dah "

Setelah mile berangkat, Apo kembali melanjutkan kegiatan sebagai ibu rumah tangga mulai dari menjemur sampai membersihkan halaman, sebenarnya mile selalu meminta sang jelita untuk duduk manis tanpa harus capek capek membersihkan rumah urusan itu bisa dirinya minta pembantu rumah tangga atau mile sendiri jika cintanya tidak ingin ada orang lain turun tangan, tapi dengan sifat keras kepala Apo, mile hanya bisa menurut tanpa menolak.

Lalu tiba tiba Apo mengeram kesakitan, perutnya begitu nyeri entah apa yang terjadi Apo hanya bisa merintih sambil berusaha menghubungi suaminya

"Halo cinta?"

"mile pulang!! Perut aku saa...kit!!"

"Kamu kenapa sayang?! Jatuh atau gimana?! Ini aku pulang, tunggu ya"

"Buruan!! Ini kayak nya anak kita mau keluar!,"

"Eh! Beneran!? Sebentar lagi aku sampai rumah!"

Setibanya mile dirumah tanpa ba-bi-bu ia segera mengendong tubuh si jelita lalu membawa nya kerumah sakit, selama perjalanan mile berusaha membuat Apo untuk tetap tenang dengan mengatur nafas sebaik mungkin.

"tarik nafas....buang, kamu bisa sayang, tahan ya sebentar lagi kita sampai"

Sesampai mereka dirumah sakit Apo segera dibawa ke ruang IGD untuk menjalani operasi, kelahiran anak pertama mereka membuat mile sulit sekali percaya bawah sebentar lagi dirinya akan menjadi seorang ayah dengan perasaan senang bercampur khawatir mile berharap cintanya dan sang buah hati selamat.

"mile kamu tenang aja, Apo pasti bisa, bunda yakin Apo kuat." Anita selaku ibu mertua mile berusaha menenangkan sang menantu yang terlihat begitu gelisah, entah apa yang mengusik pikiran si dominan yang pasti hal itu membuat nya tidak berhenti mondar mandir didepan ruang operasi.

"nak, kamu engk capek mondar-mandir terus ? Duduk sini."

"engk papa ma, mile berdiri aja sekalian nunggu dokter nya keluar," mile menolak untuk duduk dan memilih berdiri, tidak ada orang lain selain Apo dan anaknya dalam pikiran mile sambil terus berdoa mile benar benar berharap keduanya selamat dan sehat.

Tak lama kemudian terdengar suara tangisan bayi hingga menarik senyum diwajah mile, dirinya semakin tidak sabar menimang anak pertama mereka. Hal itu juga tidak jauh berbeda dengan keluarga Apo dan keluarganya yang pasti menanti cucu pertama, setelah proses perpindahan ruang inap dan berbagai pembayaran rumah sakit akhirnya mile bisa langsung bertemu kembali dengan pujaan hatinya ditambah anak dari darah dagingnya sendiri, sungguh bahagia sekali pria dominan ini.

"mau digendong dulu?"
Tanya mama sambil membawa bayi laki-laki yang kini tengah tertidur pulas. Mile segera melepas pakaian atasannya lalu mengendong anak pertama nya, membiarkan bayi kecil yang kini tertidur lelap merasakan betapa hangatnya tubuh sang ayah dan juga detak jantung yang terus berpacu cepat akibat rasa bahagia teramat besar.

"jadi anak yang hebat jagoan daddy,"ucap mile sambil terus menimang nimang anaknya.

"mile?,"suara lirih sang kekasih mengalihkan perhatian mile kini jelitanya sudah sadar dari obat bius, terlihat senyum dibibir Apo ketika pemandangan pertama nya adalah sang suami bersama anak pertama nya, membuat Apo ingin berlama lama mengabadikan momen itu.

"butuh sesuatu sayang?,"tanya mile sembari perlahan membawa anak mereka.

"haus, ambil air aja,"

"oke."

Kini Apo mengambil alih menggendong anaknya sesekali meneliti wajah sang buah hati dari mata hingga bibir persis seperti mile, apa bagian dirinya tidak ada? ah....lucu sekali.

"your water sweetheart," mile datang dengan membawa segelas air lalu duduk di ranjang pasien bersama Apo, "yang, nanti anak kedua mirip kayak aku ya, biar adil, masak anak kita wajah nya mirip kamu semua," Ucap jelita sedikit cemberut.

"emang bisa direquest?," Tanya mile sambil menahan gemes kepada cintanya, ada saja pikiran Apo.

"bisa doang, ini gara-gara aku sering liatin foto kamu jadinya begini,"

"kamu ngapain lihat foto aku? Buat-"

"sutt..!! Diam! Jangan aneh aneh ya! Waktu itu aku lagi pengen dipeluk tapi kamu nya dinas luar kota jadi aku nangis sambil mandangin foto kamu! itu doang!,"

"aduh... Kasian banget cintanya mile kangen, maaf ya waktu itu aku dinasnya lama, next time nya kita bikin kayak kamu"

"janji!"

"iya sayang, apa sih yang engk buat kamu. Apalagi masalah bercocok tanam,sekali panen bibit unggul yang keluar,"

"Sayang!!." Apo langsung menepuk pundak mile kuat, bisa bisanya sang suami berkata seperti itu didepan keluarga mereka, kan Apo jadi malu.

.
.
.
.
.
.
.

Pernikahan yang kini sudah memasuki anniversary ke-sepuluh tetap memberi kebahagiaan kepada keluarga mile dan Apo, bagaimana tidak?! Anak yang diharapkan cukup dua malah kebablasan empat ralat lima, sekarang Apo tengah mengandung anak kelima mereka, sungguh manjur sekali produksi pria bermarga romsaitong ini.

"Dew! Udah berapa kali papa bilang sebelum berangkat beresin dulu kamar kamu!," Ujar Apo dengan menenteng keranjang baju kotor.

"maaf pa, tadi dew buru buru jadi engk sempet beresin," balas dew yang untungnya kali ini keluar mirip Apo, pusing juga kalo anak mereka semua mirip mile bisa bisa bapaknya dikatain numpang naruh sprema doang.

"Alah! alasen tuh pah, dia nya aja yang males," tiba-tiba mos sebagai anak ketiga angkat suara.

"eh lo bang!! Jangan asal ngfitnah ya! Orang emang gue buru-buru!." Dew yang tidak terima langsung unjuk gigi, enak aja dikatai pemalas orang ganteng gini.

"plis!! Ini masih pagi! Gue sumpek dengerin lo berdua ngbacot!," Sekarang giliran anak sulung yang ikut bicara, meen si cinta damai lelah dengan pertikaian setiap pagi ada saja yang di debatkan.

"Moring bro sekalian, morning pa" fort anak kedua sipaling jiplak daddy ikut serapan pagi yang penuh perbacotan lalu tidak lupa dirinya memberi kecupan dipipi sang papa.

"morning sayang, udah lah kalo gitu! Papa pusing dengerin kalian, cepet habisan sarapannya jangan telat!"

"Iya pa", jawab kompak keempat anak bermarga romsaitong itu, tidak lama kemudian si kepala keluarga yang tak lain dan tak bukan mile phakphum datang dengan kerah baju masih terlilit dasi kantor, mile yang sudah hampir kepala tiga belum bisa memasang dasi sendiri dan hal itu pastinya dibantu oleh sang jelita pujaan hati.

"Morning baby, " sapa mile sambil diiringi ciuman lembut dibibir Apo.

"Sayang, kamu engk malu apa anak kita liatin?!," Apo mendorong sedikit tubuh mile takut sang suami kebablasan.

"biarin aja, ini sebagai contoh kalo nanti udah nikah mau sampai umur berapa pun tetap harus bisa mesra sama pasangan sendiri." Ucap mile yang masih memeluk mesra pinggang cintanya.

"Daddy mah enak dapat modelan kayak papa, cantik, manis, serba bisa lagi, coba modelan nya dapat punya fort, galaknya minta ampun!," Celetuk dew.

"ngapain lo bawa bawa masa depan gue! Lo engk tau aja peat itu gimana orang aslinya baik banget, perhatian. Bilang aja lo iri, lo kan masih jomblo!"

"Lo-!!"

_____________________

Hahaha comeback lagi setelah setengah abad engk up, masih ada yang nungguh kah?

ini belum end ya masih ada beberapa bab lagi (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)

Terimakasih sudah membaca
Sehat sehat ya...

( MileApo ) Masih polos 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang