tout

2.3K 113 3
                                    

                     *Warning typo

°
°
°
°

  "bang lu tau engk, ternyata lu udah ada sebelum daddy sama papa nikah," Ujar mos sore itu saat dirinya sedang mabar bersama meen.

"terus?," jawab meen tidak menemukan clue.

"lu engk sedih?," tanya mos balik.

"Lah? Kenapa gue mesti sedih kalo ujungnya daddy sama papa nikah,"

"eh, iya juga."

"sebenarnya nama fourth itu pengen daddy kasih ke anak pertama," mile yang tiba-tiba datang ikut duduk depan teras rumah sambil membawa secangkir kopi.

"tapi?," mos yang sudah paham daddy nya akan bercerita bertanya lebih lanjut, kepoh juga kenapa mau dikasih nama fourth? Terus kok bisa diganti? Selain itu mos juga penasaran cerita bisa terbentuk nya mereka. Mana tau si daddy mengunakan tips khusus, bisa nih dicoba bareng banky.

"tapi papa kamu engk setuju terlalu absurd katanya, jadi jatah daddy cuman adek aja yang lain namanya dari papa semua." jelas mile santai.

"terus mau kasih nama fourth itu kenapa?," meen yang sebenarnya tidak terlalu penasaran jadi ikut mendengar alasan sang Daddy memberi nama fourth.

"karena daddy waktu itu keluar empat kali jadi dikasih nama fourth aja."

Mos dan meen yang mendengar penjelasan mile sedikit tersedak dan tidak menyangka se-absurd itu, pantas si papa menolak, ternyata begitu toh ceritanya.

"Hubby!!!," Panggil Apo tiba-tiba dari dalam rumah.

"iya sayang?,"

"bantu potong bawang sini!,"

"sebentar." Balas mile lalu segera menuju sumber suara.

"pantes daddy dikatain om JJ,"
ujar mos setelah kepergian mile.

"ngatain apa?,"

"takut sama papa, lihat tuh mau aja disuruh suruh kalo gue mah digituin langsung angkat kaki."

"berarti lu bakal lakuin gitu ke banky?,"

"kagak lah, kan gue setia orangnya,"

"Iya-in aja deh si paling setia."

Disisi lain fourth tengah mabar bersama geminai menghabiskan waktu menunggu hujan reda, mulai jam lima sampai jam tujuh malam cukup lama hingga fourth memutuskan untuk menginap dirumah geminai.

"gem gue nginep sini ya," ujar fourth sambil merapihkan tempat main mereka.

"keluarga lu izinin?, Entar--"

"udah tenang aja, nih papa gue izinin kok."

Setelah membaca isi chat tadi geminai hanya bisa meng-iya kan kemauan teman kecil nya ini lalu menuju kamar mempersiapkan kasur untuk mereka beristirahat, semakin dilihat hujan tidak reda sama sekali dan bahkan petir ikut menyelimuti malam dengan suara yang cukup menganggu.

"gem gue boleh tidur sebelah lu engk?," tanya fourth ragu.

"Sini," ujar geminai sambil menepuk tempat sebelah nya.

Posisi mereka saling berhadapan dengan nafas beradu pelan hingga menciptakan debaran tidak teratur, lampu tidur yang redup serta hujan yang terus menghujam malam mendukung suasana untuk melihat lebih dalam isi hati mereka masing-masing, geminai menatap bibir kemerahan fourth sambil ber angan-angan menikmati jamuan manis itu.

"fourth," panggil geminai lirih.

"hm?"

"can I kiss you?,"

Sepersekian detik kemudian bibir mereka bertemu dengan fourth yang begitu berani mengambil tindakan mencium pria dominan itu duluan, tanpa menunggu lama geminai memimpin pertemuan bibir mereka berusaha meraup bibir ranum yang sudah menjadi pemilik hati nya untuk waktu yang lama.

Suara lenguhan kecil terdengar dari bibir mereka yang sudah begitu menikmati gelora panas ini, tanpa berniat memutuskan persatuan saliva geminai semakin gencar mengabsen setiap inci mulut fourth melupakan bahwa tidak hanya lidahnya yang nakal tetapi tangan ikut meraba bundalan kenyal itu, hingga pria manis ini mendesah pelan dalam ciuman mereka.

"eung...hm..gem" lirih fourth melepaskan ciumannya.

"maaf,"

Geminai yang tersadar akan sikapnya sedikit menunduk bisa bisanya ia melakukan hal tidak senonoh kepada teman kecil nya itu, sedangkan fourth hanya tersenyum kecil lalu menangkup pipi geminai tidak lupa mendaratkan kecupan dibibir.

"is oke, asal jangan bongkar sama orang rumah aja." ujar fourth sambil mengedip sebelah matanya.

Geminai yang terhibur tersenyum lebar sambil menggelengkan kepalanya, imut sekali pria didepannya ini.

"nikah sama gue aja ya, besok gue siapin lamarannya." tambah geminai lalu mencubit gemas pipi fourth.

"udah mau nikah aja, pacaran--"

"engk perlu pacaran, udah kita nikah aja nanti bisa langsung unboxing."

Setelah mendengar hal itu fourth langsung melemparkan tinju kecil nya , tidak menyangka geminai berfikir sejauh itu ya walaupun dirinya juga ingin melakukan nya tapi setidaknya keluarga mereka harus setuju terlebih lagi dikeluarga fourth yang kebanyakan diominan sudah pasti sulit sekali mendapatkan restu.

.
.
.
.
.

"sayang, adek jam segini kok belum pulang?," tanya mile khawatir.

"nginep rumah temen," balas Apo sambil mengeringkan rambut sehabis keramas.

"temen, siapa?,"

"itu loh yang sering main sama adek waktu kecil dulu, geminai engk salah."

"geminai?,"

"iya, udah engk papa aman kok anak kita, mending panasin ranjang enak nih hujan hujan." Apo dengan nakal mengangkat tinggi bathrobe nya lalu membuka lebar kaki jenjang itu agar bisa dilihat langsung oleh suaminya.

"kamu ya, ada aja kelakuannya." Ujar mile sambil melepas kancing piyamanya, dan malam penuh cinta dimulai hingga hujan mereda.

"bang, adek belum pulang ya?," tanya fort kepada meen yang kepikiran adik kecilnya itu.

"Adek nginep rumah temen kata papa," balas meen.

"siapa? geminai? Yakin tuh engk papa?," Fort seketika overthinking tentang adiknya bagaimana pun geminai adalah dominan jadi tidak ada kemungkinan fourth tidak tersentuh.

"sebenarnya gue juga engk yakin, tapi kalo papa yang bilang mau gimana lagi?," Tambah meen, sejujurnya ia juga khawatir tapi tidak bisa bertindak jauh, memikirkan adiknya diganggu orang saja sudah membuat meen naik darah apa lagi disentuh mungkin saja jasad mereka terapung di sungai.

"mau gue jemput?," Tawar mos yang ternyata mendengar percakapan kedua abangnya itu.

"Engk perlu, kita biarin aja adek nginep disana," cegah meen.

"oke, Call if needed."

Dan setelahnya mereka kembali tidur menunggu pagi datang, sepertinya ketiga pria ini melupakan dew yang juga tertinggal dirumah temannya, biarkan saja dominan satu itu lagian dew pandai menjaga diri asalkan  jangan membawa kabar dirinya menghamili anak orang.



________________

End?

┐⁠(⁠ ⁠˘⁠_⁠˘⁠)⁠┌

( MileApo ) Masih polos 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang