# 12

320 58 16
                                    

*Mohon maaf selama beberapa hari author nya ngilang,sebenernya sedang di kondisi mood yg hancur banget gara2 SAKIT GIGI.
😭😭😭😭 Harap dimaklumi ya. Semoga selanjutnya langsung gasss pol ✌️😁

Pagi itu Yuki bangun karena mencium aroma sedap dari dapur,maka setelah membersihkan diri ia pun turun ke lantai satu dan menuju dapur.
"Selamat pagi" sapa Yuki ragu ketika melihat seseorang sedang berkutat di dapur membelakangi Yuki.
"Oh selamat pagi. Nona Yuki ya?" Wanita itu segera segera berbalik menghadap Yuki.
"Saya Bi Rini, non. Saya asisten rumah tangga yang baru disini" jawab wanita itu yang usianya diperkirakan pada awal lima puluhan.
Bi Rini menceritakan dirinya yang bisa jadi asisten rumah tangga disana. Pak Andi supir pribadi Al lah yang merekomendasikannya. Dia juga masih ada hubungan saudara dengan Pak Anto. Bi Rini juga tak lupa menceritakan semua hal yang di ultimatum kan Al sebagai majikannya.
"Bibi sedang bikin sarapan apa,biar saya bantu" Yuki mulai mencairkan suasana setelah mendengar semua penjelasan bi Rini, dia merasa senang sekarang karena ada orang lain selain dirinya dan Al yang ada di rumah itu.
"Tidak usah, non Yuki duduk saja di meja makan. Saya akan siapkan teh atau kopi. Tuan Al bisa marah kalau membiarkan non Yuki bekerja" jawab Bi Rini tak enak hati.
"Ga apa-apa bi, saya juga sama seperti bibi kok tinggal disini" Yuki seperti tak memperdulikan ucapan bi Rini.
"Jangan non, sungguh Tuan Al bisa marah nanti. Dari awal saya sudah di wanti-wanti supaya non Yuki mendapat pelayanan terbaik dirumah ini" lanjut bi Rini meminta Yuki kembali duduk di meja makan.
Yuki menurut, duduk dimeja makan dan menikmati teh buatan bi Rini sambil berpikir keras tentang hal aneh mulai dari sikap dan cara bicara Al yang berubah derastis akhir-akhir ini.
.
.
.
.

Ariel seperti biasa kembali datang menemui Al.
"Kamu pasti belum makan siang, nih aku bawakan makan siang buat kamu. Makan dulu Al, ini sudah lewat jam makan siang lho" sodor Ariel pada Al sebuah menu makan siang dari restoran ternama.
Tak di pungkiri pekerjaan Al akhir-akhir ini sangat banyak menyita waktu dan tenaganya. Tendernya di Surabaya berhasil di handle Daniel dan berjalan dengan lancar.
"Kamu ga perlu repot-repot Ariel, memang ga ada kerjaan lain selain ngerecokin kerjaanku apa?"
"Di beri perhatian kok ga senang, sebenernya aku mengajak Daniel makan siang sama-sama kamu juga. Tapi dia ga bisa, dasar kalian sok sibuk" tak kalah sewot Ariel menjawab dengusan Al.
"Selamat siang" panjang umur, Daniel pria yang sedang dibicarakan tiba-tiba datang ke kantor Al.
Tak ada sautan dari dua orang yang ada dalam ruangan, Daniel memilih acuh dan masuk begitu saja kemudian mendudukkan dirinya di sofa bersebelahan dengan Ariel.
"Semua dokumen yang kau berikan kemarin sudah ku periksa dan ku tanda tangani. Kau cek lagi" Al memberikan beberapa map berisi dokumen pada Daniel.
"Sudah Al, makan siang dulu baru dilanjutkan kerja. Kau sudah makan Niel? Ayo makan bersama" ajak Ariel.
"Sudah,aku sudah makan siang dengan gebetanku" jawab Daniel dengan senyum-senyum tak jelas.
"Hah, kau punya gebetan? Ceritakan!" Ariel nampak antusias pada bahan pembicaraan dengan temannya ini.
"Al tau" jawab Daniel singkat.
"Aku?" Heran Al.
"Iya, Yuki karyawan mu. Tadi aku makan siang dengan nya di kantin perusahaan" Daniel masih dengan santai menjelaskan, tak lupa terukir pula senyum-senyum tak jelas di bibirnya.
Al mengeratkan gigi-gigi nya, rasa geram terasa di dadanya. Mungkin kemarin-kemarin Al bingung dengan rasa marahnya ketika melihat Daniel yang terang-terangan menampakkan ketertarikannya pada Yuki. Namun sekarang rasa itu jelas, rasa marah dan panas dihatinya adalah sebuah rasa cemburu.
Seketika itu Al beranjak akan keluar dari ruangannya.
"Mau kemana Al,kau bahkan belum menyentuh makanannya" Ariel dibuat heran dengan kelakuan Al.
"Pulang, kirim saja lewat email dokumen yang perlu ku periksa" ujar Al pada Daniel.
"Besok hari libur Al, tak ingin hangout malam ini?" Tanya Daniel, siapa tau Al butuh refreshing untuk menghilangkan rasa penatnya.
"Tidak,aku hanya butuh istirahat dirumah. Aku pulang" Al segera berlalu dan membuat dua orang yang ditinggal kan nya berdecih kesal.
.
.
.
.

Di hari libur ini, Al masih mengunci dirinya dikamar. Bi Rini dan Yuki sendiri dibuat heran olehnya.
"Al masih belum keluar bi?" Tanya Yuki setelah pulang dari setengah hari kerjanya.
"Belum non, saya sendiri jadi bingung" jawab bi Rini.
"Ya sudah,biarkan saja. Nanti kalau bosan dia pasti akan keluar juga. Saya bersih-bersih dulu ya bi" pamit Yuki naik ke lantai dua menuju kamarnya.

Sebenarnya dari kemarin Al sedang berfikir keras agar Yuki bisa kembali lagi padanya. Dia juga ingin Yuki tak lagi bekerja di perusahaanya, tapi alasan apa yang akan Al gunakan. Masa iya dia akan terang-terangan mengatakan kalau dia cemburu melihat kedekatan Yuki dan Daniel. Dari pagi Al hanya mondar-mandir saja didalam kamar mewahnya. Tiba-tiba ada suara ketukan pintu membuyarkan pikirannya.
"Ada apa?" Tanya Al ketika dia membuka pintu.
"Ada tamu tuan, kata Andi sepertinya orang penting" jawab bi Rini.
Al menuju lantai satu ke ruang tamu guna menemui tamu yang mencarinya.

"Ada tamu bi?" Yuki yang baru saja selesai bersih-bersih kembali turun ke dapur. Dia bertanya pada bi Rini karena wanita paruh baya itu sedang sibuk menyiapkan nampan berisi teh seperti akan digunakan untuk menjamu tamu.
"Iya non, tamu tuan Al. Kata Andi sepertinya orang penting"
"Aduh,kenapa tiba-tiba mules ya perut saya" sungut bi Rini memegang perutnya.
"Ya sudah,biar saya yang bawakan untuk tamunya bi. Sekalian saya juga mau keluar ada janji sama teman" Yuki memang berniat keluar saat ini, ia akan di temani Feby mencari tempat kos baru supaya segera bisa keluar dari rumah Al.
"Sungguh tidak merepotkan? Saya takut tuan Al marah"
"Ga bi, saya yang akan mengatakan pada Al kalau bibi sedang terburu-buru harus segera ke toilet. Sudah sana, nanti tambah mules perutnya" Yuki mulai mengangkat nampan berisi teh tersebut sambil tersenyum manis pada bi Rini.
"Makasih ya non" bi Rini segera berlari ke toilet dan Yuki sendiri mulai berjalan menuju ruang tamu.

Praaanggg....

Yuki berdiri kaku dengan tubuh yang gemetar setelah napan yang ada ditangannya jatuh begitu saja ke lantai membuatnya hancur berserakan. Hal itu membuat Al segera berlalu kearah Yuki dan memeluk tubuh ramping yang makin bergetar itu.
"Siapa dia Al?" Tanya Ariel terkejut dengan peristiwa yang baru saja terjadi.
"Kalian segera pergi dari rumah ini" Al segera mengangkat tubuh Yuki yang melemas.
"Tapi Al..."
"Sudah ku katakan pada kalian dari tadi untuk segera pergi bukan" Al mulai emosi.
"Bi Rini......" Teriak Al
"Bereskan semua ini, jangan lupa suruh mereka pergi juga"
Setelah bi Rini datang dengan tergopoh-gopoh dan penuh rasa terkejut, Al segera berlalu menuju kamarnya di lantai dua dengan Yuki di dalam gendongan bridal style nya, meninggalkan dua orang tamu tak diundang yang membuat Yuki shock.

*Bisa ditebak kan siapa tamunya 😡

KETABAHAN CINTA ( ALKI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang