*Tanpa ba-bi-bu markinjut Mari Kita Lanjut 😁✌️
Malam ini sesuai yang di inginkan Al beberapa hari lalu, ia ingin sekali mengajak Yuki dinner di luar yang istimewa. Setelah pulang dari kantornya Al bergegas pulang untuk menjemput wanita yang amat dicintainya itu.
Yuki sendiri telah bersiap dari tadi dan selesai sepuluh menit lalu. Dengan gaun yang telah disiapkan Al, ia menunggu untuk dijemput.
Al turun dari mobil mewahnya, ia begitu terkesima melihat wanita dihadapannya yang nampak mempesona berdiri anggun menunggu jemputan nya.
"You look so beautiful" Al meraih tangan mungil milik Yuki, mengecupnya lembut kemudian membawanya dalam gandengan menuju mobil.
Yuki hanya tersenyum manis, merasa senang atas perlakuan Al terhadapnya.
"Kita akan kemana?" Tanya Yuki setelah mobil yang Al kendarai mulai melaju membelah jalanan kota Jakarta.
"Sabar sayang, tunggu saja ya" jawab Al sambil melirik kearah wanita disampingnya menyunggingkan senyum dibibirnya.
Akhirnya Yuki pun memilih diam setelah mendapatkan jawaban Al dan lebih menikmati perjalanan. Pasrah dan menurut saja kemana Al akan membawa mereka. Sampai akhirnya mereka tiba disebuah dermaga.Dengan pelan Al membimbing Yuki turun dari mobilnya menuju kapal yang sudah menunggu mereka.
"Kita naik ini?" Tanya Yuki mengernyit, menyadari jika ia akan diajak Al dinner di atas kapal.
"Hmm, kita makan sambil menikmati laut. Kau pasti akan suka" jawab antusias Al.
Al dan Yuki jalan berdampingan menaiki kapal, bersiap jalan sambil menikmati makan malam.
Dengan suasana laut yang indah dan pemandangan langit malam yang cerah bertabur bintang sungguh suasana yang sangat romantis sesuai dengan yang Al harapkan untuk makan malam bersama Yuki.
Setelah hidangan terakhir selesai disantap, Al mendekati Yuki dengan pelan ia berlutut. Membuka kotak kecil bludru berwarna merah maroon, Al menyodorkan sebuah benda berkilau nan cantik pada Yuki.
"Will you merried me?" Tatapan lembut Al mengunci mata kecoklatan milik Yuki.
Dengan hati yang bergemuruh bagai dipenuhi kembang api, Yuki hanya mampu menjawab dengan anggukan mantap. Meng iya kan pertanyaan Al dengan senyum penuh rasa haru.
Al sangat bahagia melihat jawaban Yuki yang telah menerima lamarannya. Cincin bertahta berlian kini telah tersemat di jari manis Yuki sebagai tanda jika ia sudah dimiliki oleh Alghazali.
.
.
.
."Menyebalkan sekali, sudah tiga malam berturut-turut aku harus menemanimu minum tak jelas begini" dengus Ariel yang duduk bersandar di sofa salah satu ruang private VIP di sebuah club mewah.
"Ini terakhir kali, aku ga mau lagi harus capek-capek ngurus orang mabuk, Daniel" Omelan Ariel masih berlanjut meskipun entah diperhatikan atau tidak oleh pria disampingnya yang terus meneguk minuman beralkohol ditangannya.
"Aku benar-benar menyukai Yuki, Riel. Aku sudah jatuh cinta padanya" oceh Daniel yang membuat Ariel mendecih kesal.
"Apa hebatnya sih perempuan itu. Tidak kau, tidak Al sepertinya sudah tergila-gila padanya. Bahkan si bodoh Al itu tak bisa melupakannya setelah bertahun-tahun lamanya berpisah"
Daniel hanya melirik tak acuh mendengar ucapan Ariel.
"Kalau kau tak mau memperjuangkan Yuki ya sudah, relakan dia" ujar Ariel enteng.
"Entahlah, aku memang sangat menginginkan Yuki tapi aku juga memiliki keraguan akankah aku bisa mendapatkan cintanya" jawab Daniel lesu.
"Cih, dasar bodoh. Kalau begitu realistis saja Niel. Lihat aku, apapun yang ku lakukan untuk Al mungkin akan mendapat perhatiannya tapi tidak dengan cintanya. Jadi aku lebih santai menjalani" lanjut Ariel menyembunyikan perasaannya yang tak jauh berbeda dengan Daniel.
"Apa aku harus menyerah pada Yuki, kurasa itu tak akan mudah" lirih Daniel dengan melanjutkan tegukan minuman ditangannya.
.
.
.
.Langkah lelah Ariel menyeretnya untuk memasuki rumah mewah ditengah malam yang hampir mendekati dini hari.
"Kamu baru pulang?"tampak terkejut Ariel mendengar seruan sang mommy yang tiba-tiba muncul didepannya entah dari arah mana dia datang.
"Kau mengejutkanku mom" dengus Ariel melanjutkan langkah gontainya menuju kamar.
"Apa kau sedang ada masalah?mommy lihat akhir-akhir ini kau sering minum" selidik mommy Ariel yang nampak menghawatirkan putri semata wayangnya.
"Don't need to worry,mom. I'm fine" jawab Ariel lemas.
" Tapi mommy benar-benar kepikiran, kamu dan your uncle sama-sama membuat mommy khawatir" ujar mommy Ariel dengan gundah.
"Sungguh mom aku ga kenapa-kenapa, cuma menemani Daniel yang sedang patah hati saja. Memangnya ada apa dengan uncle ?" Tanya Ariel sedikit penasaran dengan adik mommynya itu.
"Syukurlah kalau kau memang tak ada masalah apa-apa. Masalah your uncle kita bahas besok saja. Ini sudah hampir menjelang pagi, kau istirahatlah" tandas sang mommy yang tak tega melihat putrinya sudah nampak letih dan menggantuk.
Ariel pun menuruti perkataan sang mommy untuk segera istirahat, karena kenyataannya memang ia sungguh sangat lelah dan sudah mengantuk sekali.
.
.
.
."Agghhh.... Al" Yuki sudah tak sanggup lagi menerima gempuran Al yang sangat menggebu. Kini ia sudah diambang puncaknya.
"Tahan sebentar sayang" suara berat Al mengatur nafasnya dengan terus mengerakkan pinggulnya maju mundur dibelakang Yuki yang sedang menungging.
"Aahhh, aku mau sampai Al" Yuki makin menegang meremas kain seprai dibawahnya.
"Sama-sama sayang" gerakan Al makin cepat ingin mencapai puncaknya bersama Yuki.
Kewanitaan Yuki yang makin mengetat karena pelepasan dasyatnya membuat Al pun tak sanggup menahan orgasmenya. Dengan erangan yang bersautan kedua anak manusia itu telah mencapai puncaknya bersama.
"I love you so much my honey" Al mengecupi punggung polos Yuki yang telah ambruk mengatur nafas dengan penuh peluh dalam dekapan dibawah tubuh kekarnya."Setelah pekerjaanku sedikit berkurang dan bisa di handle Daniel, kita ke Malang ya sayang" Al mulai berbicara setelah berperang peluh bebera menit yang lalu.
Yuki yang masih setengah sadar terperangah mendengar penuturan pria yang memeluk tubuh polos disampingnya. Al yang menyadari hal itu mengusap lembut surai indah Yuki.
"Adikmu, Reina. kemarin menghubungiku. Apa kau tak ingin menemuinya,hmm?" Tanya Al dengan lembut.
Yuki tak mampu berkata-kata, hanya air mata yang mengalir dipipinya sebagai gambaran perasaan hatinya yang berkecamuk mengenang keluarga yang telah lama tak ber sua.
"Kita akan menikah, alangkah baiknya jika kita menemui keluargamu. Terutama papamu sayang, kita harus meminta restunya" lanjut Al masih dengan penuh kelembutan berucap. Karena tau benar jika wanita dalam pelukannya masih banyak menyimpan luka karena perbuatan papanya.
"Tidak perlu terburu-buru, kalau kau sudah siap baru kita menemui papamu, sayang"
"Aku merindukan mereka Al,sangat rindu. Terutama pada Reina, bagaimana kabarnya sekarang" ujar Yuki sendu.
"Tapi untuk menemui papa, aku belum siap Al" lanjut Yuki dengan terisak.
"Iya sayang, aku tau. Kita bisa telpon Reina besok, bagaimana?" Tawar Al menenangkan Yuki.
Maka dengan sedikit tenang karena perlakuan Al, Yuki mengiyakan ucapan pria yang memeluknya dengan mesra itu.*Akhirnya sedikit lega, Yuki dan di lamar secara romantis sesuai impian Yuki nih. Tinggal menyambut restu dari pak Kato ini.
Semoga lancar sampai pelaminan ya hehehe jangan ada yang ngerecokin 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
KETABAHAN CINTA ( ALKI )
FanficCerita tentang shiper AlKi,silahkan baca dan nikmati kemudian nilai sendiri ceritanya :) Semoga suka