# 14

328 51 13
                                    

*Mengandung konten Mature 🔞, harap bijaksana dalam membaca dan menyikapi. Apabila dirasa kurang berkenan bisa langsung skip aja. Boleh kritik tapi yang membangun dan jangan asal hujat 🙏
Gass yuk lanjut.




Sudah beberapa hari ini Yuki tinggal saja di rumah mewah Al karena setelah perdebatan yang cukup alot, akhirnya Yuki mengalah pada keputusan Al agar dirinya tak lagi bekerja sebagai cleaning service di perusahan AGz Corp.

Sore itu Yuki menemani bi Rini memasak untuk makan malam. Bersyukur di rumah mewah itu Yuki tak terlalu kesepian atau pun bosan. Al tetap memberikan ijin kepada Yuki untuk keluar rumah hanya untuk sekedar berjalan-jalan atau belanja harian bersama bi Rini asalkan tetap di temani Andi untuk mengawal Yuki.
"Bibi mau masak apa?" Tanya Yuki pada bi Rini yang sedang sibuk berkutat di dapur.
"Semur daging kesukaan tuan Al non" jawab wanita paruh baya itu.
Yuki mulai mendekat dan ikut sibuk dengan bahan-bahan masakan yang akan di olah menjadi semur daging salah satu masakan favorit Al.
"Dibikin rawon saja bi dagingnya, kemarin Al sempat bilang kalau kepingin makan rawon" Yuki menimpali.
"Tapi rawon buatan saya tidak dijamin lezat non,saya kan asli orang betawi" tanggapan bi Rini membuat dua wanita itu terkikik geli.
"Kalau begitu biar saya saja yang masak bi, saya asli jawa timur seperti Al. Kalau cuma buat rawon saya bisa" tanda Yuki mengakhiri percakapan mengenai menu makan malam kali ini.

"Ngomong-ngomong non, tadi ada kiriman paket lagi dari tuan Al. Saya lupa belum memberikan pada non Yuki" ucap bi Rini selanjutnya memecah keheningan di dapur.
"Apa lagi yang Al belikan" dengus Yuki.
Memang sejak dari kemarin Al selalu mengirimkan belanjaan pada Yuki berupa baju-baju bermerk yang nampak indah, tak hanya itu tapi Al juga membelikan beberapa tas dan sepatu yang harganya tak bisa dibilang murah.
"Itu cara tuan Al memanjakan non Yuki mungkin" sahut bi Rini yang mendengar Yuki menggumam pelan.
"Tapi itu saya rasa sudah berlebihan bi, semalam saja dia sudah membelikan beberapa set perhiasan untuk saya" lanjut Yuki sambil mengerucutkan bibirnya. Sedangkan bi Rini makin terkekeh mendengar itu. Wanita paruh baya itu terlihat senang dengan situasi yang ada diantara majikannya.
.
.
.
.

Makan malam kali ini dirasa Al sangat spesial, dia bisa menikmati rawon masakan favoritnya yang dimasak oleh Yuki secara langsung.
"Terimakasih sayang atas masakannya" senyum Al mengembang mengiringi tatapan matanya pada wanita di sampingnya.
"Ini cuma rawon Al, jangan berlebihan" jawab Yuki malu.
"Lain kali kita makan malam diluar ya" lanjut Al.
"Memangnya kamu bosan makan malam dirumah?" Tanya Yuki penuh selidik.
"Tentu saja tidak, selama kamu menemaniku makan mana mungkin aku bosan. Aku cuma ingin mengajakmu makan dengan suasana yang lain saja" jawab Al menyelesaikan suapan terakhirnya dan dijawab anggukan tanda mengiyakan oleh Yuki.
.
.
.
.

"Kamu ngapain ngikutin aku ke kamar Al?" Yuki keheranan melihat Al dengan santai ikut masuk ke kamar dimana Yuki biasa tidur.
"Dari kemarin aku harus bangun tengah malam menenangkan mu karena mimpi buruk mu sayang" dengan acuh Al mendudukkan dirinya di ranjang Yuki.
"Jadi akan ku pastikan kau tidur nyaman setelah itu baru aku kembali ke kamarku" lanjut Al.
"Terserah kamu saja Al" Yuki bergegas ke kamar mandi guna bersih-bersih sebelum tidur. Setelah keluar dari kamar mandi Al yang berbaring di kasur Yuki dengan setengah badan menyandar di sandaran atas tempat tidur, menatap Yuki dengan tajam membuat wanita itu merasa risih. Al menepuk kasur tepat disisi nya mengisyaratkan Yuki untuk duduk menyusulnya naik ke atas ranjang. Maka Yuki pun menurutinya, berbeda dengan Al yang menyandarkan badannya Yuki memilih langsung membaringkan badannya tepat disebelah Al.
"Haruskah aku mengirimkan pakaian lagi untukmu sayang?" Tanya Al sambil mengusap pelan pucuk kepala Yuki dengan tangan kirinya karena tangan kanannya masih sibuk dengan handphonenya.
"Cukup Al, jangan berlebihan" dengus Yuki.
"Aku belum membelikan baju tidur untukmu"
Ah, ternyata Al menatap tajam Yuki saat keluar kamar mandi tadi karena perihal baju yang Yuki kenakan.
"Aku nyaman tidur dengan pakaian ini Al"
Kaos kebesaran dan celana training yang Yuki kenakan jauh berbeda dengan yang biasa wanita itu pakai saat Al dulu mengenal Yuki.
Piyama satin lembut nan nyaman yang biasa Yuki kenakan jauh berbeda dengan yang ia kenakan sekarang ini.
"Aku sudah pesankan,besok akan dikirim" putus Al yang lagi-lagi hanya dijawab Yuki dengan dengusan kesal.
"Atau kau ingin tidur dengan memakai lingerie, aku bisa sekalian pesankan" goda Al yang langsung mendapat pukulan di paha kirinya oleh Yuki.
Al hanya terkekeh senang saat menggoda Yuki.
"Kenapa kau selalu mimpi buruk,hmm?" Al masih mengusap lembut pucuk kepala Yuki sambil menatap intens wanita itu.
"Kenangan itu tertanam terlalu dalam di memory ku Al. Aku sendiri tak tau cara menghapusnya" jelas Yuki sendu.
"Kau mau ku antar ke psikiater?" Lanjut Al.
"Apa itu perlu?" Yuki merasa ragu, kenangan itu sudah terlalu lama harusnya Yuki sudah bisa melupakannya. Namun kadang kenangan itu masih sering hadir dalam mimpi buruk nya.
"Kau harus menghapusnya sayang, move on di kehidupan kita mendatang. Aku akan membantumu" ucap Al lembut membuat Yuki nyaman masuk dalam dekapan pria itu. Tatapan Al yang semakin intens pada Yuki membuat mereka terbawa suasana.

KETABAHAN CINTA ( ALKI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang