Selama tinggal dirumah Al, Yuki benar-benar melakukan kegiatan selayaknya seorang pembantu. Dengan tega dan sengaja Al memperlakukan Yuki menjadi seorang pelayan dirumahnya.
Yuki tetap bekerja sebagai cleaning service di perusahaan Al, dan saat sore hari pulang bekerja dia akan menyiapkan makan malam untuk Al. Begitupun di pagi hari, Yuki akan bersih-bersih rumah dan menyiapkan sarapan untuk pria tersebut. Yang membuat Yuki heran, rumah semewah itu apakah tak ada pelayan atau pembantu rumah tangga selama ini, karena nyatanya selama dia tinggal di sana tak pernah sekalipun bertemu orang lain dirumah mewah itu selain supir pribadi yang terkadang akan menjemput di pagi hari dan akan pergi setelah sore hari mengantarkan Al kembali dari kantornya. Tapi Yuki tak mau tau, yang ia pedulikan saat ini adalah segera menerima gaji dan segera pergi dari rumah tersebut.
"Yuki...." Salah satu rekan kerja Yuki memanggilnya.
"Kamu dipanggil untuk menghadap ke departemen keuangan sekarang" lanjut teman Yuki tersebut.
Dengan tergopoh Yuki segera menghadap ke kantor bagian keuangan.
"Selamat siang, apakah anda memanggil saya?" Sapa Yuki setelah masuk keruangan departemen keuangan.
"Kamu yang bernama Yuki Kato ya?silahkan duduk,tunggu sebentar ya" jawab salah satu staf disana dengan ramah.
Yuki pun duduk disalah satu kursi yang tersedia di ruangan itu sesuai yang diperintahkan salah satu staf tadi.
"Ok, jadi begini Yuki. Karena kurang dari seminggu lagi adalah tanggal penerimaan gaji para karyawan maka dari itu kamu bisa memberikan nomor rekeningmu untuk kami mentransfer gajimu" terang staf keuangan yang ada dihadapannya Yuki.
"Apa saya bisa menerima gaji secara tunai kak? Karena saya tidak punya nomer rekening tabungan" jawab Yuki apa adanya.
"Ih, jangan panggil aku kak dong. Umurmu sepertinya lebih tua dariku. Panggil saja aku Feby"
"Oh iya,kenapa kamu tak membuka tabungan saja, jadi kamu bisa mempunyai nomer rekening bank untuk kami mentransfer gajimu nanti" lanjut sang staf keuangan yang bernama Feby.Sejujurnya, Yuki sengaja tak mempunyai rekening tabungan di bank. Semua itu bertujuan untuk meminimalisir Yuki menyebar identitas dan keberadaannya.
Mengapa demikian, jawabannya adalah Yuki memang sedang melarikan diri dan bersembunyi dari kejaran Joe Taslim selama tujuh tahun ini." Bagaimana Yuki,kenapa malah melamun" tegur Feby membuyarkan lamunan Yuki.
" Eh, maaf. Tapi tak bisakah aku mengambil gajiku secara tunai saja?" jawab Yuki dengan sedikit memohon.
Feby hanya mengernyitkan dahinya mendengar penuturan Yuki.
"Ya sudah,akan kucoba bicara pada manager keuangan nanti"
" Terimakasih banyak Feby atas bantuannya" ucap Yuki senang.
"Ehhh,tapi aku tidak janji ya" seringai Feby.
"Ngomong-ngomong aku adalah karyawan baru juga sepertimu Yuki, jadi kuharap kita bisa lebih akrap"
" Apa maksudmu, aku hanyalah seorang cleaning service. Apa kau tak malu berteman denganku?" tanya Yuki sedikit meragukan ucapan Feby.
"Aku bukan orang yang melihat profesi seseorang untuk menjadikan teman,Yuki. Tapi saat pertama melihatmu, kau nampak seperti orang yang sederhana dan gak neko-neko. Makanya aku pingin mengenal dan berteman denganmu" terang Feby antusias.
Yuki tersenyum simpul mendengar penuturan Feby, hatinya sedikit menghangat karena ada seseorang yang ingin berteman dengannya.
"Terimakasih atas positif thinking mu padaku Feby. Semoga kita bisa berteman baik"
"Sama-sama Yuki, kalau gitu kita lanjut ngobrol saat istirahat nanti ya. Kita bertemu di kantin" lanjut Feby dengan tersenyum senang.
Akhirnya mereka berdua bersepakat akan melanjutkan obrolan mereka saat istirahat nanti di kantin..
.
.
.Sesuai kesepakatan, Yuki dan Feby saat ini sedang istirahat makan bersama di kantin.
"Sepertinya gaji secara tunai belum bisa di acc, kenapa tak membuka rekening bank saja sih Yuki" Feby mengawali pembicaraan mereka.
"Maaf Feby, tapi aku sungguh gak bisa membuka rekening bank" jawab Yuki dengan memelas.
"Ya sudah begini saja, aku akan mentransfer gajimu lewat rekeningku. Nanti akan kuberikan gajimu secara tunai melalui aku" jawab Feby mengerucutkan bibirnya.
"Ahh Feby, makasih banyak ya" Yuki sangat senang menerima bantuan dari Feby. Mau tak mau Feby pun ikut senang melihat Yuki."Oh iya Yuki, dua hari lagi adalah hari ultah pak Al Ghazali. Katanya perusahaan akan mengadakan pesta. Kau ikut ya, temani aku" lanjut Faby meneruskan obrolan mereka.
Benar juga, Yuki baru teringat jika lusa adalah hari ulang tahun Al.
"Bagaimana Yuki, kau harus mau menemaniku. Itu sebagai syarat atas bantuan solusi yang telah kuberikan mengenai gajimu" Feby masih terus meneruskan ucapannya.
"Tapi...."
"Tak ada penolakan" potong Feby sebelum Yuki melanjutkan ucapannya..
.
.
.Seperti biasa dipagi hari, Al selalu menanyakan schedule nya untuk seharian ini kepada sekretaris nya.
"Siang ini pak Al ada meeting di kantor dengan wakil dari perusahaan Indo Jaya grup setelah makan siang" ucap sekretaris Al menerangkan schedule nya hari ini.
"Lalu,ada lagi?"
"Tidak pak, untuk hari ini schedule pak Al hanya itu saja" lanjut sang sekretaris."Haiii Al, how are you dear???"
Tiba-tiba tanpa permisi seorang wanita seksi masuk kedalam ruangan dan langsung cipika cipiki Al seenak hatinya.
"Ariel, bisakah kau jaga sikapmu saat berada di kantorku" Al merasa kesal saat wanita bernama Ariel Tatum itu tiba-tiba masuk kedalam ruangannya.
"Dan kau,lanjutkan pekerjaanmu" titah Al selanjutnya pada sang sekretaris yang kemudian berlalu permisi keluar dari ruangan Al.
"Ahhh, kau ini Al masih saja begitu padaku. Memangnya kau tak kangen padaku, hampir sebulan kita tak bertemu. Lihat ini, aku bawa oleh-oleh spesial dari Paris untukmu" celoteh manja Ariel pada Al sambil menyodorkan paper bag berisi oleh-oleh yang dibawanya.
"Kapan kau pulang dari liburan?" basa basi Al berusaha mencairkan suasana.
"Semalam, aku kangen sekali sama kamu Al" kini Ariel mulai bergelayut manja, memeluk dari belakang tempat Al duduk.
"Ariel,jangan seperti ini. Kau mengganggu pekerjaan ku" Al berusaha menyingkirkan tangan Ariel yang masih bergelayut dibelakangnya karena merasa risih.
"Menyebalkan sekali kau ini" akhirnya Ariel pun mengalah dan memilih duduk di sofa yang ada di dalam ruang kerja Al.
"Bagaimana kalau malam ini kita makan malam bersama Al?" lanjut Ariel berceloteh.
"Lain kali saja,aku sibuk" jawab Al sekenanya..
.
.
.Dilain tempat saat ini Yuki merasa tubuhnya tidak seperti biasanya, tenaga yang selalu diforsir untuk bekerja sepanjang hari dan istirahat yang kurang membuatnya terasa tak enak. Apalagi saat jam istirahat tadi, dia tak sempat istirahat dan makan siang karena Al dengan sengaja membuatnya bekerja membersihkan ruangannya. Dengan terpaksa saat ini, sekuat tenaga Yuki tetap melanjutkan pekerjaannya.
Berjalan gontai dengan dua kantong besar berisi sampah Yuki menuju baseman untuk membuangnya. Namun tinggal selangkah lagi Yuki sampai ditempat pembuangan sampah, matanya mulai berkunang dan akhirnya tubuhnya tumbang. Beruntung sebelum sampai kelantai, tubuh ramping Yuki telah ditopang oleh seseorang sehingga sejurus kemudian membopongnya masuk kedalam mobil.*Jeng jeng jeng
Nah lo, siapa tuh yang bawa Yuki yang lagi pingsan kedalam mobil.
Tebak tebak yuuukkk 😁

KAMU SEDANG MEMBACA
KETABAHAN CINTA ( ALKI )
FanfictionCerita tentang shiper AlKi,silahkan baca dan nikmati kemudian nilai sendiri ceritanya :) Semoga suka