Author pov."Bisa ga sih Bun hari ini Lisa ga usah masuk sekolah?" Lisa dengan lesu menatap Bunda Fanny yang tengah mengikatkan tali sepatu untuknya.
"Kenapa?" Tanya Bunda Fanny setelah mengikat tali sepatu Lisa.
"Males" Lisa menghembuskan nafas berat.
"Biasanya kan semangat karena ada Jennie. Kok tiba-tiba jadi males? Ada apa hemm cerita sama Bunda" lembut Bunda Fanny mengusap pipi Lisa.
"Huhhh, males aja Bunda" Lisa memeluk pinggang Bunda Fanny.
"Ada sesuatu yang coba Adek tutupin ya dari Bunda?" Bunda Fanny menatap serius mata Lisa.
"No" Lisa menggeleng lemas.
"Ga mung-"
"Ayo sa, entar kita telat" Jisoo menghampiri Lisa dan Bunda Fanny.
"Hufff" mau tidak mau Lisa berdiri dan mengambil tasnya di atas meja.
"Kita berangkat Bunda, love you" Jisoo mengecup pipi Bunda Fanny.
Begitu juga dengan Lisa, dia mengecup pipi Bunda Fanny dan pergi ke sekolah bersama Jisoo setelahnya.
Di dalam mobil Lisa hanya diam, sedangkan Jisoo fokus menyetir dan sesekali menatap ke arah Lisa.
"Udah ga usah terlalu di pikirin kata kakak yang kemaren, kamu cukup buat dia nyesel aja kalo kamu mau" kata Jisoo.
"Huhhh. Rasanya ga nyangka banget, padahal Lisa beneran sayang banget sama Jennie" Lisa melengkungkan bibirnya kebawah.
"Dari awal kakak liat Jennie itu kaya ga niat di jodohin sama kamu. Terbukti kan? Dia masih pacaran meskipun kamu udah tunangan sama dia. Mana waktu itu kamu polos banget lagi, bisa-bisanya kamu percaya Songkang itu temen Jennie. Haduhh ga habis pikir bidadari" Jisoo geleng-geleng kepala.
"Hmmp- Lisa kan ga tau kak Chu" mata Lisa berkaca-kaca hendak menangis.
"Itu makanya jadi anak jangan terlalu polos. Kena kan lo" Jisoo memutar matanya, kesal mengingat adiknya terlalu polos.
"Kak Jisoo kok gitu sih, mmph Adek nya lagi sedih malah di marahin. Hiksss.." Lisa menangis menutup wajahnya.
Jisoo memejamkan matanya sejenak, rasanya percuma dia memarahi Lisa karena bagaimanapun juga adiknya itu tidak salah hanya saja Jennie lah yang memanfaatkan kepolosan adiknya itu.
Beberapa menit kemudian Jisoo memasuki area sekolah dan memarkirkan mobilnya di tempat parkir.
"Maaf. Kakak ga marah sama kamu, udah jangan nangis" tangan Jisoo terulur menghapus air mata Lisa.
"Kak Chu.. hiksss Lisa sayang Jennie t-tapi Lisa juga ga suka Jennie bohongin Lisa. Lisa benci hikss.." tangis Lisa menyenderkan kepalanya di pundak Jisoo.
"Sssh tenang, kak Jisoo selalu ada buat Lisa. Nanti kak Jisoo bales dia okey" Jisoo mengecup kepala Lisa.
"Ga boleh, hiks Lisa ga mau Jennie luka" Lisa menggeleng dengan derai air matanya.
"Ga main fisik kok. Main cantik hehehe" Jisoo mencubit gemas hidung Lisa.
"Hiks main cantik g-gimana, lomba siapa yang paling cantik maksudnya?" tanya Lisa disela isakan tangisnya.
"Ga gitu konsepnya Lilis" kata Jisoo dengan wajah datarnya.
"Lili bukan Lilis, hikss jangan ngeledek Lisa ga suka"
"Uugh kenapa sih aku punya Adek polos kaya kamu" Jisoo mencubit kedua pipi Lisa.
"Li-"
"Sst diam kamu. Sini kakak bisikin aja rencana kita bales Jennie pendek" Jisoo menarik kuping Lisa dan berbisik manja di sana.
"Snxbxvdvsvsvssbshudxxnnxxnshskmsdndmdmxncbudsksdkncnxxsslldl"
"Gimana?" Jisoo meneyringai menaik turunkan alisnya.
"Emm boleh boleh" Lisa mengangguk lucu.
"Itu baru Adek kak Jisoo" Jisoo mengacak-acak poni Lisa.
"Kak Jisoo!" Pekik Lisa tak suka jika poninya di sentuh.
"Hehehe maaf Adek sayang. Yuk ah kita keluar" Jisoo turun dari mobil lalu membukakan pintu untuk Lisa.
"Silakan princess" Jisoo mengulurkan tangannya.
"Makasih pembantu" Lisa terkikik menerima uluran tangan Jisoo.
"Syalan" Jisoo menghempaskan tangan Lisa.
"Hahahaha hahaha" Lisa tertawa senang melihat wajah datar Jisoo.
"Diem. Ayo masuk kelas, kebetulan ada si pembohong tuh lagi jalan di koridor"
"Kak Chu, Lisa tiba-tiba grogi" Lisa memeluk lengan Jisoo.
"Tenang ada kak Chu. Kuy lah" Jisoo menarik tangan Lisa masuk kedalam sekolah.
Lisa berusaha bersikap tenang, meremas jemari Jisoo guna menghilangkan kegugupannya.
Di koridor Lisa dan Jennie berpapasan, Jennie berhenti menatap Lisa sedangkan Lisa terus berjalan tanpa melirik Jennie sedikitpun.
"What?! Dia beneran ngambek? Cih dasar anak manja ngeselin. Gue juga ga mau kali ngomong sama lo!" Jennie menggerutu menghentak-hentakkan kakinya.
Sedangkan Lisa sudah berdebar setelah melewati Jennie tadi.
"Lisa kangen Jennie" bisik Lisa di telinga Jisoo.
"Masih tahap awal, jangan lembek" Jisoo menepuk-nepuk punggung tangan Lisa.
•••
Tbc
08/06/23
Adek Lala sini sama aku aja sayang. Ekhm kayanya ada yang mulai suka.
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
anak manja [Jenlisa]√
Fanfiction"Nini tau ga kenapa Lili ga mau buka warung?" "Kenapa?" "Takut yang laku Lili bukan dagangannya hihihii" Plagiat menjauh cok! start : 25/05/23 end : 25/06/23 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 21.