epilog.

6.3K 739 69
                                    


Author pov.

"Sayang hmmp nenen.." suara Lisa serak, dia baru selesai menangis setelah jari telunjuknya di gigit oleh putrinya kecilnya.

Jenlisa sudah menikah setelah keduanya menyelesaikan urusan pendidikan mereka, dan sekarang kedua wanita dewasa itu sudah memiliki gadis kecil yang umurnya baru menginjak usia sepuluh bulan.

Gadis kecil itu bernama Lily, dia cantik dan itu di wariskan oleh Lisa dan Jennie. Pipi nya gembul juga bibirnya yang tipis seperti Jennie Mommy nya. Sedangkan mata hazel dan hidungnya mancung menyerupai Lisa sang Dadda.

"Xixixi Dadda xixixi" Lily terkikik senang melihat Dadda nya yang cengeng.

"Nakal, Dadda ga suka" Lisa mengucek matanya.

"Udah, nanti matanya perih" Jennie menurunkan tangan Lisa.

"Nenen, mau di sayang sayang juga" rengek Lisa meringsek di dada Jennie.

"Nanti yah sayang, tunggu Lily bobok siang dulu baru Nini sayang sayang Lili" Jennie mengusap lembut pipi Lisa.

"Tuh kan, Nini udah ga sayang lagi sama Lili. Nini lebih sayang Lily!" Lisa berdiri, dia pergi melangkahkan kakinya menuju kamar.

Lisa cemburu, hampir setiap hari Jennie seperti itu. Menurut Lisa Jennie lebih mementingkan Lily ketimbang dirinya.

Padahal tidak seperti itu, Jennie hanya berusaha bersikap adil agar istrinya dan putri kecil mereka tetap terjaga dan terawat. Lagian Lily masih kecil, Jennie tidak ingin putrinya kekurangan kasih sayang dan dia hanya ingin yang terbaik untuk putri mereka.

Ada kalanya Jennie kesal dengan Lisa yang tidak mau mengalah dengan putri mereka. Tapi mau bagaimana lagi, Jennie terlalu mencintai Lisa sehingga dia terus memaafkan dan mencoba bersabar menghadapi istri manjanya itu.

"Huh, Dadda ngambek lagi nak" Jennie tersenyum lirih mengecup pipi Lily.

"Myy, Dadda auoauoauaoo" Lily mengoceh seakan mengatakan Dadda nya juga nakal sering mengisengi nya.

"Dadda iseng hemm" Jennie tersenyum seakan mengerti apa yang diucapkan putrinya.

"Yaaaa! Xixixixii" Lili terkikik mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Lucu banget anak Mommy" gemas Jennie menciumi pipi Lily.

"Aaarggh xixixi no no no myyy" Lily mendorong wajah cantik Jennie.

"Anak Mommy lucu, Mommy gemes" Jennie tersenyum merapikan poni putrinya.

"Lili-nya di anggurin! Udah ga sayang lagi pasti! Cukup tau aja!" Teriak Lisa dan Jennie menggelengkan kepalanya.

"Dadda cerewet ya nak, cemburuan lagi " kata Jennie, Lili hanya terkikik dan mengoceh tidak jelas.

"Lily bobok siang ya nak, abis ini Mommy mau bujukin Dadda manja Lily" Jennie menyusui Lili sambil menepuk-nepuk pahanya.

Lily mengerjap-ngerjap lucu menanggapi Mommy nya.

"Jangan gemes gemes nak, nanti di karungin aunty online" Jennie mencolek hidung kecil Lily.

Lily tersenyum sampai matanya ikut tersenyum.

"Mommy love you baby" Jennie mencium kening Lily.

Plup

Lily melepaskan kulumanya kemudian tersenyum cerah menatap Mommy nya.

"Yiyi yabu tu, myyy" balas Lily lalu kembali menghisap sumber energinya.

"Pinter anak Mommy" hati Jennie selalu menghangat kala Lily membalas ucapannya. Dia terharu.

"Jangan cepat-cepat gede nak" lirih Jennie mengusap dahi Lily.

anak manja [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang