"Nini tau ga kenapa Lili ga mau buka warung?"
"Kenapa?"
"Takut yang laku Lili bukan dagangannya hihihii"
Plagiat menjauh cok!
start : 25/05/23
end : 25/06/23
hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata!
CERITA KE 21.
"To!" sapa Lisa begitu melihat Haruto bermain basket.
Haruto menghentikan permainannya, dia tersenyum lalu berlari menghampiri Lisa.
"Hai sa" Haruto mengacak-acak rambut Lisa.
"Issh berantakan" Lisa memukul tangan Haruto.
"Lucu banget sih kamu" Haruto hendak mencubit pipi Lisa tapi gadis cantik itu menghindar agar tidak di cubit.
"Heh, mau hah!" Lisa melotot dengan kepalan tangannya.
"Ahahah astaga tambah gemesss" Haruto tertawa gemas melihat wajah lucu Lisa
"Ck, ga jelas banget" Lisa memutar matanya malas.
"Hehehe maaf maaf" Haruto menyengir.
"Hemm. Yuk bantuin aku bikin Jennie cemburu" ajak Lisa.
"Kamu ga asik sa, aku suka kamu tapi kamunya malah suka kak Jennie" Haruto cemberut.
"Aku bilangin Lia ya kamu gombalin aku" ancam Lisa.
"Issh jangan dong. Tenang aku udah lupain kamu kok, aku juga udah punya Lia sekarang"
"Bagus deh. Yuk ke perpus, Jennie ada di sana" Lisa berjalan dan diikuti oleh Haruto.
"Bang Songkang ada di sana juga ga?"
"Engga" Lisa menggeleng.
"Owh" Haruto manggut-manggut.
Sesampainya di perpustakaan, Lisa dan Haruto bisa dengan jelas melihat Jennie yang tengah anteng membaca buku.
"Kalo lagi serius cantik Nini nambah" mata Lisa berbinar-binar menatap wajah cantik Jennie.
"Dih bucin. Yuk masuk" Haruto menarik tangan Lisa memasuki perpustakaan.
Saat Lisa dan Haruto melewati Jennie, gadis gembil itu menoleh dan melebarkan matanya melihat tangan Lisa dan Haruto bertautan.
"What? Apa-apaan ini?" Raut wajah Jennie berubah menjadi kesal dan jengkel melihat keduanya.
"Iih ini kayanya seru deh sa" Haruto dengan semangat menunjukkan buku yang ingin di bacanya pada Lisa.
"Cemburu itu buta?, Waah kayanya iya deh to, aku juga mau cari buku yang judulnya setia itu mahal" kata Lisa lalu mencari-cari buku yang ingin di bacanya.
Degh
Jennie tersinggung, dia merasa ucapan Lisa itu tertuju padanya.
"Ini dia ga lagi ngomongin gue kan?" Jennie bertanya-tanya pada dirinya.
"A-ahaha mana mungkin" Jennie mengigit bibir bawahnya mulai cemas jika Lisa mengetahui tentang dirinya dan Songkang.
"Ketemu ga?" Haruto menatap Lisa.
"Belum" Lisa mengerucutkan bibirnya.
"Iiih gemes" batin Haruto.
"Yaudah aku bantu nyari" Lisa mengangguk dan tersenyum.
Lisa mengulum bibirnya, dia ingin menoleh menatap Jennie tapi dia sadar bahwa dia tidak boleh lemah di hadapan Jennie.
Di meja tempat Jennie membaca buku, dia sudah tidak fokus lagi melihat Lisa dan Haruto yang tampaknya sangat akrab. Ekhm seperti orang pacaran, begitu pikirnya. Dia tidak suka! Ingat dia tidak suka melihat kedekatan Lisa dan Haruto.
"Ini akhirnya aku nemu bukunya, sa" Haruto tersenyum memberikan buku itu pada Lisa.
"Waah makasih uto.." senang Lisa memeluk Haruto.
"Sama-sama ica" Haruto mengelus rambut Lisa.
Jennie menggertakan giginya, dia tidak bisa lagi berpura-pura untuk bersikap bodoh amat.
Jadi dia berdiri dan menggebrak meja dengan buku yang di bacanya.
Brakk
Semua orang yang di dalam perpustakaan kaget, mata mereka otomatis menatap tidak suka pada Jennie.
"Astaga kaget" Haruto dan Lisa mengelus dada.
Jennie tidak peduli tatapan tidak suka orang padanya, dia mendekati Lisa lalu menarik tangan gadis jakung itu.
"Ikut gue"
"Ngapain?" Polos Lisa.
"Pup! Ya terserah gue dong" kesal Jennie.
"Kamu kasar. Ga mau" Lisa memberontak menarik tangannya.
"Ikut gue. Ga ada penolakan, ayo" Lisa membawa Lisa keluar dari perpustakaan.