Author pov."Mmph" Lisa melengkungkan bibirnya kebawah, dia barusan bangun tidur dan melihat sekitarnya hanya Jennie tidak menemukan Bunda Fanny yang biasanya sudah ada di dekatnya jika dia sudah terbangun.
"Nini.." Lisa merengek dengan suara seraknya.
"Nini bangun" Lisa menepuk-nepuk lengan Jennie.
Jennie masih diam tanpa terganggu dengan rengekan Lisa.
"Hiksss bangun" Lisa menangis karena Jennie susah di bangunkan.
"Emmmh" lenguh Jennie akhirnya membuka mata.
Melihat Lisa menangis mata Jennie langsung terbuka sepenuhnya dan duduk untuk menenangkan Lisa.
"Kenapa nangis?" Jennie membawa Lisa ke pelukannya.
"Nini hiks lama bangun, Lili kangen Bunda huwaaaa.." tangis Lisa meremas kaos Jennie.
Sebelum tidur tadi mereka sempat berganti baju agar mereka nyaman berbaring di kasur.
"Hufff" Jennie menghela nafas, dia baru tersadar Lisa itu anak manja yang sangat lengket dengan orang tuanya.
"Mau Bunda yah?" Jennie mengusap pipi Lisa.
"I-iyah" angguk Lisa di sela tangisannya.
"Kita Videocall Bunda hemm, udahan nangisnya" Jennie mengambil hp milik Lisa yang terletak di atas nakas.
"Hmmp- iya Nini" angguk Lisa sambil mengucek matanya.
"Perih, jangan di kucek" Jennie menghentikan pergerakan tangan Lisa.
"Eumm" Lisa mengangguk patuh.
"Pinter" Jennie gemas menarik hidung Lisa.
"Bunda.." Lisa melengkungkan bibirnya saat panggilan video itu tersambung dengan Bunda Fanny.
"Ouuh anak Bunda sayang, kok mukanya sedih gitu? Siapa yang bikin anak kesayangan Bunda sedih, hemm? Ayo bilang sayang biar Bunda lempar mulutnya pake duit"
"Ga ada yang bikin Lisa sedih Bunda, Lisa cuman kangen aja sama Bunda. Miss you.." Lisa mengerucutkan bibirnya.
"Aah manis banget sih nak, miss you too baby"
"Eh ini anak Bunda lagi di mana? Kok kaya ada di kamar?"
"Lisa lagi di apartemen Nini Bun, Nini ngajak Lisa bolos" polos Lisa mengatakannya.
"Astaga! Anak ini bener-bener ya mulutnya" batin Jennie terkaget-kaget dengan jawaban polos Lisa.
"Ooh bolos ya"
"A-ah hai Bunda, maaf ya Jennie ga maksud ngajakin Lisa bolos kok, Jennie mmm anu-"
"Gapapa kok, Bunda ga masalah sayang. Tenang Bunda ga marah, Bunda malah seneng kamu makin deket sama anak Bunda"
"Aah syukur lah" batin Jennie menghela nafas legah.
"Emm makasih Bunda" Jennie malu-malu.
"Bunda.. kok malah ngobrol sama Nini sih, ga sayang Lisa lagi ya" Lisa cemberut menekuk wajahnya.
"Utututu anak Bunda Fanny yang paling cantik di dunia, jangan ngambek dong.. Bunda kan sayang banget sama kamu"
"Beneran?" Lisa menatap Bunda Fanny.
"Iyah sayang Bunda, love you so much"
"Love you too Bunda.. udah dulu ya Bun Lisa laper mau makan"
"Iya sayang, makan yang banyak ya nak"
"Okey Bunda, pye pyee"
"Byee baby"
Tutt
"Lili laper?" Jennie mengusap rambut Lisa.
"Eum, mau makan sup ayam" manja Lisa mendusel di leher Jennie.
"Yaudah Nini masakin. Ayo" Jennie mencepol rambutnya asal lalu turun dari kasur.
"Yuk" Lisa memeluk Jennie dari belakang.
"Susah Lili sayang, sini samping Nini aja jalannya"
"Ga mau" Lisa menggeleng mengeratkan pelukan di perut Jennie.
"Fine" Jennie mengalah dan melangkahkan kakinya kearah dapur bersama Lisa yang memeluknya dari belakang.
"Harum, Lili suka bau alami dari tubuh Nini" Lisa mengendus-endus leher Jennie.
"Hemm" dehem Jennie merasa merinding saat nafas hangat Lisa mengenai kulit lehernya.
"Lili tunggu di sofa dulu ya, Nini mau fokus masak biar cepat selesai" lembut Jennie.
"Jangan lama-lama" Lisa mengelus perut Jennie.
"Iyah" Jennie mengigit bibirnya merasa sensasi berbeda saat Lisa mengelus perut ratanya.
Chup
"Cepet istriku" Lisa tersenyum lebar setelah mencuri ciuman di pipi gembul Jennie.
Setelah itu Lisa meninggalkan Jennie sendirian di dapur.
"Aaarggh anak manja! Aku salting" gumam Jennie memegang pipinya yang di cium Lisa barusan.
"Ok, sekarang harus masak cepet biar calon istri ga kelaparan" Jenni tersipu sendiri dengan perkataannya.
Beberapa menit kemudian Jennie selesai memasak dan menyajikannya di atas meja makan.
"Lili sayang, sini sup ayamnya nya udah jadi" panggil Jennie.
"Mager Nini, Lili lagi nonton tom and jerry" kata Lisa.
"Mau makan ga?"
"Mau tapi Lili males gerak. Tolong kesini aja suapin Lili, Nini honey"
"Yaudah" kata Jennie dan mengisi piring Lisa dengan nasi dan mangkuk untuk tempat sup nya.
Setelah itu Jennie menghampiri Lisa dengan nampan di tangannya.
"Humm baunya enak" Lisa menjilat bibirnya.
Jennie hanya tersenyum saat meletakkan nampan itu di atas meja.
"Minum dulu" Jennie memberikan segelas air putih.
"Makasih Nini" Jennie mengangguk sambil memperhatikan Lisa minum.
"Aaa Nini, laper" Lisa membuka mulutnya.
"Hemm" Jennie menyendok nasi dan menipunya sebelum menyuapkannya pada Lisa.
"Makan yang banyak sayang"
Aum
"Nyam nyam enak Nini, sup nya enak" Lisa memberikan jempolnya.
"Di telan dulu sayang, nanti keselek" peringat Jennie sambil membersihkan sudut bibir Lisa.
"Hihihi siap bos!" Lisa menghormat.
"Kkkhh" Jennie terkekeh kecil dan melanjutkan menyuapi Lisa sampai sup dan nasi itu tidak tersisa di piringnya.
•••
Tbc
16/06/23
Manis hemm.
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
anak manja [Jenlisa]√
Fanfiction"Nini tau ga kenapa Lili ga mau buka warung?" "Kenapa?" "Takut yang laku Lili bukan dagangannya hihihii" Plagiat menjauh cok! start : 25/05/23 end : 25/06/23 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 21.