Prolog

4.1K 215 7
                                    

Disebuah tempat terdapat banyak orang yg mengerumuni sesuatu dengan teriakan mereka.

"HUKUM WANITA KEJI ITU!!"

"DIA TIDAK PANTAS HIDUP!!"

"MATILAH WANITA TAK TAU DIRI!!"

"NONA JIA LI LEBIH BAIK DARI PADA DIRIMU!!"

Kira kira begitulah ya sorak sorakan dari para rakyat saat melihat wanita dengan wajah kusam dan baju yg lusuh.

Tuk tuk.

Wanita itu langsung melirik ke depan dan disana bisa dia lihat orang yg sangat di cintainya dan wanita yg sangat dia benci.

Sring.

Orang tersebut langsung mengeluarkan pedangnya lalu wanita di sampingnya langsung menghampiri Fang Yin.

"Kakak... Kenapa? Kenapa kak?" Ucap Jia Li menatap Fang Yin sedih, tapi Fang Yin tau kalau Jia Li sedang berpura pura.

Jia Li langsung jongkok dan memeluk Fang Yin yg hanya diam, ingin rasanya dia membunuh Jia Li sekarang.

"Kenapa anda begitu bodoh kak?" Bisik Jia Li dengan tersenyum sinis sedangkan Fang Yin masih diam.

"Padahal anda penerus keluarga Lian, tapi anda sangat mudah di kelabui" bisik Jia Li lagi.

"Lebih baik kau yg mati jalang" ucap Fang Yin lalu menggigit bahu Jia Li hingga mengeluarkan darah.

Orang yg dari tadi diam sambil memegang pedang miliknya langsung menarik Jia Li dan menodongkan pedangnya ke leher Fang Yin.

"Berani sekali kau melukai permataku dasar sampah" ucap orang itu membuat Fang Yin tertawa remeh.

"Permata? Dia bahkan sudah tidak perawan lagi" ucap Fang Yin membuat Jia Li terkejut.

"Dia pernah masuk ke rumah bordil dan menjual tubuhnya sendiri demi kesenangan" ucap Fang Yin lagi dengan senyuman miringnya.

"Terkejut? Adik ku" ucap Fang Yin, Jia Li langsung memasang wajah sedih dan mengeluarkan air matanya.

"Hiks, kenapa kakak menuduh saya hiks" ucap Jia Li menangis di pelukan orang yg Fang Yin cintai dulu.

"Menuduh? Aku menyuruh prajurit bayangan untuk mengikuti mu" ucap Fang Yin membuat Jia Li terdiam kembali.

"Diam! Jangan membual lagi! Ucapkan kata kata terakhirmu" ucap Hao Cun menatap Fang Yin tajam.

Fang Yin terkekeh dan membalas tatapan Hao Cun yg tak kalah tajam.

"AKU! LIAN FANG YIN! MENGUTUK KAU FU HAO CUN!! KU KUTUK SEMUA KETURUNAN MU AKAN MENJADI BUTA SAMPAI DUNIA INI KIAMAT!!" Teriak Fang Yin membuat Hao Cun geram dan langsung mengayunkan pedangnya ke leher Fang Yin hingga putus.

Gelap, itulah yg Fang Yin rasakan, jika dia bertemu dengan dewa dia akan meminta untuk hidup kembali untuk membalas mereka.

"Nona, kapan anda bangun?"

Suara ini... Fang Yin seperti mengenal suara ini, ini adalah suara pelayan pribadinya Qiu.

Secara perlahan mata Fang Yin terbuka untuk melihat apakah yg di dengarnya itu memang Qiu atau hanya halusinasinya saja.

Saat membuka matanya yg Fang Yin lihat adalah langit langit kamarnya dulu saat di kediaman Lian.

"Nona! Akhirnya anda bangun" ucap Qiu pelayan pribadi Fang Yin, Fang Yin yg melihat wajah Qiu langsung memeluknya erat dan meneteskan air matanya saat melihat wajah bibi dari ibunya yg dia rindukan.

Qiu hanya bisa diam dan memeluk Fang Yin dan mengelus punggungnya pelan guna menenangkan Fang Yin.

"Qiu..." Ucap Fang Yin setelah menangis dan memperhatikan sekitar, ini kamarnya, tempat dia menderita.

Kenapa dia bisa kembali ke kamarnya? Padahal dia sudah dieksekusi mati oleh Hao Cun.

Mengingat hal itu membuat Fang Yin sakit hati, setelah semua yg dia lakukan demi Hao Cun naik tahta dan menjadi raja, ini balasannya?

"Tahun berapa ini?" Tanya Fang Yin menatap Qiu yg tampak bingung dengan pertanyaan Fang Yin.

"Ini tahun 253 nona" ucap Qiu menjawab pertanyaan Fang Yin.

"Tanggal?" Tanya Fang Yin kembali yg sekarang sudah berdiri dan menuju kaca yg ada di meja rias nya.

"Sekarang tanggal 19 putri" ucap Qiu, sedangkan Fang Yin hanya mengangguk dan bisa di lihat ada perban di lehernya dan kepalanya.

'Kejadiannya sudah lewat ya' batin Fang Yin mengingat dimana selir ayahnya atau ibu Jia Li membenturkan kepala ke lantai dan menggores lehernya karena marah besar.

'Dan aku akan membalas luka ini dengan luka yg lebih menyakitkan' batin Fang Yin menyentuh perban di kepalanya lalu menarik perban tersebut hingga lepas.

Qiu yg melihatnya langsung melotot dan langsung menghampiri Fang Yin.

"Nona! Jangan lepas perban anda! Luka nya belum sembuh sepenuhnya!" Ucap Qiu sedangkan Fang Yin kembali melihat ke cermin dan nampaklah bekas luka di dahi nya.

"Qiu, siap kan air hangat aku ingin mandi, dan selesai mandi tolong pergi dari kamarku, jangan biarkan siapa pun masuk sampai besok pagi terutama dirimu, apa pun yg terjadi" ucap Fang Yin yg hendak di tolak oleh Qiu.

"Aku tidak terima penolakan, dan juga jika kau mengantar makanan taruh saja di depan pintu" ucap Fang Yin membuat Qiu mengalah dan pergi untuk menyiapkan air untuk Fang Yin mandi.

T.B.C

Empress of the Ghost ValleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang