#16

1.6K 136 7
                                    

Acara minum teh mereka telah selesai dan Tian Zhi serta Yue Yin sudah kembali ke kediaman mereka.

"FANG YIN!!" Teriak Yi Hua dari ambang pintu kediaman saat melihat Fang Yin yg masih di gerbang.

Fang Yin yg mendengar suara Yi Hua yg memanggilnya dengan suara lantang langsung berbalik dan menatap Yi Hua yg bersama dengan Jia Li yg menangis.

"Apa?" Tanya Fang Yin tenang dengan ekspresi datar seperti biasanya.

Yi Hua langsung menghampiri Fang Yin begitu juga dengan Jia Li dan langsung menampar pipi Fang Yin.

Fang Yin yg ditampar hanya diam dengan tangan terkepal dan pupil matanya yg bergetar.

"ANAK JALANG SEPERTI MU TIDAK SEHARUSNYA MENGAMBIL APA YG HARUS PUTRIKU MILIKI!! BERIKAN KALUNG ITU SEBELUM AKU MEMBUAT MU KOMA!!" Teriak Yi Hua menunjukkan kalung di leher Fang Yin membuat Fang Yin tertawa.

"Anak jalang? Bukankah itu anakmu, kau kan seorang jalang dulu" ucap Fang Yin dengan senyuman miringnya yg terlihat mengerikan.

Yi Hua yg naik pitam langsung menampar pipi Fang Yin sekali lagi dan menarik kalung yg ada di leher Fang Yin hingga putus.

"APA YG KAU LAKUKAN KEPADA PUTRIKU?!!" Teriak Chan Fan membuat Yi Hua terkejut dan gelagapan.

"S-suamiku! Ini tida-"

"CUKUP!" Teriak Chan Fan lalu mengambil kalung di tangan Yi Hua dan memberikannya ke Fang Yin.

"Kalung ini sudah di beli oleh putriku! Jadi kau tidak ada hak untuk meminta apa yg sudah dia beli!" Ucap Chan Fan menunjuk ke wajah Yi Hua yg terdiam.

"T-tapi ayah, Jia Li kan putri ayah juga..." Ucap Jia Li menundukkan kepalanya seolah olah merasa tersakiti.

"Sejak kapan aku menganggap mu sebagai putriku?" Tanya Chan Fan membuat Jia Li mendongakkan kepalanya menatap Chan Fan tak percaya.

"Aku bahkan tidak menginginkan mu lahir" ucap Chan Fan sukses membuat semua orang terkejut begitu juga dengan Fang Yin.

"Andai dulu mendiang istriku tidak mencegahku untuk membunuhmu saat di dalam perut ibumu, kau pasti tidak akan lahir dan menjadi sampah" ucap Chan Fan membuat hati Jia Li terluka berbeda dengan Fang Yin yg terlihat bahagia, tapi tertutupi oleh wajah datarnya.

"Suamiku! A-"

"Tutup mulutmu! Kalian ku kurung di kamar selama satu minggu! Dan jika ada yg keluar kama, maka aku akan mencambuk kalian seribu kali" ucap Chan Fan lalu menarik Fang Yin pergi dari sana.

'Tidak kusangka ternyata ayah membenci wanita itu dan anaknya' batin Fang Yin yg diam diam tersenyum evil tapi tidak di lihat semua orang.

"Kau tidak papa nak?" Tanya Chan Fan yg menyuruh pelayan untuk memanggil tabib.

"Saya tidak papa ayah, tapi... Apakah benar ayah dulu ingin menggugurkan kandungan selir Yi Hua saat mengandung Jia Li?" Tanya Fang Yin hati hati, takut akan menyinggung ayahnya.

"Suatu hari nanti ayah akan cerita" ucap Chan Fan mengelus rambut halus Fang Yin yg tersenyum hangat membuat Chan Fan terdiam.

Senyuman hangat yg selalu dia lihat dulu kini kembali dia lihat di putrinya yg sangat mirip dengan mendiang ibunya.

"Kau sangat mirip ibumu" ucap Chan Fan lalu memeluk Fang Yin yg juga di balas oleh Fang Yin.

Sedangkan di lembah hantu seseorang yg selama ini selalu mengamati Fang Yin dari jarak yg cukup jauh melaporkan kejadian tadi ke Wen Hua.

PRANG!!

Semua orang yg ada di sana langsung menundukkan kepala mereka begitu juga dengan Zhi Yang dan Nuwa.

"Wanita itu menampar calon permaisuri ku?" Tanya Wen Hua menatap orang yg melapor tadi dengan tajam dan aura membunuh yg menguar.

"Benar kaisar, bahkan wanita itu juga membentak dan menarik kalung yg calon permaisuri gunakan sehingga meninggalkan bekas di lehernya" ucap orang tersebut membuat Wen Hua semakin marah.

"Wanita itu... Apa hukuman yg di dapatnya?" Tanya Wen Hua kembali yg langsung duduk di singgasana nya.

"Di kurung satu minggu di dalam kamar yang mulia, tetapi jika dia melanggar maka calon ayah mertua anda akan mencambuk nya seribu kali" ucap orang tersebut yg dijawab dengusan dari Wen Hua.

"Hanya dikurung dalam kamar? Kenapa tidak dicambuk seribu kali selama seminggu?" Tanya Wen Hua lalu berdiri dari duduknya dan keluar dari ruangannya.

Semua orang pun langsung menghela nafasnya lega karena aura membunuh milik Wen Hua itu sangat mengerikan, bahkan lebih mengerikan dari kaisar kaisar sebelumnya.

"Aku sama sekali tidak bisa bernafas tadi, yang mulia kaisar sangatlah menyeramkan" ucap seorang pria dengan tubuh bergetar karena takut.

"Tenanglah hantu penakut, beliau tidak akan membunuhmu" ucap Zhi Yang memenangkan hantu penakut yg pelan pelan mulai tenang.

"Walaupun begitu, kita tidak bisa tinggal diam jika permaisuri kita di perlakuan seperti itu"

T.B.C

Empress of the Ghost ValleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang