Besok paginya Fang Yin langsung bangun dan mandi tanpa menunggu Qiu dan menggunakan hanfu berwarna hitam.
"Nona- loh, nona kenapa sudah mengenakan hanfu?" Tanya Qiu bingung saat melihat Fang Yin sudah siap bahkan sudah mengambil jubah.
"Aku ingin pergi ke suatu tempat, kau jangan ikut" ucap Fang Yin memakai jubahnya.
"Tapi nona! Baga-"
"Qiu ini perintah, bukan permintaan" ucap Fang Yin lalu membuka jendela dan nampaklah matahari yg belum sepenuhnya terbit.
"Jika ayah mencariku katakan bahwa aku sedang sakit dan tidak ingin ditemui siapapun" ucap Fang Yin lalu pergi lewat jendela meninggalkan Qiu sendirian.
Sedangkan di lembah hantu Wen Hua masih tidur, biasalah kaisar pemalas.
Srek!
"Astaga..." Ucap Zhi Yang yg lelah dengan Wen Hua yg selalu malas, bagaimana orang malas sepertinya bisa menjadi kuat?
Zhi Yang langsung menghampiri Wen Hua dan mencoba membangunkannya dengan pelan.
Tapi karena tak kunjung bangun Zhi Yang pun menaikan rok hanfu nya lalu menendang Wen Hua.
"Akh! Bibi Zhi Yang, apakah kau tidak bisa membangunkan ku dengan halus?" Ucap Wen Hua mengelus punggungnya yg terasa sakit.
"Saya sudah membangunkan anda dengan halus tapi anda nya yg tidak bangun bangun!" Ucap Zhi Yang lalu keluar dari kamar Wen Hua dengan perasaan marah.
Sedangkan Fang Yin sudah sampai ditempat yg dia tuju yaitu lembah hantu.
"Ugh... Kenapa banyak sekali tengkorak disini?" Tanya Fang Yin yg melihat banyak sekali tengkorak dan darah yg sudah mengering.
Fang Yin pun langsung berjalan mengikuti jalur yg penuh dengan tengkorak manusia.
Sampai akhirnya Fang Yin melihat sebuah gerbang yg dijaga oleh dua orang.
Fang Yin pun langsung menghampiri mereka.
"Biarkan aku masuk" ucap Fang Yin yg masih menggunakan tudungnya tanpa membukanya.
"Maaf, anda tidak bisa masuk tanpa izin kaisar lembah hantu" ucap salah satu dari mereka.
"Biarkan aku masuk sebelum aku masuk dengan cara kasar!" Ucap Fang Yin menatap orang tadi dengan tajam.
"Ternyata kau datang sendiri ya" ucap Zhu yg tiba tiba datang dari dalam.
Kedua orang tadi langsung membukakan gerbang untuk Zhu lewat lalu menutupnya kembali.
Fang Yin sedikit mundur saat melihat Zhu yg terlihat lebih besar dari rubah pada umumnya dan juga ekornya yg lebih banyak.
Sedangkan Wen Hua yg sekarang udah mandi pake hanfu dengan warna merah kaya biasanya.
BRAK!!
"WEN HUA!!" Teriak Nuwa yg membuka pintu yg besar banget dengan kasar.
Kok kuat ya?
"Ada apa? Kali ini aku tidak memecahkan guci kesayanganmu" ucap Wen Hua yg hampir terjungkal kebelakang karena kaget.
"Calon permaisuri ada di depan gerbang!" Ucap Nuwa setelah menetralkan nafasnya.
"Oohh..."
"APA?! YG BENAR SAJA KAU!!" Teriak Wen Hua setelah loading beberapa saat.
"JIKA ANDA TAK PERCAYA ANDA BISA LIHAT LANGSUNG KE SANA!!" Teriak Nuwa menunjuk ke belakangnya menyuruh Wen Hua ke depan gerbang.
"Ada apa ini? Kenapa kalian ribut sekali" ucap Zhi Yang yg baru saja datang karena mendengar suara keributan.
"Calon permaisuri ada didepan gerbang!" Ucap Nuwa membuat Zhi Yang membelalakkan matanya lalu berlari ke depan gerbang.
"Wow, padahal dia sudah tua tapi masih bisa lari" ucap Wen Hua yg kagum dengan Zhi Yang yg berlari seperti masih muda.
Padahal umurnya sudah ratusan tahun.
"Nuwa! Suruh semua pelayan membersihkan istana ini sekarang" ucap Wen Hua yg jantungnya dag dig dug serr.
Sedangkan didepan gerbang Fang Yin masih di sana dengan Zhu yg selalu mengeluskan badannya ke kaki Fang Yin.
Kaya kucing.
"Buka gerbangnya" ucap Zhi Yang yg baru saja datang.
Dua orang tadi pun langsung membuka gerbang untuk Zhi Yang.
Saat gerbang terbuka Zhi Yang pun langsung menghampiri Fang Yin lalu berdiri didepannya.
"Salam calon permaisuri" ucap Zhi Yang membungkukkan tubuhnya didepan Fang Yin.
Kedua orang tadi pun langsung terkejut dan langsung bersujud.
"Maafkan kami calon permaisuri" ucap mereka berdua serempak.
"Tidak papa, berdirilah" ucap Fang Yin lalu mereka berdua langsung berdiri dengan kepala menunduk.
"Mari, akan saya antar anda ke istana kaisar" ucap Zhi Yang lalu berjalan didepan Fang Yin untuk menuntun jalan menuju istana kaisar.
Lama berjalan akhirnya mereka sampai ke istana kaisar dan Fang Yin pun langsung dituntun untuk masuk kedalam.
"Saya akan pergi calon permaisuri" ucap Zhi Yang setelah mengantar Fang Yin sampai ke ruangan yg selalu digunakan oleh Wen Hua.
Fang Yin pun langsung menatap kagum sekitarnya yg bernuansa merah dan hitam serta sedikit sentuhan berwarna emas.
"Seleranya cukup bagus" ucap Fang Yin lalu memegang sebuah patung yg ada di sana.
"Terimakasih atas pujiannya permaisuri ku"
T.B.C
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress of the Ghost Valley
Historical FictionLian Fang Yin, penerus keluarga Lian yg harus mati di tangan orang yg sangat dia cintai karena tuduhan mencoba untuk membunuh adik tirinya yg licik. Saat membuka matanya justru Fang Yin kembali ke satu tahun sebelum dirinya di bunuh di depan semua...