#14

1.9K 152 7
                                    

"Jadi, calon permaisuri ku ingin membuka toko hanfu" ucap Wen Hua yg mendapatkan anggukan dari orang yg tadi muncul di kamar.

"Benar kaisar" ucap perempuan tersebut membuat Wen Hua tersenyum miring.

"Hantu penggoda!" Panggil Wen Hua lalu muncul seorang wanita dengan hanfu yg di bagian dada sedikit terbuka.

"Ada perlu apa anda memanggil hamba yang mulia kaisar? Apakah anda ingin saya melakukan sesuatu untuk anda?" Tanya hantu penggoda dengan suara yg genit membuat Wen Hua berdecih.

"Kau memiliki sebuah toko yg sudah tak terpakai bukan?" Tanya Wen Hua yg mendapatkan anggukan dari hantu penggoda.

"Jual toko itu ke calon permaisuri ku" ucap Wen Hua yg mendapatkan anggukan lagi dari hantu penggoda.

"Baik yang mulia, apa pun akan saya lakukan demi calon permaisuri, saya permisi" ucap hantu penggoda lalu pergi dari ruangan Wen Hua meninggalkan Wen Hua sendirian.

Skip, besok pagi.

Fang Yin langsung membuka matanya sebelum Qiu masuk, seperti biasa dia memang suka bangun lebih pagi saat mengulang waktu.

"Qiu!" Panggil Fang Yin lalu datang seperti biasanya jika di panggil oleh Fang Yin.

"Tolong siapkan air hangat, dan hanfu untuk berkumpul dengan putri Tian Zhi dengan Yue Yin" ucap Fang Yin lalu turun dari kasurnya dan membuka jendela membiarkan angin segar masuk ke kamarnya.

"Oh iya!" Ucap Fang Yin menghentikan Qiu yg sudah di depan pintu kamar mandi.

"Tolong utus salah satu prajurit di depan kamarku untuk mencarikan ku toko yg tak terpakai dan yg sedang dijual" ucap Fang Yin membuat Qiu bingung, untuk apa Fang Yin mencari toko yg tak terpakai dan dijual.

"Memangnya kenapa nona?" Tanya Qiu.

"Aku ingin membuka toko hanfu" ucap Fang Yin membuat Qiu terkejut bukan main.

Tapi Qiu pun langsung melakukan hal pertama yg Fang Yin perintahkan sedangkan Fang Yin menatap awan yg sedikit oranye karena matahari terbit.

Sedangkan di lembah hantu sedang terjadi keributan karena sang kaisar membuat ulah.

"DASAR!! KEMARI KAU KAISAR NAKAL!!" Teriak seorang wanita yg mengejar Wen Hua yg berlari menghindari kejaran wanita tersebut.

"HEI! AKU INI KAISAR MU! KENAPA KAU INGIN MEMUKULKU?! DI MANA RASA HORMAT MU?!!" Teriak Wen Hua yg menghindari lemparan sepatu dari wanita tersebut.

"RASA HORMAT KU TELAH HILANG SAAT KAU MEMECAHKAN VAS KESAYANGANKU! APA KAU TIDAK TAU ITU DI UKIR OLEH SIAPA HA?!!" Teriak wanita tersebut berhenti mengejar Wen Hua yg bersembunyi di balik pilar.

"Tidak, dan tidak penting!" Ucap Wen Hua meninggikan suaranya dan membuat wanita tersebut naik pitam.

Sedangkan para hantu hanya menonton kaisar mereka yg dimarahi oleh hantu amarah.

"Ada apa ini?" Tanya Zhi Yang yg baru saja datang dari kediamannya saat ada panggilan dari seseorang untuk dirinya datang ke lembah hantu.

Lalu seorang perempuan langsung menghampiri Zhi Yang dan membisikkan sesuatu.

"Jadi tadi kaisar tidak sengaja menyenggol vas kesayangan milik nyonya Nuwa" bisik perempuan tersebut dan mendapatkan anggukan dari Zhi Yang yg langsung maju.

"Berhenti!" Ucap Zhi Yang lantang membuat Nuwa menatap Zhi Yang begitu juga dengan Wen Hua.

Zhi Yang menatap Wen Hua lalu menatap Nuwa beberapa kali seperti sedang menilai.

"Nuwa, itu hanya sebuah vas, kau relakan saja" ucap Zhi Yang membuat Wen Hua tersenyum mengejek dan membuat Nuwa marah.

"Tapi bibi! Vas tersebut adalah ukiran milik kaisar terdahulu! Itu sangat susah untuk didapatkan!" Ucap Nuwa menatap Wen Hua tajam, sedangkan yg di tatap lagi julurin lidahnya.

Zhi Yang langsung menatap Wen Hua dan memukul mulutnya yg mengeluarkan lidahnya.

"Minta maaf dan gantikan vas milik Nuwa" ucap Zhi Yang membuat Wen Hua melotot dan Nuwa yg tersenyum kemenangan.

"Tapi bibi! Aku tak sengaja menyenggol nya! Untuk apa minta maaf!" Ucap Wen Hua tidak terima membuat Zhi Yang menatap Wen Hua tajam.

"Yang mulia! Anda ini seorang kaisar! Jadi anda harus tau apa yg akan anda lakukan jika tidak sengaja ataupun sengaja melakukan sesuatu!" Ucap Zhi Yang membuat Wen Hua menundukkan kepalanya.

"Baiklah" ucap Wen Hua lalu menatap Nuwa yg menaruh tangannya di pinggangnya.

"Maafkan aku" ucap Wen Hua membuat semua orang cengo, sang kaisar yg dikenal kejam ini menuruti perkataan Zhi Yang.

Nuwa yg mendengar hal tersebut pura pura tidak dengar dan seolah olah seperti mencoba mendengarkan sesuatu.

"Apa? Aku tidak mendengarkannya! Katakan lagi!" Ucap Nuwa dengan suara tinggi membuat Wen Hua kesal.

"Aku bilang! Maafkan aku! MAAFKAN AKU NENEK PEMARAH!!" Teriak Wen Hua membuat Nuwa melotot lalu mengeluarkan cabuk nya.

"DASAR KAISAR TIDAK TAU ATURAN!! KEMARI KAU! AKAN KU BERI KAU SERIBU CABUKAN DI KEPALA MU!!" Teriak Nuwa mengejar Wen Hua yg lari dengan tertawa keras membuat Zhi Yang menggelengkan kepalanya.

"Ya dewa... Kepalaku sangat pusing jika mereka berdua seperti ini"

T.B.C

Empress of the Ghost ValleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang