#11

1.9K 164 6
                                    

Fang Yin langsung mengelap meja tersebut tapi tulisan tersebut tidak hilang, bahkan memudar pun tidak.

"Kenapa tulisan ini tidak hilang?" Tanya Fang Yin berusaha membersihkan tulisan tersebut sampai tidak sadar bahwa Qiu ada di sana.

"Nona" panggil Qiu mengejutkan Fang Yin.

"Sudah waktunya makan siang" ucap Qiu yg mendapatkan anggukan dari Fang Yin.

Fang Yin langsung melirik ke arah meja yg tadi ada tulisan sekarang sudah hilang.

Fang Yin langsung bingung, kenapa tiba tiba hilang? Saat dia mencoba menghapusnya kenapa tiba hilang? Apa yg terjadi ya dewa...

Fang Yin langsung pergi dari perpustakaan tersebut tanpa mengembalikan buku yg dia baca.

Setelah pergi tiba tiba muncul kabut hitam dan muncul sosok laki laki dengan pakaian full warna merah.

Laki laki tersebut langsung menatap buku yg Fang Yin baca dan mengambilnya.

"Chang Yin Chang Yin, kenapa kau harus membuat buku tentang lembah hantu, sungguh merepotkan" ucap laki laki tersebut lalu menghilang di telan kabut bersama buku yg Fang Yin baca.

Sedangkan sekarang Fang Yin sedang makan siang bersama dengan Chan Fan dan dua perempuan lainnya.

"Oh iya, nanti pangeran Hao Cun akan menginap disini" ucap Chan Fan membuat Fang Yin terdiam.

Fang Yin buru buru mengunyah makanan yg ada di mulutnya lalu menelannya.

"Ayah, kenapa pangeran Hao Cun harus menginap disini?" Tanya Fang Yin membuat semua orang bingung, bukankah Fang Yin menyukai Hao Cun? Dulu, ingat! Dulu.

"Karena dia di usir oleh ratu Fu Mei, karena pangeran Hao Cun melakukan kesalahan" ucap Chan Fan membuat Fang Yin mendengus tidak suka.

Yg benar saja, jika dia di usir seharusnya dia menginap di kediaman kakek neneknya atau pamannya, bukan kemari.

Fang Yin menyelesaikan makan siangnya dengan hati yg dongkol karen Hao Cun.

Setelah selesai Fang Yin langsung pergi ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya sejenak sebelum bangun dan menuju mejanya.

Fang Yin mengambil dua kertas dan menuliskan surat yg akan dia kirimkan untuk Tian Zhi dan Yue Yin.

"Qiu!" Panggil Fang Yin dan pintu terbuka menampakkan Qiu yg masuk.

"Tolong kirimkan ini ke putri Tian Zhi dan nona Wu Yue Yin" ucap Fang Yin memberikan kertas yg ada di dalam amplop.

Qiu menerima dua gulungan tersebut lalu membungkukkan tubuhnya dan pergi keluar.

Sepeninggalan Qiu Fang Yin langsung menatap keluar jendela dan memikirkan hal yg terjadi saat di perpustakaan.

Darimana tulisan itu muncul? Dan bagaimana bisa tulisan itu hilang dalam sekejap mata?

Merasa frustasi karena tidak mendapatkan jawaban Fang Yin langsung keluar dari kamarnya dan pergi ke tamannya.

Saat sampai di taman miliknya, tiba tiba udara yg cukup kencang datang menerpa wajahnya.

"Aku selalu menginginkan hidup seperti ini" ucap Fang Yin lalu duduk di bangku yg terbuat dari kayu.

Fang Yin menatap tamannya yg sangatlah asri, bahkan disebut taman saja tidak cocok, lebih cocok jika di sebut padang bunga.

Sedang asik asiknya menikmati udara yg segar dan juga aroma bunga yg membuat tenang datanglah dua orang yg membuatnya kesal.

"Kakak! Saya dari tadi mencari anda" ucap Jia Li yg lalu duduk di samping Fang Yin begitu juga dengan Hao Cun yg duduk di samping Jia Li.

Fang Yin langsung bergeser menjauh dari Jia Li dan memasang raut wajah yg dingin.

"Kapan anda datang pangeran Hao Cun?" Tanya Fang Yin tanpa melihat ke arah Hao Cun.

"Baru saja penerus keluarga Lian" ucap Hao Cun dan melirik Fang Yin berharap perempuan tersebut menatapnya.

Tapi itu tidak terjadi karena Fang Yin hanya menatap ke depan dengan wajah tanpa ekspresi.

Jia Li yg melihatnya langsung mencoba membuat Fang Yin cemburu agar dia membentak bahkan memukulnya.

"Pangeran Hao Cun, saya dengar anda sudah mendapatkan hewan spiritual anda ya? Apakah saya boleh melihatnya?" Tanya Jia Li membuat Fang Yin teringat kembali dengan hewan siprit milik Jia Li.

Jia Li mendapatkan hewan spiritual miliknya saat ulang tahunnya setahun lagi, hewan spiritual milik Jia Li adalah harimau putih.

Dan itu membuat Fang Yin kesal saat itu tapi tidak untuk sekarang, dia tidak peduli lagi apa yg akan di lakukan oleh Jia Li.

Fang Yin langsung berdiri dan berniat pergi sebelum Jia Li menghentikannya.

"Apakah kakak tidak ingin melihat hewan spiritual milik pangeran Hao Cun?" Tanya Jia Li memegang tangan Fang Yin.

Fang Yin langsung melepaskan tangan Jia Li dari tangannya lalu membersihkan tangannya yg seperti terkena debu.

"Tidak minat" ucap Fang Yin lalu pergi ke kamarnya kembali karena malas melihat wajah dua orang yg paling dia benci.

'Dia sudah berubah, dan semua ini karena ku'

T.B.C

Empress of the Ghost ValleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang