Sudah sebulan terakhir setiap sore hari dia selalu menyampaikan semua keluh kesahnya pada hamparan laut luas, menurutnya laut menenangkan, walau tak mendapat semua jawaban atas semua masalahnya tapi setidaknya tak ada satu orang pun yang mengusiknya.
Safaira Nanetta, bukan lagi wanita remaja yang akan menyikapi rasa patah hati dengan menangis. Air matanya sudah habis, dia sudah tidak bisa menangis lagi.
Dia sudah menangisi laki-laki bajingan itu sehari semalam, dia marah, dia tidak terima, wanita berpendidikan seperti dia harus dipermainkan oleh laki-laki sampah yang tidak ada gunanya.
Mati-matian dia membujuk kedua orang tuanya untuk merestui hubunganya dengan laki-laki yang dia cintai, tapi nyatanya laki-laki yang dia bela habis-habisan malah menghianatinya.
Hubungannya memang tidak mendapat restu, karna mantan kekasihnya itu tidak memiliki pekerjaan yang jelas.
Karna dia yang begitu mencintai, orang tuanya jadi turun tangan, meminta mantan kekasihnya itu untuk bekerja di perusahaan milik keluarga. Dia bekerja baik, sampai orang tuanya yang awalnya tidak setuju jadi menyetujui hubunganya.
Laki-laki tetaplah laki-laki, jika hidupnya sudah baik dan terjamin suka lupa diri.
Dia dikhianati, laki-laki yang sudah melamarnya itu malah berselingkuh dengan temannya sendiri.
Terkadang dalam hidup orang terdekatlah yang paling sering menyakiti.
Sekarang dia disini, bersembunyi dari semua orang, dia terlalu malu untuk menghadapi mulut-mulut orang yang mencibir nya karna membatalkan pernikahan.
Mulut manusia selalu saja cepat menilai padahal tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Bali, menjadi tempat persembunyiannya, bahkan orang tuanya saja belum dia beritahu dimana dia tinggal.
Dia membiarkan tubuhnya menyepi bersama deburan ombak yang kian keras menghantam tubuhnya.
Sunset akan segera berakhir, besok mungkin dia akan melihatnya lagi, terkadang kebahagian hanya bisa kita nikmati sekejap, walau begitu pasti kebahagiaan lain akan datang untuk menyambut.
Terlahir dari kalangan berada dia tidak pusing untuk memikirkan biaya hidup walau tidak bekerja. Tapi sekarang dia sudah mulai bosan.
Selama 30 hari dia tidak melakukan aktifitas apa-apa, hanya berkeliling Bali sampai kakinya lelah, mencari pantai yang sepi pengunjung, sampai dia menemukan pantai ini, pantai yang jauh dari pusat kota.
Seperti pantai tidak berpenghuni tapi tidak juga, karna dia masih sering melihat kapal-kapal kecil, bahkan terkadang dia melihat nelayan-nelayan yang membawa hasil tangkapannya.
Hari semakin larut, mulai besok dia bertekad pada dirinya sendiri untuk menjadi dia yang baru, dia akan mulai mencari pekerjaan.
Motor Scoopy matic berwarna abu-abu menjadi kendaran nya selama disini, dia menyewa, mungkin besok dia akan mencoba untuk membelinya saja, boros juga jika harus terus menerus menyewa.
Walau mampu untuk menyewa sampai kapanpun, tapi dia rasa memiliki akan lebih baik.
Menempuh perjalanan 1 jam dari pantai yang menjadi pelariannya, kini dia sudah sampai ditempat penginapan yang baru, penginapan lamanya terlalu berisik. Walau tak terlalu besar tapi nyaman untuk ditempati.
Dia akan mencoba menjadi pribadi yang baru, yang lebih sederhana, menghilangkan segala kemewahan yang selama ini menyelimuti hidupnya.
Hidupnya yang lama sudah mati bersama luka hati yang dia kubur dalam-dalam.
![](https://img.wattpad.com/cover/341676640-288-k922882.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSET [END]
Hayran KurguSana perempuan 26 tahun yang baru saja membatalkan pernikahannya, terus mendatangi pantai hanya untuk memastikan kalau matahari tenggelam dengan sempurna.