02

47 15 6
                                    

" Ta, gimana kalo kita mampir dulu? " Semesta yang mendengar itu langsung menegakan tubuhnya yang bersandar pada punggung tegap samudra.

Gadis itu mendekatkan kepalanya, menaruh dagunya tepat pada pundak samudra, menatap laki laki berparas tampan itu dari samping.

"Maksud lo, jajan? " Samudra hanya menjawabnya dengan dehaman, semesta yang seakan tak percaya menatap samudra dengan tatapan memincing.

"Serius? " Samudra menghela nafas pelan ikut melirik semesta yang kepalanya berada di samping nya, "lo kan suka makan" Ucapnya enteng.

Semesta menjauhkan kepalanya, mendorong bahu samudra lumayan keras, "enak aja lo, gue sukanya ngemil bukan makan"
Samudra tersenyum licik. "Emang lo makan pake apa? Mulut kan? ".

Semesta kicep, benar juga tapi gadis itu tak boleh kalah! Perempuan itu selalu benar bukan?

"Beda artian kali" Samudra hanya menanggapinya dengan tak minat, lebih baik mengalah katanya.

Semesta memandang langit malam yang terang karena bintang. Tiba tiba pikiran aneh muncul di pikirannya, gadis itu mendekatkan kembali kepalanya pada bahu samudra.

"Dra" Dan lagi lagi samudra hanya membalas nya dengan dehaman. "Gue mau tanya" Samudra mengangguk tanpa menjawab semesta.

"emang nya gaada orang yang lo suka gitu? " Samudra menatap jalanan dengan pandangan heran, "suka maksudnya? ".

" Ya suka kaya cowo ke cewe lah, misalnya lo itu seneng kalo liat dia seneng, lo gugup kalo ada di samping dia, lo gamau liat dia sedih, lo mau terus ada di samping dia dan lindungin dia, lo pernah ngerasa kaya gitu? ".

Samudra diam sejenak "pernah" Jawabnya. Semesta langsung memandang samudra takjub, "sama cewe kan? " Ucap nya polos, samudra menoyor kepala semesta pelan, "kan lo yang nanya gimana sih? " Semesta mengusap pelan kepalanya seraya terkekeh.

" Ya takutnya gitu, tapi sama siapa? Pasti cantik ya? " Senyum tipis samudra muncul, laki laki itu mengangguk " Lo mau tau? " Semesta mengangguk.

" Lo liat kaca spion" Ucapan itu membuat semesta spontan melihat kearah kaca spion, tapi tak ada siapapun.

" Orang itu lo semesta, gue seneng liat lo seneng, gue gamau liat lo sedih, gue pengen terus ada di samping, lo lindungi lo, dan-"

Samudra menjeda kalimat nya " Gue sayang sama lo" .

Ucapan itu membuat senyum tipis semesta hadir.

" Rasa sayang lo pasti bedakan? ".

Samudra menggerakan bahunya acuh.
"Rasa sayang gue tu ga bisa gue dekskripsiin ta, gue sayang sama lo kaya gue sayang sama adik gue sendiri tapi gue ragu kalo itu cuma perasaan kaya kaka ke adiknya, gue ga ngerti, tapi intinya lo berharga buat gue, semesta".

Semesta menjauh kan kepalanya memandang sendu jalanan yang sudah terlihat ramai karena mereka akan segera sampai.

" Makasih udah buat gue ngerasa di hargai dra, dan-" Gadis itu menjeda ucapannya, " 𝘨𝘶𝘦 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘭𝘰" Batin gadis itu terucap,
" Makasih juga karena ngebuat gue merasa berharga.

3³3³3³3

Samudra memandang lelah gadis cantik yang ada di hadapannya, gadis itu sangat lincah berburu jajanan, tapi satu yang samudra sukai, senyum indahnya tak lepas dari paras nya yang cantik.

" Lo mau beli sebanyak apalagi ta? " Akhirnya kata kata samudra membuat gadis yang ada di hadapannya berhenti, gadis itu menoleh sambil menyengir ingin sekali samudra membuang nya ke sungai jika gadis itu bukan semesta.

Broken WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang