Hai semua gimna ni kabarnya, udh lma ya ga up hehehe sorry semoga ga bosen sma story nya yaaEnjoying guys!....
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan.....
Have a reading in feel better okay?
"Hah padahal gue mau ketempat lo besok mumpung gue ada waktu"
Samudra menggumam kesal, niat baik ingin mengajak semesta liburan harus kandas saat gadis itu bilang dia punya janji terlebih dahulu.
Dengan siapa gadis itu pergi? Apakah lebih penting darinya sehingga menolak tawaran samudra?
Samudra menggeleng, mencoba menghilangkan fikiran suram yang akhir-akhir ini sering memaksa masuk kedalam otaknya, ada banyak sekali yang terjadi pada nya dalam satu minggu ini.
Khusus nya persahabatan nya dengan semesta yang entah kenapa terasa sedikit berjarak.
Bukan karena mereka memiliki masalah, tapi justru samudra lah yang tidak pernah memiliki waktu untuk sekedar bertegur sapa dengan gadis bernetra indah itu walau hanya sebentar.
"Beneran gabisa ya? Kita udah lama banget ga jalan bareng" Lirih nya masih mencoba mencari peluang agar semesta mau menerima ajakannya.
Terdengar helaan nafas pelan pada telpon yang masih terhubung itu.
"Sorry dra gue juga mau banget tapi gimana lagi, sorry banget gue janji kita bakal pergi nanti"Samudra berdecak pelan, jika sudah begini maka memang semesta tak bisa pergi dengannya. Samudra sebenarnya penasaran janji apakah itu?, tapi dirinya tak merasa perlu menanyakan nya pada semesta, dirinya tak ingin disebut mencampuri urusan pribadi gadis itu.
"Ok deh, kalo gitu kabarin gue kapan waktunya ya? Biar gue bisa nyempetin"
Terjadi keheningan beberapa saat, semesta terdiam begitupun samudra yang sepertinya baru sadar jika ia sekarang memprioritaskan hal lain selain semesta.
"Ma-maksud gue-"Iya, gue pasti kabarin ko tapi lo harus beneran kosongin jadwal lo ya! Awas aja kalo boong lagi, free your time si paling sibuk! "
Terdengar kekehan kecil diakhir saat gadis itu berkata pada samudra, tentu dengan nada gurauan yang selalu berhasil membuat samudra tersenyum tipis.
Entah kenapa samudra rasa kekehan kali ini terdengar lirih.
"Gue tutup telponnya ya, good night pa direk! "
Lalu sambungan telpon itu terputus begitu saja, samudra menghela nafas pelan.
Sorry ta, I can't tell you. I can't always near from you but I promise, you keep be my priority.
333333333
Semesta menatap riwayat panggilan yang baru saja dia akhiri dengan senyum kecilnya.
Gadis itu merebahkan tubuhnya pada kasur empuk yang selalu menjadi favorit nya, netra gelap nya memandang langit-langit kamarnya yang sengaja ia hias seperti luar angkasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken World
Teen Fiction_tak semua luka bisa di ungkap kata, tak semua kata sesuai yang diungkap mata_ Entah orang lama yang membuat luka baru atau orang baru yang menjadi rumah singgah paling nyaman. Tapi bagaimana jika kehidupan yang merupakan rumah sama sekali bukan t...