Hai semuaa balik lgi sma broken world, semoga hari kalian menyenangkan ya, makasih udh ikutin cerita ini dan semoga gaakan bosen jugaSeblumnya, karena ini story pertama yg aku bkin mngkn emng masih kurang ngefeel jga, tapi story ini murni dri imajinasi ku sendiri gaada unsur plagiarisme pada pihak siapapun, aku jga ga bermaksud buat ngerugiin oknum lain, klo misalnya ada kesamaan ceirtaa atau alur itu kebetulan aja jadi mohon hargai yaa, jangan lupa vote sama komennya
Selamat membacaaa
Typo bertebaran....
3333333333
Semesta mengetuk pintu yang ada di hadapannya, memperharikan sekeliling rumah megah yang tetap bersih ini meski hanya ditinggali sendiri. Sudah lama sekali gadis itu tidak bermain ke rumah ini.
Terdengar suara pintu terbuka yang memperlihatkan seorang gadis cantik yang langsung memeluknya, semesta tersenyum, gadis ini mungkin merindukannya karena semesta tak pernah berkunjung.
"Lo sombong banget sih, ga pernah main kesini udah tau gue sendirian" Omel gadis itu padanya.Semesta terkekeh, membalas pelukan gadis itu
"Iya maaf gue bakal sering kesini ko"Gadis itu melepaskan pekukannya pada semesta, menatap gadis itu dengan senyum manisnya,"janji ya lo! "
Semesta mengangguk, membalas senyuman gadis itu dan mengikutinya masuk kedalam rumahnya.
"Oh iya, kenapa lo pagi pagi minta gue kesini bianca? "Gadis yang di panggil bianca itu menoleh, duduk di ruang makan sambil menyiapkan sereal sebagai sarapan paginya, kebetulan semesta datang saat dirinya sedang berada di lantai bawah jadi dirinya bisa langsung menemui gadis itu.
"Emang kalo nyuruh lo main kesini harus pake alesan? "
Semesta menggeleng, duduk di samping bianca yang masih sibuk memakan sereal nya, ya gadis yang menyuruh semesta datang adalah bianca, sepupu samudra yang juga sudah dekat dengannya, bahkan saking sayang nya bianca pada semesta, samudra jadi melarang semesta untuk mengunjunginya karena dirinya pasti akan teracuhkan karena kehadiran bianca.
"Yaa gak juga sihh""Lo masih aja panggil gue bianca"
Semesta menoleh, menatap bianca yang kini sudah selesai dengan sarapan paginya. "Nama lo kan bianca"
"Panggil yona aja kali"
"Gaenak bian, itu kan panggilan keluarga"
Bianca menghela nafas pelan, alasannya tidak ingin di panggil Bianca adalah karena ketika namanya di panggil setengah maka "bian" Seperti nama laki laki untuknya, padahal dia perempuan tapi sejak semesta kukuh memanggilnya Bianca, gadis itu sedikit menyukai namanya.
"Lo emang gitu sih, arka aja masih lo panggil samudra"
"Gue nyaman ko"
"Hm iya, iya serah lo aja"
Bianca menatap semesta, membuat gadis itu kembali menatapnya
"Lo kenapa gapernah main si? Gue kangen tau" Ucap nya lalu mengalihkan pandangannya.Semesta tertawa melihat tingkah Bianca
"Ya, maaf lo kaya gatau sepupu lo aja"Bianca memutar bola matanya malas
"Ya, si arka emang ngeselin tu anak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken World
Teen Fiction_tak semua luka bisa di ungkap kata, tak semua kata sesuai yang diungkap mata_ Entah orang lama yang membuat luka baru atau orang baru yang menjadi rumah singgah paling nyaman. Tapi bagaimana jika kehidupan yang merupakan rumah sama sekali bukan t...