Hai semuaa balik lagi sama semesta, sebelumnya makasihhhh banget udh nemenin dan terus stay sma story broken world ini, semoga gaakan bosen dan ttp ikutin kisahnya ya,Selamat membacaaaa
Typo bertebaran......
33333333333
Samudra menghela nafas berat, menatap ponselnya lalu melemparnya asal ke kasur, berkali kali berguling mengekspresikan rasa frustasinya.
Semenjak kejadian di kantin waktu itu, semesta tidak masuk sekolah selama tiga hari, saat tiga hari itu pula semesta sama sekali tidak memberikan kabar padanya ataupun pada sang bunda. Samudra khawatir, apa gadis itu baik baik saja? Apakah kejadian dikantin itu benar benar membuatnya tertekan?. Entahlah, samudra ragu jika kejadian di kantin bisa mematahkan kuatnya hati semesta dengan mundahnya karena samudra tau gadis itu tak semudah itu untuk merasa sedih dan sakit hati.
Ya, begitulah pandangan samudra terhadap semesta teman kecilnya sampai saat ini.
Suara nada dering membuatnya menoleh, terlihat notifikasi panggilan yang tak terjawab dari seorang gadis. Samudra membiarkannya mungkin gadis itu tak sengaja menghubunginya samudra juga tidak perduli karena bukan dia yang samudra tunggu.
Tapi sayangnya mungkin hati samudra berkata lain, baru beberapa detik setelah ponselnya berhenti berdering samudra segera mengambilnya, melihat nama yang tertera pada panggilan yang mungkin tidak sengaja dilakukan gadis itu karena sudah menjadi kebiasaan diri nya untuk menghubungi samudra.
Samudra heran, tapi baru kali ini gadis itu menghubunginya setelah permintaan samudra agar gadis itu tidak lagi menghubunginya dan gadis itu memang tidak lagi menghubunginya ataupun terlihat selama satu minggu samudra memintanya. Tapi kenapa setelah satu minggu yang damai itu tiba tiba dia menghubungi nya lagi?.
Apa gadis itu sedang dalam masalah? Apa dirinya keterlaluan saat itu?
Samudra menggeleng, bukan bukan gadis itu yang harus dirinya pikirkan sekarang, yang harus samudra pikirkan adalah bagaimana caranya agar dia bisa menghubungi semesta dan bertemu dengan gadis itu.
"Lo kemana sih ta" Gumamnya pelan, menatao nanar bingkai berisi foto nya dengan semesta saat masih berseragam putih biru.Tidak bisa, samudra tidak bisa seperti ini, dirinya juga tidak perduli dengan perkataan obsesi.
Dirinya obsesi, membutuhkan nya selalu selamanya.
Bunda menatap sendu putranya yang kini terlelap, putranya sungguh benar benar mirip dengan papanya.
3333333333
Seorang gadis menatap danau yang ada di hadapannya, mengabaikan suara notifikasi ponselnya yang terus masuk menandakan ada banyak orang yang mengkhawatirkan nya.
Ya, gadis itu adalah semesta, semesta yang sedang duduk memandang teduh danau yang kini terlihat menyatu dengan bias matahari yang mulai tenggelam sehingga membuatnya terlihat sangat cantik.
Benar, katakanlah gadis itu pengecut, gadis yang seolah lari dari masalah, gadis yang lemah dengan perkataan yang menyakitkan, gadis yang rapuh dengan fakta yang menyesakkan dan gadis egois yang selalu ingin menyelesaikan semuanya sendiri.
Disinilah dirinya saat ini, menyendiri dengan segala rasa sesak yang memenuhi rongga hati, sendiri merenungkan keegoisan nya yang masih tetap dia pertahankan dengan alasan kebahagiaan orang orang yang dia sayangi, seorang gadis yang bahkan seakan tak mencintai dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken World
Teen Fiction_tak semua luka bisa di ungkap kata, tak semua kata sesuai yang diungkap mata_ Entah orang lama yang membuat luka baru atau orang baru yang menjadi rumah singgah paling nyaman. Tapi bagaimana jika kehidupan yang merupakan rumah sama sekali bukan t...