Hai semua.....
Gimana kabarnya???? Semoga sehat selalu yaa,Aku mau bilang makasih bangettttt buat yang ttp stay sma story yg masih banyk bngt kurang nyaa, salut banget sekarang udah 401 pembaca😭😭 seneng banget meski emang kayanya biasa aja dan ga banyak tapi menurut aku itu berharga bangett. Makasih banyak sekali lagi❤❤❤❤..... Aku bakal lanjut ceritnyaa... Jadi jangan bosen dan terus ikutin alurnya yaaaa
Typo mohon diingatkan!!!!
Selamat membacaaa
........Mentari berdecak melihat alam yang tengah tersenyum sambil memperhatikan semesta dari balkon kelasnya. Melihat gadis itu yang kini sedang berlatih bersama orang yang mendapat tugas upacara senin nanti.
Kesal sebenarnya melihat alam yang hanya menatap semesta dan seperti tak memiliki niat untuk mendekatinya. Padahal entah kenapa menatari rasa ini adalah kesempatan nya karena entah kenapa sudah satu minggu semesta tak terlihat bersama samudra.
Saat menatari bertanya, semesta hanya menggeleng tidak tau karena dirinya juga kebingungan pada temannya sendiri.
Dan sudah satu minggu pula alam dan semesta sudah sekelas tapi laki-laki itu sama sekali tak mencoba mendekatinya.
"Lam-lam deketin napa, sok tsundere lo" Gerutu mentari setelah berdiri di samping alam, ikut memperhatikan semesta yang sedang berlatih.
Alam terkekeh kecil, tak berniat membalas gerutuan kesal dari sahabatnya itu. Dia juga tak tau kenapa sangat ragu untuk mendekati semesta secara lansung dan tiba-tiba. Ia ingin dekat debgan semesta secara natural dengan berjalan nya waktu.
"Lam, gue gatau perasaan lo masih sama atau ga tapi gue cuma mau minta tolong kalo emang lo niat suka sama semesta, lo bisa mencintai meta karena meta itu meta. Bukan orang yang ada di masalalu lo" Ucapan itu membuat alam menoleh, menatap mentari yang kini menatap semesta yang juga menatapnya. Gadis itu melambaikan tangannya sambil tersenyum hangat pada mentari.
Mentari tersenyum, membalas lambaian tangan semesta yang menyadari kehadirannya.
"Gue ijinin lo kesini dan buat lo ketemu sama dia karena gue percaya lo bisa lepas dia dari obsesnya samudra yang ga jelas. Padahal gue tau lo belum tentu tulus sama dia. Dan itu udah bikin gue jadi orang jahat buat hidup meta, lam"Alam terdiam, dirinya tak bisa membalas ucapan mentari yang kini sudah menatap sendu alam.
"Gue cuma harap nanti lo bisa bener-bener sayang sama dia karena dia sendiri"
Mentari menjeda ucapannya, senyum tipis terlihat di wajah cantiknya.
"Gue emang sayang sama lo, tapi gue lebih sayang sama semesta lam. Semesta udah cukup sakit jangan sampe lo jadi salah satu lukanya. Meskipun gue juga ga menjamin diri gue sendiri ga jadi luka buat dia nantinya" Lanjutnya lalu masuk kedalam kelas. Meninggalkan alam yang termenung sambil kembali memperhatikan semesta yang kini duduk dibawah pohon bersama samudra.
333333333
Semesta duduk dibawah pohon besar yang berada di dekat lapangan. Hari ini matahari nya cukup terik sehingga membuat cuaca terlihat sangat cerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken World
Teen Fiction_tak semua luka bisa di ungkap kata, tak semua kata sesuai yang diungkap mata_ Entah orang lama yang membuat luka baru atau orang baru yang menjadi rumah singgah paling nyaman. Tapi bagaimana jika kehidupan yang merupakan rumah sama sekali bukan t...