. . . . . ╰──╮❀╭──╯ . . . . .
Pada malam hari yang begitu indah, langit ibu kota Skotlandia tersebut dipenuhi oleh banyaknya bintang diiringi sayup-sayup suara angin yang memecah keheningan antara kedua insan di dalam mobil ini.
Keduanya tidak ada yang berusaha untuk membuka topik pembicaraan semenjak digelarnya pernikahan mereka beberapa jam lalu. Pernikahan yang digelar secara privat hanya untuk keluarga, lagi pula mereka menikah atas dasar kepentingan perusahaan orang tua pihak laki-laki.
Sampai setibanya mobil tersebut didepan rumah bergaya victoria dengan atap yang bentuknya berbeda-beda, beberapa bagiannya juga masih menggunakan material batu dan kayu layaknya rumah jaman dahulu, tak lupa dengan cerobong asap diatasnya.
Begitu perempuan itu keluar dari mobil, dirinya langsung disambut hangat oleh seorang wanita tua yang berdiri didepan pintu rumah sembari tersenyum.
Mau tak mau Winter membalas senyuman tersebut dan menghampirinya.
"Cantiknya. Istri Nolan?" belum sempat menjawab, wanita tua tersebut sudah lebih dulu memeluk tubuh ramping perempuan dihadapannya.
Dehaman laki-laki membuat wanita tua itu melepas pelukan dan beralih menatap cucunya, Nolan dan terkekeh.
"Maaf ya oma gak bisa hadir di pernikahan kalian tadi" raut wajah oma tampak sedih, membuat Winter menyahut dengan sopan.
"Gapapa, oma. Pernikahannya gak ada yang spesial kok, cuma dihadiri keluarga aja"
Nolan mengangguk seolah meyakinkan oma agar tidak perlu nerasa bersalah seperti itu, dan alasan mereka melakukan pernikahan di Edinburgh adalah karna sebagian besar keluarga Nolan tinggal disana, termasuk oma.
Oma bisa saja menyuruh anak-anaknya untuk menjemputnya, tapi ia merasa tidak nyaman selalu merepotkan anak dan cucunya, apa lagi rumahnya sangat jauh. Tapi Nolan sebagai cucu yang berbakti, sehabis acara mereka langsung pergi ke rumah oma dan tiba saat malam hari.
Oma mengajak mereka masuk ke dalam rumah, Winter menatap sekeliling interior unik ruangan tersebut dengan begitu intens. Semuanya terlihat asing di mata Winter.
Hingga oma mengajak mereka duduk di sofa panjang dekat perapian yang menyala, ia mengusap lembut punggung tangan Winter dan mulai menanyai beberapa pertanyaan.
"Winter, kan? kenapa dikasih nama itu? maksud oma, nama kamu unik"
Ah, pertanyaan yang sudah Winter duga akan selalu keluar dari mulut orang baru yang ia temui. Bukannya perempuan itu tidak suka dengan nama pemberian orang tua nya, melainkan ia sudah sangat malas menjawab alasan mengapa ia diberi nama Winter.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗣𝗲𝗿𝗳𝗲𝗰𝘁𝗹𝘆 𝗪𝗿𝗼𝗻𝗴 || 𝗪𝗵𝗶𝘁𝗼𝗿𝘆
FanfictionTentang kedua pasangan yang menjalin open relationship atas persetujuan kedua belah pihak