Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . . ╰──╮❀╭──╯ . . . . .
Setelah selesai mengurus biaya administrasi rumah sakit, Winter kembali ke ruang rawat inap pada pukul tiga dini hari. Dirinya benar-benar sudah sangat mengantuk.
Nolan mengalami patah tulang di bagian kaki. Kecelakaan yang ternyata lumayan parah menimpanya tadi menyebabkan tulang yang patah itu bergeser cukup jauh, ia langsung diberi obat-obatan pengurang rasa nyeri dan peradangan untuk sementara sebelum dilakukan operasi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Pada kondisi fraktur atau patah tulang yang parah, Nolan perlu menjalani operasi untuk mensejajarkan dan membantu proses penyembuhan.
Winter duduk di sofa panjang yang terletak disebelah brankar tempat Nolan tertidur lelap.
Perempuan itu merutuki kebodohannya tadi yang gegabah mengangkat tubuh Nolan, jika tau suaminya mengalami patah tulang lebih baik ia memanggil ambulans. Ia hanya takut cedera Nolan semakin parah karna hal itu.
Rasa kantuk menyerangnya, membuat Winter yang awalnya gelisah langsung berangsur memejamkan mata dan tertidur di atas sofa.
════ ⋆★⋆ ════
Kavi mengetuk pintu ruangan dan dibuka oleh Winter yang ternyata sudah bangun. Laki-laki itu juga memiliki perban yang melingkar disekitar pelipisnya.
"Kerugian mobil kamu, itu kisaran berapa, Kav? biar aku ganti rugi" ucap Winter saat Kavi baru duduk di sofa.
Kavi menggeleng menolak, ia merasa kecelakaan tersebut bukan murni kesalahan Nolan, sejujurnya ia juga dalam kondisi mengantuk saat menyetir mobil semalam sampai tidak sadar ada motor lain yang melaju ke arahnya dari arah berlawanan.
"Kami berdua anggapannya sama-sama korban, motor dia juga sama hancurnya kaya kap mobil gue. Santai aja kali" jawab Kavi sambil sesekali melirik Nolan yang masih memejamkan mata.
"Jangan gitu lah, Nolan ngerasa bersalah banget. Paling gak biarin aku ganti rugi setengahnya" timpal Winter dengan begitu memohon.
Mulai dari biaya administrasi, menyewa beberapa orang untuk membersihkan semua bekas kecelakaan suaminya dan sekarang mengganti rugi mobil Kavi. Semuanya pakai duit Winter, karna tidak mungkin dalam kondisi seperti ini ia menyuruh Nolan melakukan semua itu.
Kavi mengalah, ia memilih untuk memberikan nomor rekening nya kepada Winter. Detik itu juga Winter langsung mengeluarkan ponselnya dan mengirim sejumlah nominal duit ke nomor rekening yang dituju.
"Buset banyak banget" celetuk Kavi.
"Iya lah, kan mobil kamu juga mahal. Pasti banyak biaya yang dikeluarin" Winter menyahut sambil terkekeh.