. . . . . ╰──╮❀╭──╯ . . . . .
Winter pamit pulang terlebih dahulu saat matahari baru saja tenggelam sepenuhnya, sedangkan Nolan? masih menenggak beberapa gelas kaca kecil berisikan minuman alkohol sampai tandas berkali-kali.
"Mereka? mabuk?" perempuan itu bertanya kepada Jevanio yang masih sadar seutuhnya.
Lantas Jevanio mengangguk "Tuh, Hans bawa wiski. Mana yang paling banyak minum si Nolan, tumbenan banget" jawab Jevanio saat melihat Winter terus menghadap ke belakang memperhatikan tiga sahabatnya. Padahal yang dilihat Winter hanya Nolan.
"Terus kalau mabuk mereka pulang gimana?" Winter beralih menatap Jevanio yang mengantarkan dirinya sampai parkiran hotel.
"Antar lah, masa bawa mobil sendiri. Nanti pulang-pulang tinggal nama" jawab Jevanio bergurau dan direspon kekehan palsu oleh Winter.
Winter masuk kedalam mobil dan melambaikan tangan kepada Jevanio, mobil tersebut melaju sampai hilang dari pandangan laki-laki itu, barulah Jevanio balik ke hotel menemui ketiga sahabatnya yang sepertinya sudah ada yang mabuk.
Jevanio membelalakan mata kala melihat beberapa botol wiski yang ada di meja sudah habis, netranya langsung tertuju ke Nolan yang terlihat mabuk, telinga nya merah dan untuk berjalan saja susah.
Tidak biasanya laki-laki itu mabuk, jangankan mabuk, menyentuh alkohol saja tidak pernah. Paling mentok ya hanya merokok.
"Nih, si Nolan bener-bener gila. Masa minum langsung dari botol, mana dihabisin sampe tandas" Reiki mengadu kepada Jevanio.
Hans ikut mengangguk cepat "Disuruh berhenti malah ngamuk teriak-teriak. Serem Nolan kalau begini serius dah" timpal laki-laki itu sembari menahan kepalanya sendiri yang terasa berat agar tidak jatuh.
Nolan berjalan sempoyongan ke arah Jevanio untuk menyerahkan kunci mobil miliknya sambil berucap.
"Anterin gue pulang ketemu istri gue!" ucapnya membuat Jevanio memukul pelan wajah sahabatnya.
"Istri istri, sadar lo! perempuan mana lagi? Mira? Sarah? Angel? Abby?" dari semua nama perempuan yang disebutkan oleh Jevanio hanya dijawab gelengan oleh Nolan.
Hans mengusap tengkuk memilih diam.
"Efek samping mabuk ternyata juga bikin halu punya istri begini ya?" Jevanio membantu Nolan berjalan dan kunci mobil tadi ia lempar ke Hans sebagai isyarat agar Hans saja yang membawa mobil milik Nolan.
Jevanio mengantarkan Nolan menuju rumah menggunakan mobil miliknya, sedangkan di belakang ada mobil Nolan yang dikendarai oleh Hans dan Reiki.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗣𝗲𝗿𝗳𝗲𝗰𝘁𝗹𝘆 𝗪𝗿𝗼𝗻𝗴 || 𝗪𝗵𝗶𝘁𝗼𝗿𝘆
FanfictionTentang kedua pasangan yang menjalin open relationship atas persetujuan kedua belah pihak